DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS...

Od Jessiee33_

67.1K 5.1K 742

[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Alsheila Eltheiera Alde... Více

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 00.
DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 01
DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRL || Part 02
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 03
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 04
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 05
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 07
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 08
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 09
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 010
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 011
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 012
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 013
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 014
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 015
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 016
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 017
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 018
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRl || Part 019
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 020
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 021
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 022
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 023
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 024
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 025
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 026
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 027
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 028
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 029
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 030
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 031
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 032
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 033
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 034
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 035
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 036
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 037
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 038
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 039
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 040
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 041
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 042
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 043
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 044
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 045
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 046
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 047
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL ||Part 048
DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 049
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 050
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 051
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 052
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 053
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 054
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 055
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 056
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 057
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 058
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 059
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 060
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 061
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 062
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 063
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 064
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 065
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 066
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 067
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 068
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 069
DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 070 ( ENDING)

DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 06

1.9K 173 17
Od Jessiee33_

Happy Reading.

•••

Sheila yang berjalan santai di koridor kampus dengan mulut yang memakan permen kaki. Karena dia tahu, jika di kampus tidak di perbolehkan merokok. Sheila menatap Keyna yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Nggak telat lo?"tanya Keyna.

"Nggak."

"Tumben,"gumam Keyna pelan.

Sheila mengangkat bahunya acuh dan berjalan melewati Keyna begitu saja. Dia membuang permen kakinya di tempat sampah. Sheila melirik sekilas Keyna yang berjalan di sampingnya dengan dengusan kesal yang keluar dari mulut Keyna saat Sheila berjalan meninggalkannya.

"Main tinggal-tinggal aja lo,"ucap Keyna mendengus kesal.

"Lama."

Keyna mendengus kesal. Dia menyamakan langkah kaki Sheila yang berjalan di sampingnya. Sesekali Keyna menatap Sheila yang berjalan di sampingnya. Dia menatap wajah datar Sheila dengan dengusan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Lo mau ke kantin?"tanya Keyna.

"Iya."

"Yaudah, gue ikut,"ucap Keyna. Sheila mengangguk singkat.

Lalu mereka berdua memberhentikan jalan mereka saat berada di depan pintu cafeteria kampus, Sheila menyandarkan kepalanya di pintu kantin dengan tangan yang mengambil vape yang ada di saku jaket.

Tatapan Sheila sangat datar, saat semua mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menatapnya.

Keyna menatap Sheila yang berdiri di sampingnya dengan kerutan yang terlihat di dahi Keyna saat menatap bingung ke arah Sheila yang belum masuk ke dalam kantin.

"Nggak masuk ke dalam kantin, Sheil?"tanya Keyna.

"Duluan aja,"balas Sheila.

"Yaudah, gue tungguin di sana,"ucap Keyna yang menunjuk ke arah meja yang dekat jendela dan tidak jauh dari pintu kantin.

Sheila mengangguk singkat sambil menghisap vape yang ada di tangannya. Dia menyandarkan kepalanya sambil menatap Keyna yang berdiri di sampingnya.

Keyna berjalan masuk ke dalam cafeteria meninggalkan Sheila yang bersandar di pintu cafeteria dengan vape yang ada di tangan Sheila.

Sheila menyandarkan kepalanya di pintu dengan tatapan datar. Tangan Sheila memutar vape dan melangkah masuk ke dalam cafeteria untuk menghampiri Keyna yang duduk di meja dekat jendela.

Sheila duduk di samping Keyna yang sedang memakan Chicken pasta dengan tatapan datar.

"Tadi gue pesenin lo nasi goreng seafood pedas sama cokelat panas,"ucap Keyna melirik sekilas Sheila yang duduk di sampingnya.

Sheila mengangguk singkat, dia menggeluarkan 2 lembar uang seratus ribuan yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya ke Keyna.

"Gue ganti,"ujar Sheila.

"Oke, thanks Sheil,"ujar Keyna. Sheila mengangguk singkat.

Keyna mengambil 2 lembar uang yang di berikan oleh Sheila dan memasukan ke dalam dompet berwarna biru miliknya. Keyna meletakan dompetnya di meja dan menatap Sheila yang duduk di sampingnya.

"Lo tadi kenapa lama banget di pintu kantin?"tanya Keyna.

