DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY...

By dakko-chan

22K 2.1K 161

Apa menu santapan yang paling kalian suka? Menu No. 1 Thirsty: Sadistic Lover Winter adalah succubus yang dit... More

SERI 1 - THIRSTY DE(VI)LICIOUS: SADISTIC LOVER
Part 1; Perkenalan
Part 2; Pertemuan
Bab 3; Pengusiran
Bab 4; Hasutan
Bab 5: Permisi, Nona Mesum
Bab 6; Permisi, Nona Mesum (2)
Bab 7; Permisi, Nona Mesum (3)
Part 8: Permisi, Nona Mesum (4)
Part 9: Perasaan Yang Mulai Menggila
Bab 10: Cari Saja Kakaknya
Bab 11: Kamu Pulang?
Bab 12: Kalian Harus Menikah!
Bab 13: Bertemu Papa Mertua
Bab 14: Menginap di Rumah Mertua
Bab 15: Fitting Gaun Pengantin
Bab 17: Teman Masa Kecilmu
Bab 18: Hari Pernikahan
Bab 19: Kunjungan Teman
Bab 20: Kunjungan Teman (2)
Bab 21: Kunjungan Teman (3)
Bab 22: Kunjungan Teman (4)
Bab 23: Perseteruan Pertama
24. Pemburu Iblis
Bab 25: Kutukan Teman
Bab 26: Kekalutan
Bab 27: Berbaikan
Bab 27.2: Masak Ramen (15+)
Bab 28: Hari Pertama Kerja
Bab 29: Perkelahian
Bab 30: 'Rumah'
Bab 31: Apa Yang dilakukan Anak itu?
Bab 32: Confession
Bab 33: Perasaan Jaemin
Bab 34: Perasaan Jaemin (2)
Bab 35: Perasaan Jaemin (3) - End S1
SERI 2 - DE(VI)LICIOUS ILLUSION: YOU'RE MY OWN, SISTER
36. Sang Monster

Bab 16: Fitting Gaun Pengantin (2)

291 45 1
By dakko-chan

"1 ... 2 ... 3 ..."

Mengikuti aba-aba Hera, kedua tirai megah berwarna putih gading itu perlahan tertarik dan terbuka, hingga menampakkan seseorang yang berdiri tegap di balik tirai.

Siapa lagi kalau Winter yang saat ini sedang berpose formal sembari menutup matanya.

"Wah cantik nya ..."

Mendengar pujian yang terdengar untuknya, Winter perlahan membuka matanya. Netra cokelat gelap nyaris berwarna hitam milik Winter itu menatap sekitar. Tak butuh waktu lama bagi Winter untuk menemukan presensi Yuna, Jaemin beserta Hera yang kini sedang berdiri di hadapannya.

"Cantik banget, kan, Jaemin?" Lagi Yuna berbicara, tetapi kali ini ucapannya langsung ditujukan kepada anaknya.

Yuna menyenggol lengan Jaemin yang sedari tadi hanya terdiam memerhatikan Winter. Pandangan Jaemin sama sekali tak lepas dari penampilan gadis muda di hadapannya itu.

Winter tampak sempurna dengan riasan simpel nan anggun yang melekat pada wajah cantik orientalnya. Rambutnya dibuat tatanan modern hair up-do layaknya kebanyakan pengantin wanita seusianya yang berhasil memberikan kesan elegan, ditambah hiasan kecil berwarna putih bak mutiara yang berpadu dengan rambut hitam legam Winter yang seindah langit malam.

Tiara Flower yang dipilih sang ibu juga tak kalah cocoknya bersanding di atas kepala Winter, memberi kesan kemegahan dan kemeriahan yang membuat Jaemin terpana.

Belum lagi gaun putih yang begitu pas di tubuh ramping dan mungil milik Winter. Gaun putih berbahan Lace dengan potongan dada berbentuk V yang memperlihatkan bahu indah Winter itu memiliki corak bunga yang memenuhi bagian tengah dada. Bagian bawah gaun berbentuk A line itu dipenuhi dengan hiasan permata kecil berwarna putih. Terlihat sangat cocok dengan Winter.

