DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY...

By dakko-chan

18.8K 1.9K 159

Apa menu santapan yang paling kalian suka? Menu No. 1 Thirsty: Sadistic Lover Winter adalah succubus yang dit... More

SERI 1 - THIRSTY DE(VI)LICIOUS: SADISTIC LOVER
Part 1; Perkenalan
Part 2; Pertemuan
Bab 3; Pengusiran
Bab 4; Hasutan
Bab 5: Permisi, Nona Mesum
Bab 6; Permisi, Nona Mesum (2)
Bab 7; Permisi, Nona Mesum (3)
Part 8: Permisi, Nona Mesum (4)
Part 9: Perasaan Yang Mulai Menggila
Bab 10: Cari Saja Kakaknya
Bab 11: Kamu Pulang?
Bab 12: Kalian Harus Menikah!
Bab 13: Bertemu Papa Mertua
Bab 14: Menginap di Rumah Mertua
Bab 15: Fitting Gaun Pengantin
Bab 16: Fitting Gaun Pengantin (2)
Bab 18: Hari Pernikahan
Bab 19: Kunjungan Teman
Bab 20: Kunjungan Teman (2)
Bab 21: Kunjungan Teman (3)
Bab 22: Kunjungan Teman (4)
Bab 23: Perseteruan Pertama
24. Pemburu Iblis
Bab 25: Kutukan Teman
Bab 26: Kekalutan
Bab 27: Berbaikan
Bab 27.2: Masak Ramen (15+)
Bab 28: Hari Pertama Kerja
Bab 29: Perkelahian
Bab 30: 'Rumah'
Bab 31: Apa Yang dilakukan Anak itu?
Bab 32: Confession
Bab 33: Perasaan Jaemin
Bab 34: Perasaan Jaemin (2)
Bab 35: Perasaan Jaemin (3) - End S1
SERI 2 - DE(VI)LICIOUS ILLUSION: YOU'RE MY OWN, SISTER
36. Sang Monster

Bab 17: Teman Masa Kecilmu

248 45 4
By dakko-chan

"Apa-apaan itu tadi?" Winter menepuk bahu Jake yang kini sedang tertawa kecil padanya, "Jadi kamu yang tadi bertanya padaku?"

Ya, suara yang berbisik di telinga Winter tadi adalah ulah Jake. Jake mengaku hanya ingin menjahili Winter saat ia tak sengaja melihat Winter kala dirinya dan pasangannya melewati butik sebelum akhirnya mereka masuk ke sana.

"Hahaha, memangnya kamu berharap siapa?" Tanya Jake dengan senyum jahil di bibirnya, membuat Winter kembali melayangkan pukulannya pada Jake.

Jake adalah makhluk yang sama seperti Winter. Ya, seperti yang kalian tahu, Jake adalah Incubus, iblis penggoda berjenis kelamin laki-laki yang merupakan kawan dari Succubus.

"Aku tidak tahu bahwa kamu turun ke dunia manusia? Kenapa tiba-tiba ada di sini? Apa kamu sudah mengubah pikiranmu, Winter?"

Meski Jake berusia lebih muda daripada Winter, Jake lebih dulu menikmati dunia manusia, dan berakhir jarang pulang ke dunia Iblis sehingga mereka hampir tak pernah bertemu. Hal itu tentu saja membuat Winter selalu mengumpati Jake dalam hatinya.

Winter merindukan Jake setengah mati. Ia serasa akan mati bosan tanpa pemuda itu.

Kalau kalian bertanya bagaimana sosok Jake bagi Winter. Winter akan menjawab Jake adalah teman yang menemani Winter selama mereka berada di dunia iblis dan juga satu-satunya iblis yang berteman dengan Winter, selain Karina.

Winter bersedekap, mengingat kembali kenangan masa lalu yang menyakitkan untuknya. "Aku diusir Karina."

Mendengar hal itu, Jake tertawa puas hingga terpingkal dan mengeluarkan air mata di sudut matanya. Tampaknya penderitaan Winter menjadi hiburan bagi pemuda itu.

"Berhenti tertawa, atau aku akan memusnahkanmu." Winter mengepalkan tangannya di udara, bersiap melayangkan pukulannya kembali apabila Jake tidak segera berhenti menertawakannya.