Sheila menggeleng pelan dan memakan nasi goreng pedasnya tanpa menatap Keyna yang duduk di sampingnya.

"Tapi kenapa lo berdiri di pintu kantin? Gue tungguin lo sampai gue di lihatin mahasiswa sama mahasiswi lagi,"protes Keyna.

"Cuma 10 menit,"balas Sheila mengangkat bahunya acuh.

"10 menit itu lama ya,"pekik Keyna.

"Oh."

Keyna mendengus kesal dan melanjutkan makannya yang tertunda karena terlalu kesal dengan jawaban singkat yang di berikan oleh Sheila.

Sheila menggeleng pelan menatap Keyna yang duduk di sampingnya sambil memakan nasi goreng pedasnya.

Keyna meminum jus mangganya dan segera menatap Sheila yang duduk di sampingnya.

"Lo tiap hari bawa vape sama rokok?"tanya Keyna.

"Nggak."

Keyna mengangguk pelan dan bersandar di ujung kursi dengan tatapan Sheila yang duduk di sampingnya.

•••

Regza yang berada di gedung kampus dengan tangan yang memegang pisau lipat. Dia tidak memberitahu ketiga sahabatnya kalau dia sudah berangkat terlebih dulu. Regza melangkah masuk ke dalam dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celana.

Tatapan Regza sangat datar dan tajam saat menatap mahasiswa dan mahasiswi yang berjalan di depannya.

Regza berjalan menuju rooftop kampus dengan rambut yang acak-acakan dan saku jaket yang terdapat pisau lipat.

Regza masuk ke dalam rooftop dan memegang pembatas rooftop dengan tatapan datar.

"Preman itu mati atau nggak ya?"gumam Regza pelan.

Regza mengambil permen karet yang ada di saku jaketnya dan memakannya. Tatapan datar Regza saat menatap semua mahasiswa dan mahasiswi dari atas rooftop.

"Cupcakes milik lo."

Regza menatap Alarick yang berjalan mendekat dengan tatapan datar. Dia mengangguk singkat dan menatap ke arah lain.

Lalu Alarick berdiri di samping Regza dan memberikan 1 piring yang berisi 5 cupcakes cokelat. Alarick menatap sekilas ke arah Regza yang masih diam.

"Yang lain ada di kantin,"beritahu Alarick.

"Oh."

Alarick mendengus sinis menatap wajah datar Regza yang ada di samping. Dia mengambil ponselnya yang ada di saku jaket dan memainkannya.

Regza melirik sekilas Alarick yang berdiri di sampingnya dengan wajah datar. Dia memakan cupcakes coklat yang ada di piring dengan tatapan datar.

"Tadi lo ke kampus dulu?"

Regza tahu suara itu, suara yang berasal dari Alagra yang sedang masuk ke dalam rooftop bersama Jhovan yang berjalan di samping Alagra.

Regza mengangguk singkat tanpa membuka suaranya, dia membalikan badannya menatap Alagra dan Jhovan yang sedang berjalan dan kaos polos hitam yang melekat di tubuh mereka berdua.

Regza memasukan tangannya di saku jaket kulitnya dan menatap datar mereka berdua.

"Telat?"

Regza menaikan satu alisnya menatap Alagra dan Jhovan yang sudah berdiri di depannya.

"Hm cuma 2 menit,"balas Jhovan. Regza mengangguk singkat.

Alagra memainkan jari tangannya, tatapannya terlihat santai. Dia menatap satu persatu ketiga sahabatnya yang berdiri di depannya.

"Kantin nggak?"tanya Alagra.

"Nggak."

Alagra mengangguk pelan dan berdiri di samping ketiga sahabatnya. Tatapan mereka menatap ke bawah rooftop dengan tangan yang di letakan di pegar pembatas rooftop.

Tatapan Alagra sangat santai sambil mengambil vape yang ada di saku jaket. Lalu Alagra menghisap vape itu dengan tatapan yang menatap ke bawah rooftop.

Jhovan menatap Regza yang berdiri di sampingnya dengan tangan yang memegang minuman dingin.

"Hm, lo di sini sejak tadi?"tanya Jhovan.

Regza menggeleng pelan dan melirik sekilas Jhovan. "2 menit yang lalu."

Jhovan mengangguk pelan dan meminum minuman dingin yang ada di tangannya. Lirikan Jhovan yang di berikan ke Regza yang berdiri di sampingnya.