Untuk sebentar, Jaemin tak dapat mengalihkan perhatiannya dari kecantikan Winter, membuat sang Ibu kembali menegurnya.

"Jaemin!" Suara melengking Nyonya Na menyadarkan Jaemin dari lamunannya.

Lagi-lagi Ibu Jaemin berujar, "Kamu ini ditanya, bukannya jawab, malah bengong. Winter cantik, kan, Jaemin?"

Jaemin mengerjap sebentar, kemudian mengalihkan perhatiannya dari Winter. Selagi membasahi kerongkongannya yang kering, Jaemin memberikan jawaban pada sang ibu dengan nada yang terbata-bata.

"E-eh, iya, Ma ..."

"Iya apa, Jaemin?"

Jaemin mengusap tengkuknya, merasa malu saat melihat beberapa pasang mata kini menatapnya penuh minat dan tak lupa mereka memberi senyum penuh arti ke arah Jaemin.

"Iya, cantik, Ma," Jawab Jaemin, ingin segera keluar dari situasi yang sama sekali tak menguntungkan baginya itu.

"Siapa yang cantik, hm?"

Beneran deh. Sekalinya Mamanya bertanya pada lawannya, Mamanya itu sama sekali enggak bakal ngelepasin lawannya dengan mudah begitu saja sampai lawannya dapat memenuhi dahaga rasa penasarannya.

Alhasil kini Jaemin dibuat terjebak dengan situasi itu.

Jaemin dengan wajah memerah kembali melanjutkan ucapannya, "Winter, Mah. Winter cantik banget."

Mendengar ucapan anaknya, Ibu Jaemin tersenyum puas. "Begitu dong."

Sementara itu, Winter yang berdiri di atas dipan pun tertawa kecil saat melihat reaksi Jaemin. Jaemin sangat lucu.

Kamu menyukainya, Winter?

Winter menoleh saat mendengar sebuah suara berbisik di telinganya.

"Annchi?" Winter berusaha berhubungan dengan asisten kecilnya itu melalui telepati.

Tak lama Winter mendapatkan balasan, "Iya, Chi~?"

Suara Annchi terdengar sangat berbeda dengan suara berat yang menyapanya tadi. Apa? Siapa? Kenapa?

Pandangan Winter lantas terjatuh pada Jaemin yang kini tersenyum simpul kepadanya sebelum akhirnya tirai kembali tertutup dan menghalangi pandangan Winter.

Samar-samar Winter dapat mendengar suara Hera menitah, "Sekarang giliran pengantin prianya, ya."

Setelah Winter mengganti pakaiannya, Winter tak sengaja bertemu Jaemin yang juga kini masuk ke ruang ganti. Pemuda itu tampak ingin menyapa Winter, tetapi penata busana terlebih dahulu menariknya dan membuatnya tak dapat berbuat apa-apa.

Melihat hal itu, Winter tersenyum tipis, kemudian keluar dari ruang ganti tanpa mengatakan apa-apa pada Jaemin.

Selepas keluar dari ruang ganti, Winter bergabung dengan Ibu Jaemin dan Hera.

Ibu Jaemin memberikan kedua ibu jarinya ke arah Winter, "Cantik banget kamu, Winter."

Winter tak bisa menyembunyikan senyumannya saat mendengar pujian dari Ibu Jaemin. Cantik, adalah kata yang sering tersemat pada diri Winter. Ia tak pernah jenuh mendengar kata-kata itu keluar dari setiap mulut manusia yang menatapnya.

Semua orang terpesona padanya.

Akan tetapi, mendengar kata itu langsung keluar dari bibir Ibu Jaemin rasanya sedikit berbeda bagi Winter, bukan perasaan bangga penuh kesombongan seperti dulu, melainkan perasaan hangat dan kebahagiaan yang justru kini memenuhi dada Winter.

"Makasih, Ma."

Winter dapat merasakan Ibu Jaemin memeluk bahunya dan mengusapnya perlahan.

"Masih lama Jaemin dandannya, Jeng?" Tanya Ibu Jaemin pada Hera yang berada di sebelahnya.

