DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY...

Oleh dakko-chan

18.8K 1.9K 159

Apa menu santapan yang paling kalian suka? Menu No. 1 Thirsty: Sadistic Lover Winter adalah succubus yang dit... Lebih Banyak

SERI 1 - THIRSTY DE(VI)LICIOUS: SADISTIC LOVER
Part 1; Perkenalan
Bab 3; Pengusiran
Bab 4; Hasutan
Bab 5: Permisi, Nona Mesum
Bab 6; Permisi, Nona Mesum (2)
Bab 7; Permisi, Nona Mesum (3)
Part 8: Permisi, Nona Mesum (4)
Part 9: Perasaan Yang Mulai Menggila
Bab 10: Cari Saja Kakaknya
Bab 11: Kamu Pulang?
Bab 12: Kalian Harus Menikah!
Bab 13: Bertemu Papa Mertua
Bab 14: Menginap di Rumah Mertua
Bab 15: Fitting Gaun Pengantin
Bab 16: Fitting Gaun Pengantin (2)
Bab 17: Teman Masa Kecilmu
Bab 18: Hari Pernikahan
Bab 19: Kunjungan Teman
Bab 20: Kunjungan Teman (2)
Bab 21: Kunjungan Teman (3)
Bab 22: Kunjungan Teman (4)
Bab 23: Perseteruan Pertama
24. Pemburu Iblis
Bab 25: Kutukan Teman
Bab 26: Kekalutan
Bab 27: Berbaikan
Bab 27.2: Masak Ramen (15+)
Bab 28: Hari Pertama Kerja
Bab 29: Perkelahian
Bab 30: 'Rumah'
Bab 31: Apa Yang dilakukan Anak itu?
Bab 32: Confession
Bab 33: Perasaan Jaemin
Bab 34: Perasaan Jaemin (2)
Bab 35: Perasaan Jaemin (3) - End S1
SERI 2 - DE(VI)LICIOUS ILLUSION: YOU'RE MY OWN, SISTER
36. Sang Monster

Part 2; Pertemuan

984 107 8
Oleh dakko-chan

chenle:

gua lagi di rak biasa nih

nyari film dulu bentar

lu jalan-jalan aja

nanti kita ketemuan

Jaemin melihat deretan pesan yang dikirimkan Chenle, temannya yang kala itu bersedia menemani kegabutan Jaemin di hari Minggu kali ini.

Seperti jadwal biasanya, Chenle memilih untuk menghabiskan waktu akhir pekannya dengan menyewa film-film di sebuah toko sewa CD tak ternama.

Tidak seperti gayanya yang bak anak konglomerat pada umumnya, Chenle justru ketinggalan zaman dalam menikmati film-film kesukaannya.

Tentu saja Jaemin dan beberapa teman lainnya sering mengomentari hobi aneh Chenle itu, tetapi Chenle selalu memiliki jawaban nyeleneh seperti biasanya. Khas Chenle sekali.

"Lu hanya enggak bisa ngertiin feelingnya aja, Jaem. Nonton film pake kaset dan DVD itu sesuatu banget, tau ga. Rasanya kayak ada nostalgia-nostalgianya gitu, apalagi kalo gua berhasil enggak ngembaliin CDnya, otomatis CD abangnya jadi hak milik gua, hahahaha."

Dan setiap Chenle menjawab seperti itu, Jaemin selalu dibuat merinding oleh tawa jahatnya.

Memang terasa aneh bagi Jaemin membayangkan Chenle melakukan itu, menyewa kaset, lalu kemudian mencurinya. Kenapa?

Pertama, daripada mencuri CD di toko sewa, bukannya lebih baik beli paket bulanan di platform resmi tempat menonton atau pergi saja ke bioskop.

Kedua, Chenle termasuk anak konglomerat, buat apa juga dia mencuri seperti itu?