"2 menit yang lalu lo ada di sini dan nggak ke kantin?"tanya Alagra. Regza mengangguk singkat.

Regza melirik sekilas dan memakan cupcakes coklatnya yang ada di tangannya. Dia menatap datar piringnya yang kosong dan segera membuangnya ke tempat sampah.

"Kelas di mulai 2 menit lagi,"beritahu Jhovan.

Jhovan menatap pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan yang menunjukan pukul 07:10 pagi.

Regza, Alarick dan Alagra mengangguk pelan. Lalu mereka berempat berjalan keluar dari rooftop dengan tatapan datar dan wajah dingin yang ada di wajah Regza dan Alarick.

•••

Sheila dan Keyna yang berjalan d koridor kampus dengan dengusan kesal yang ada di mulut Keyna yang menatap kesal Sheila yang meninggalkannya di kantin sebelum Keyna menghambiskan makanannya.

Sheila masuk ke dalam aula bersama Keyna yang berjalan di sampingnya.

"Mau ngapain ke aula?"tanya Keyna menatap bingung ke arah Sheila yang ada di sampingnya.

"2 menit lagi kelas di mulai Sheila,"ucap Keyna menatap sinis Sheila.

"Oh."

Sheila duduk di kursi yang ada di aula, dia menggeluarkan ponsel yang ada di saku jaket. Sheila melirik Keyna sekilas saat Keyna menatap sinis ke arahnya.

"Masih ada waktu,"ucap Sheila.

Sheila menatap pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan yang menunjukan pukul 07:12 pagi dengan tatapan datar.

"Hm, tapi cuma 59 detik Sheil,"ujar Keyna menggeram kesal.

Sheila hanya mengangguk singkat mendengarkan ucapan Keyna. Dia menatap ponsel yang ada di tangannya dengan tatapan datar.

Keyna mendengus saat Sheila hanya diam dengan ponsel yang ada di tangan gadis itu.

"Masih santai aja sih lo, padahal kan kelas mau di mulai,"gerutu Keyna kesal.

Sheila mengangkat bahunya acuh dan memasukan ponselnya ke dalam saku jaket. Dia berjalan keluar dari aula dan melirik sekilas Keyna.

Keyna melotot melihat Sheila yang keluar dari aula, lalu dia berlari mengejar Sheila dengan tatapan kesal.

Semua mahasiswa dan mahasiswi menatap Keyna yang sedang mengejar Sheila dengan tatapan bingung. Mereka semua mengangkat bahunya acuh tidak peduli dan segera masuk ke dalam kelas mereka.

Sheila yang duduk di dalam kelas managememt dengan laptop yang menyala. Tatapannya sangat datar ketika semua mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kelas managememt sedang menatapnya.

"Lo maba baru yang di tegur kak Regza karena telat?"

Sheila menatap cewek yang berdiri di depannya dengan tatapan datar dan tangan yang memegang Coca-cola kaleng.

"Iya."

Rania, cewek yang berada di depan Sheila mengangguk pelan mendengar jawaban singkat dari Sheila.

Rania menatap meja yang di tempati Keyna sambil menggerutkan dahinya. Dia menatap Sheila kembali yang fokus pada laptop.

"Keyna mana?"

"Main tinggal-tinggal aja sih lo."

Sheila dan Rania menatap Keyna yang baru saja masuk ke dalam kelas. Sheila mengangkat bahunya acuh lalu fokus pada laptopnya kembali dan tidak memperdulikan kekesalan Keyna.

Keyna mendengus sinis menatap Sheila yang tidak memperdulikan kekesalannya dan hanya fokus ke laptop yang ada di depan Sheila.

"Sheil lo dengerin gue nggak?"gerutu Keyna kesal.

TUK

Sheila melempar kaleng coca-cola yang sudah kosong ke arah Keyna, dia menatap tajam Keyna yang menggerutu kesal ke arahnya.

"Diem!"tegur Sheila.

Keyna mendengus sinis menatap Sheila. Dia menggeluarkan laptop yang ada di dalam tasnya dan meletakannya di meja dengan dengusan sinis menatap Sheila. Keyna menatap Sheila sekilas dan menatap laptop yang ada di mejanya.

"Mampus lo,"ledek Rania.

"Diem lo,"sentak Keyna.