Spontan Jake berusaha menahan tawanya, tetapi kikikan kecil masih terdengar dari bibirnya, "Aku tahu cepat atau lambat Karina akan muak dan membuangmu, Winter."

Winter memicingkan matanya ke arah Jake. Jake tidak berujar tanpa alasan. Karina di dunia iblis dianggap seperti Dewi di dunia manusia. Banyak iblis-iblis kecil yang memuja dan memuji kecantikan Karina, tetapi Karina selalu mematahkan hati mereka dan menjatuhkan pilihannya pada Winter. Selalu Winter.

Apabila para iblis membuat antrian hanya untuk bertegur sapa dengan Karina, Winter tidak memerlukannya. Winter seperti memiliki hak ekslusif sebagai si nomor satu.

Dan Winter terbuang? Oh, tidak mungkin.

Tak menerima kenyataan, Winter menendang tulang kering Jake hingga membuat pemuda itu mengaduh, "Berisik. Urus saja urusanmu sendiri, Jake."

"Haha," Jake tertawa kecil, kemudian berusaha sedikit menjauh dari Winter, tak ingin Winter melayangkan serangan-serangan padanya, "Jadi kamu sendiri di sini?"

Winter mengangguk.

"Perlu bantuanku?" Jake menawarkan bantuan. "Kamu tahu, kamu juga bisa menyerap energiku."

Jake kemudian tersenyum culas, menggoda Winter, "Tapi, tentu saja ada bayarannya. Buatlah kontrak denganku, Winter."

"Kamu ini ..." Winter mendesis tak percaya ke arah Jake. Dasar iblis licik. Siapapun tahu, makhluk yang membuat perjanjian dengan iblis harus memberikan bayaran yang besar pada sang iblis, tak terkecuali sesama iblis sekalipun.

"Sudah berapa banyak manusia yang membuat kontrak denganmu?"

Jake mengendik, "Entahlah, banyak. Kamu mau jadi salah satunya?"

"Berhenti bermain-main, Jake. Aku sudah memiliki manusiaku sendiri."

Jake mengangkat sebelah alisnya. "Jadi kamu datang ke sini bersama manusiamu?"

Winter mengangguk, "Tentu saja. Kami bahkan akan menikah Minggu depan."

Jake menatap Winter bingung, "Daripada membuat kontrak, kamu memilih menikah dengannya?"

***

Jaemin menuruni satu demi satu anak tangga yang tadi menghantarkannya ke atas dipan, lalu berjalan menghampiri staf yang sedari tadi berdiri di ujung tirai.

"Kamu melihat perempuan yang tadi berdiri bersama Nyonya Hera dan ibuku?"

Staf itu kemudian menggeleng, "Maaf, Tuan. Saya tidak terlalu memerhatikan keadaan sekitar."

Mendengar hal itu, Jaemin mengembuskan napasnya. Pandangannya lantas mengedar ke sepenjuru butik, tetapi ia tak menemui Winter dimanapun.

Jaemin kemudian mengarahkan sepatu pentofel hitam mengkilapnya menyusuri butik. Satu demi satu ia susuri hingga akhirnya ia menemukan presensi yang sedari tadi ia cari-cari.

Winter sedang berdiri di salah satu rak yang terletak dekat dengan tiang kaca berbentuk persegi empat. Tanpa ragu-ragu Jaemin menghampiri Winter dengan masih mengenakan setelan pengantinnya.

Selangkah demi selangkah Jaemin mendekati Winter. Semakin dekat, debaran jantung Jaemin semakin menggila, menantikan ekspetasi yang sebentar lagi terwujud dalam realita.

Akan tetapi, belum sempat Jaemin menyuapkan perasaan senang yang membumbun dalam dada, Jaemin dikejutkan oleh siluet yang luput dari radar penglihatan.

Siluet laki-laki yang tak nampak dalam sekali pandang, sebab laki-laki itu menyembunyikan eksistensinya di balik tiang berbentuk persegi itu.

Debaran jantung Jaemin yang membuncah kini melaju kuat. Perasaan senang yang melambung tinggi perlahan mulai tergantikan oleh emosi gelap yang Jaemin sendiri tidak mengerti apa alasannya.

Pun jarak di antara Jaemin dan Winter kian menipis, hanya menyisakan beberapa langkah, sampai akhirnya Jaemin dapat mendengar samar-samar suara laki-laki itu.