"Mungkin 10 atau 15 menit lagi, kenapa emangnya, Jeng?"

"15 menit lagi, ya." Ibu Jaemin melirik jam dinding yang tak jauh dari tempatnya, "Aduh, Jeng, saya lupa tadi belum pilih gaun buat saya sama jas buat suami."

"Oh iya, kelupaan," Hera ikut berkomentar. "Gimana kalo sekarang kita cari aja?"

Ibu Jaemin melirik ke sisi kanannya, terdapat Winter yang berdiri, menunggu Jaemin.

"Winter Sayang, Mama cari gaun dulu ya. Kamu tungguin Jaemin aja di sini."

Winter menoleh, "Oke, Ma."

Tak lama, Ibu Jaemin dan Hera menghilang dari pandangan, meninggalkan Winter seorang diri.

Winter menoleh ke arah sekeliling butik. Tak banyak orang yang datang mengunjungi butik hari itu. Baru saja ia ingin mengalihkan pandangannya, tetapi tatapannya justru menangkap eksistensi laki-laki yang tak asing baginya.

Laki-laki itu tersenyum lebar sembari menggandeng perempuan masuk ke dalam butik. Manik kelam laki-laki itu menangkap Winter dengan tatapan tajam layaknya serigala yang baru saja menemukan mangsanya.

Wajah tampan laki-laki itu lantas terukir kembali dalam ingatan Winter.

"Jake?"

Winter berjalan menuju Jake, laki-laki yang baru saja berpisah dengan perempuan yang digandengnya tadi.

Jake sama sekali tak melepaskan senyum di bibirnya, ia justru mengangkat tangannya dan menyambut Winter, "Halo, Winter. Sudah lama kita tidak bertemu."

Winter tersenyum saat ia menemui presensi Jake kini ada di hadapannya.

***

Jaemin memandang gugup penampilannya yang terpantul di cermin. Seperti pengantin pria pada umumnya, Jaemin menjatuhkan pilihan pada kemeja putih yang dibalut tuksedo hitam yang membungkus tubuhnya.

Untuk menemani kekosongan pakaiannya, Jaemin memilih dasi kupu-kupu untuk dililitkannya pada kerah kemeja bergaya turndown collar yang dikenakannya itu.

Rambut Jaemin dibuat klimis dengan bagian poninya ditarik ke sebelah kiri, menyisakan sisi kanan rambut yang lebih sedikit sehingga keningnya dapat terlihat lebih jelas.

Rencananya Jaemin juga akan memberikan hiasan bunga kecil pada tuksedonya, niatannya itu sudah ia sampaikan sebelumnya pada penata busananya.

Setelah siap, Jaemin berbalik, kemudian ia menoleh pada staf yang bersiap menyingkap tirai---memberi aba-aba.

Jaemin tersenyum tipis, membayangkan seperti apa reaksi yang akan diberikan Winter untuknya, tetapi sedetik kemudian senyum Jaemin luntur saat tak menemukan satu pun presensi yang berdiri di hadapannya.

Namun, satu hal yang menarik perhatian Jaemin sehingga menimbulkan pertanyaan besar dalam kepalanya adalah ...

... di mana Winter?

***

Continue Reading

You'll Also Like

115K 10.7K 37
Setelah 15 tahun menunggu dan bersabar akhirnya Hermione dapat merasakan apa itu cinta sesungguhnya. Cinta memang datang terlambat -- Tapi itu layak...
748 111 7
a project engene's author by : @DECELIS-WORK & @kyzhahira Narasi di dalamnya terjadi tanpa rencana sebab anagata penuh enigma. Lakuna di hatiku ters...
2.2K 214 9
Hermione dan Draco terkena mantra misterius saat perang membuat keduanya pingsan dan harus dirawat di St.mungo. Namun ketika keduanya kembali sadar...
19.2K 2.6K 25
❝kalau boleh tau, jalan ke hati kakak gimana ya?❞ NCT's Taeyong Ft. NCT Ot21 • In Bahasa [Non Baku!] Start: 16 Mei 2020 Finish: 17 Oktober 2021 bluem...