Ketiga, kenapa Chenle berkata-kata seperti itu seakan dia adalah seorang sesepuh yang tengah menikmati masa mudanya. Jelas sih, menonton CD di DVD bukan lagi jamannya, tetapi apa yang harus dibanggakan dari hal itu?

Terkadang, Jaemin tidak mengerti isi otak dari temannya itu dan tidak mau mengerti juga.

Daripada pusing memikirkan Chenle dan hobi absurdnya itu, Jaemin berusaha mengitari seputaran Mall, berusaha mengalihkan perhatiannya, namun naasnya tak ada satu pun yang menarik perhatiannya.

Hal itu membuat Jaemin memutuskan untuk kembali ke toko kaset tempat langganan Chenle, berharap dia bisa menarik temannya itu untuk segera menyelesaikan kegiatannya dalam memilih CD dan pergi entah kemana, yang penting saat ini bagi Jaemin adalah merefresh otaknya.

tring ....

Suara bel yang terletak tepat di atas pintu masuk tempat toko sewa CD itu berbunyi, menandakan seorang tamu masuk ke dalam toko.

Penjaga toko sewa CD yang mendengar suara bel pun hanya menatap Jaemin sekilas, kemudian ia kembali fokus dengan komik di tangannya dan Jaemin juga tidak tertarik memandang lama-lama pria berjanggut tipis yang kelihatan hampir kehilangan motivasi hidup itu.

Tidak ada yang menarik dari toko kaset itu, semuanya tampak baik-baik saja.

Pemandangan yang biasa, ditambah juga suhu udara dalam ruangan yang panas. Tampaknya AC yang terpasang jelas di tengah ruangan hanyalah sebuah pajangan belaka, nyatanya AC itu tidak membantu sama sekali. Jaemin masih merasakan aura panas seperti saat dia di luar tadi.

AC di toko itu hanya mengeluarkan suara kipasan yang terasa ingin mati, membuat Jaemin yang melihatnya pun menyimpulkan bahwa tempat itu sudah tidak memiliki harapan lagi.

Berusaha untuk tidak mengacuhkan kondisi toko tak ternama itu, mata Jaemin kemudian berpendar, mencari sosok Chenle di sepenjuru ruangan.

"Kemana lagi perginya tuh anak," komentar Jaemin saat tak melihat batang hidung Chenle dimanapun.

Jaemin kemudian berjalan menyusuri toko, mencari Chenle di antara rak-rak action. Ia berpikir mungkin Chenle akan berada di sana.

Namun, tak ada.

Jaemin kemudian beralih ke rak-rak fantasy, tetapi Chenle juga tidak ada di sana.

"Hahhh!" Jaemin menghela napasnya, ia ingin segera pergi dari rak fantasy dan mencari Chenle di rak film yang lain.

Akan tetapi, belum sempat Jaemin membalikkan badannya, seseorang justru menarik perhatiannya.

Dari ujung matanya, Jaemin dapat menangkap seseorang mencurigakan sedang mengendap-endap tak jauh dari tempat ia berdiri.

Penasaran, Jaemin kemudian berusaha mengintip perlahan ke sumbernya.

Penampakan seorang perempuan berpenampilan aneh lah yang menarik perhatiannya.

Perempuan itu memiliki potongan rambut sepinggang yang dibalut dengan kain penutup kepala, dengan tambahan aksesori kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya.

Melihat penampakan seperti itu sontak Jaemin menyembunyikan dirinya di balik rak yang berada di dekatnya sembari memerhatikan perempuan aneh itu.

Perempuan asing yang tak dikenal Jaemin itu menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, seakan memastikan keadaan. Hal itu justru membuat gelagatnya semakin mencurigakan, ditambah perempuan itu berusaha tidak membuat suara decitan dari sepatu yang dikenakannya.

Setelah ditunggu beberapa detik, perempuan itu masih terdiam di tempatnya, memerhatikan kondisi dengan seksama dan sama sekali tidak tahu bahwa Jaemin tengah mengamatinya.