"... kamu memilih menikah dengannya?"

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan laki-laki itu, Jaemin lantas mengepalkan tangannya.

Sesampainya ia di sana, Jaemin segera menarik Winter masuk ke dalam teritorialnya.

Sekilas Winter tampak terkejut dengan kehadiran Jaemin, begitu pula laki-laki asing yang sedari tadi berbicara dengan Winter.

Jaemin juga memberikan reaksi; dengan melemparkan tatapan tak suka ke arah laki-laki itu.

"Kenapa kalau Winter memilih menikah denganku?" Pertanyaan itu Jaemin luncurkan pada laki-laki asing yang menatapnya dengan pandangan meremehkan.

"J-Jaemin?" Winter masuk ke dalam percakapan.

Jake melirik ke arah Winter, "Sepertinya kamu harus memperkenalkan kami, Winter. Aku tentu tidak ingin membuat kegaduhan di sini."

Winter muncul ke permukaan setelah aksi Jaemin menyembunyikan dirinya ke balik punggung laki-laki itu.

"Jaemin, ini Jake, dia teman masa kecilku. Jake, ini Jaemin calon suamiku."

Jake mengulurkan tangannya ke arah Jaemin. Jaemin menghela napas tak percaya melihat tingkat percaya diri yang dimiliki Jake saat ini.

Kedua sudut bibir Jaemin berkedut, tak kuasa menahan makian-makian kasar yang kini bersarang di ujung lidah.

"Maaf sepertinya aku tidak bisa menyambut uluran tanganmu, karena saat ini tanganku penuh."

Meski tak sepenuhnya berbohong, nyatanya satu tangan Jaemin kini sedang menggandeng tangan Winter, sementara tangan lainnya bersembunyi di balik punggung, enggan bersentuhan dengan Jake.

Melihat tindakan Jaemin itu, Jake tersenyum geli.

"Oh, itu tidak apa-apa, Jaemin. Aku memaklumimu karena sebentar lagi kamu akan menjadi suami Winter. Kamu tahu, suami Winter juga adalah temanku."

Teman, huh? Siapa yang mau temenan sama lu, sialan?

Jaemin tersenyum tipis, "Terima kasih. Sebagat teman, apa kamu akan datang ke pernikahan kami Minggu depan?"

Jake tampak berpikir, "Minggu depan, ya?" Jake menyeringai, "Sepertinya aku sibuk. Aku harap kamu mengerti, Jaemin temanku."

Brengsek. Jelas sekali Jake saat ini sedang mengejek Jaemin.

"Oke, bajingan." Jaemin membalas, "Maaf, aku sering berbicara kasar dengan teman-temanku. Kamu tidak masalah, kan, teman?"

"Hahahaha!" Jake tertawa puas melihat reaksi Jaemin. Tak lama, gadis yang bersamanya tadi menghampiri Jake dan merangkul lengan Jake dengan manja.

"Jake Sayang, ayok kita pulang!"

Jake melirik ke arah Winter, "Kita bicarakan Karina lain kali, Winter."

"Karina? Siapa dia? Aku cemburu, Jakeey!~"

Jake kemudian membawa gadis itu bersamanya, meninggalkan Jaemin dan Winter di tempat. Jaemin melirik ke arah Winter dan memerhatikan ekspresi yang ditampakkan Winter. Pandangan Winter terkunci pada sosok Jake yang kini perlahan mulai memudar.

Tanpa sadar Jaemin mengeratkan genggaman tangannya.

Jake mengenal Karina, Kakak yang dicari Winter selama ini. Hubungan mereka tak sesederhana yang Jaemin kira.

Continue Reading

You'll Also Like

963K 78.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
Kill Bill By Bee

Fanfiction

2K 297 6
"I did it all for love!" Everything was fucked off until i found you... and it become more fucked than before #psycho love toxic relation #Lee Jeno x...
1.8K 272 20
[Jung Jaehyun ㅡ End] "Sosoknya terasa begitu nyata, meskipun aku tak dapat menyentuhnya. Dialah satu-satunya temanku dalam kesendirian. Dan satu-sat...
3.6K 441 25
"You gave me everything just by breathing, little sheep" . . . A love story about vampire, human and werewolf.