Hal itu menyadarkan Jaemin bahwa apa yang dilakukannya saat ini tak jauh berbeda dengan yang dilakukan wanita itu, sama-sama aneh.

"Ngapain sih gua, bego banget ngeliatin orang, haha ..." Jaemin menggeleng kecil, rasanya ia terlalu dini untuk menjudge orang itu.

Padahal suka-suka orang mau dandan seperti apa dan mau melakukan apa di tempat ini. Kenapa Jaemin yang repot? Itu kan juga bukan urusannya. Mau tuh cewe kayang atau sikap lilin sambil pake baju formal juga enggak masalah, Jaemin harusnya fokus mencari Chenle saja. Ngapain dia repot-repot sembunyi begini?

Setelah pikiran rasional itu muncul dalam benak Jaemin, Jaemin berniat untuk segera keluar dari tempat persembunyiannya dan mencari Chenle seperti tujuan utamanya. Namun, lagi-lagi, perempuan aneh itu menarik perhatian Jaemin.

Bagaimana tidak? Sekarang perempuan itu menerjang masuk ke dalam ruangan yang disekat tirai biru gelap, membuat pikiran Jaemin terngiang-ngiang, teringat kembali dengan perkataan konyol Chenle padanya.

"Nih, kalo Antonio lu butuh asupan, ke sini aja, Jaem. Mantep-mantep, deh."

Tentu Jaemin tidak bodoh untuk mengetahui maksud dari perkataan Chenle.

Ruangan kecil itu adalah ruangan khusus yang dibuat untuk orang dewasa menikmati film xxx, tetapi Jaemin tidak menyangka bahwa ia justru mendapati seorang perempuan muda masuk ke sana pada siang hari.

Hahhh, kenapa Jaemin mesti repot-repot, sih? Kan tinggal tidak usah peduli saja.

Jaemin sudah bersiap berbalik, tetapi pikiran-pikiran kecil itu terus mengganggunya, membuat Jaemin tidak benar-benar bisa lepas dari bayang-bayang gadis aneh itu.

"Hahh, yaudahlah, uudah terlanjur juga, gua masuk bentar, terus cabut. Terserah dia mau ngapain."

Jaemin akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan khusus itu. Matanya kemudian mencari gadis aneh itu, tidak butuh banyak waktu sampai ia menemukannya.

Gadis aneh itu berdiri di rak ujung.

Tanpa sadar Jaemin bergerak mendekat ke arah gadis aneh itu. Ini aneh, seperti ada magnet yang tertanam dalam diri Jaemin. Jaemin terus tertarik untuk mendekatinya, sampai ....

"AKH!"

Insiden sial itu terjadi.

Penis Jaemin berdiri.

Entah Jaemin harus merasa beruntung atau tidak karena penisnya berdiri akibat sentuhan tak sengaja oleh gadis aneh itu.

Apakah Jaemin sudah mulai kehilangan akalnya saat ini?

***
Kalian dapat mengunjungi karyakarsa/Joylada dakkodakkochan untuk mendapatkan chapter lebih banyak/spesial

***

Chenle as Chris

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

Kill Bill Oleh Bee

Fiksi Penggemar

2K 297 6
"I did it all for love!" Everything was fucked off until i found you... and it become more fucked than before #psycho love toxic relation #Lee Jeno x...
63.1K 9.8K 30
[Fantasy, kingdom, minor romance] Demi mencegah perebutan kekuasaan, sebuah kerajaan yang tersembunyi dari manusia menetapkan sebuah tradisi; bila ad...
265K 27.2K 42
[BOOK 1] [FINISHED] Just seulrene living together as a girlfriend Start : 2019, June 27 End : 2019, November 21 [BOOK 2] [FINISHED] Their story still...
23.6K 1.8K 21
Katarina Eleanor, kelahiran nya adalah malapetaka bagi para Iblis. Kehidupan nya mulai hancur ketika Gerhana Bulan Merah mulai menampakkan wujud asli...