Sheila menggeleng pelan melihat Keyna dan Rania. Dia menatap laptopnya kembali dengan tatapan datar dan tangan yang mengambil coca-cola yang ada di dalam tas.

•••

Regza yang ada di depan ruang Lab menunggu Alarick dan Jhovan dengan tangan yang memegang ponsel. Tatapan datar saat menunggu Alarick dan Jhovan yang di panggil bu Sesil dosen mereka.

Regza melirik Alarick dan Jhovan yang baru saja keluar dari ruang Lab. Dia menatap datar mereka berdua.

"Lama!"

"Cuma 10 menit,"ucap Alarick.

Regza mendengus sinis menatap Alarick yang berjalan di sampingnya dengan tatapan datar. Lalu dia memasukan ponselnya ke dalam saku jaket.

"Ada urusan apa?"tanya Alagra.

"Bu Sesil suruh kita buat catat mahasiswa, mahasiswi yang masuk ke Dokteran,"balas Jhovan.

Alagra mengernyit dan mengangguk pelan. Dia menatap ketiganya sekilas dan menatap ke depan.

"Kantin aja,"ucap Alagra. Mereka bertiga mengangguk singkat.

Regza menggeluarkan tangannya yang ada di dalam saku jaket dan mengambil minuman kaleng yang ada di tangannya. Regza melirik sekilas ketiga sahabatnya yang berjalan di sampingnya dengan tatapan datar.

"Udah lo catat?"tanya Alagra.

"Belum. Habis ini,"balas Jhovan. Alagra mengangguk pelan.

Mereka berempat masuk ke dalam cafeteria dengan tatapan datar yang ada di wajah Regza dan Alarick. Lalu mereka berempat berjalan menuju meja yang ada di dekat jendela.

Regza menatap ketiganya dan segera duduk di kursi kantin. Dia menyandarkan kepalanya di ujung kursi sambil menatap mereka bertiga. Regza menatap ponselnya sekilas dan mengambil korek api yang berbentuk segi 4.

Alagra datang dengan membawa 4 piring brownise coklat yang ada di tangannya. Dia meletakan keempat piring itu di meja.

"Brownise coklat?"

Jhovan menggerutkan dahinya menatap Alagra yang meletakan brownise coklat di meja.

"Hm, brownise coklat kayanya enak,"balas Alagra.

"Ada lagi yang pesen kaya gini?"tanya Jhovan.

"Ada. Mahasisiwa sama mahasiswi. Karena mereka lihat cewek brownise coklat,"balas Alagra. Jhovan menggerutkan dahinya dan mengangguk pelan.

Jhovan mengambil 1 brownise coklat yang bentuk bulat dan memakannya. Dia memakan brownise coklat dengan tatapan santai.

"Enak juga. Kaya cookies,"ucap Jhovan.

Alarick yang ada di samping Regza, segera memakan brownise coklat yang ada di dengan tatapan datar dan wajah dinginnya. Alarick mengangguk pelan menyetujui ucapan Jhovan.

"Tapi masih enak cookies,"ujar Alarick dengan wajah datar.

Alarick menggeluarkan 2 lembar uang seratus ribuan yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya ke Alagra.

"Cookies!"suruh Alarick.

Alagra mendengus sinis dan mengambil uang yang ada di tangan Alarick. Dia berjalan meninggalkan mereka bertiga untuk menuju staf makanan untuk memesankan Alarick cookies.

Jhovan menatap Alagra sambil memakan brownise coklat yang ada di tangannya. Dia melirik Regza yang hanya diam dengan korek api yang ada di tangan Regza.

"Nggak lo makan?"tanya Jhovan. Regza menggeleng pelan tanpa berbicara.

Wajah Regza sangat datar saat menatap brownise coklat yang ada di meja.

"Enak Za. Cobain dulu,"ucap Jhovan.

"Nggak."

Jhovan mengangguk pelan. Jhovan tahu jika sahabatnya ini tidak menyukai brownise coklat dan hanya menyukai cupcakes coklat.

"Rasanya sama, kaya cupcakes."

Regza menatap Alagra yang baru saja duduk di samping Jhovan dengan membawa cookies milik Alarick. Dia menatap Alagra dengan tatapan datar dan tajam.

"Beda."

Alagra mendengus sinis menatap Regza dan segera memakan brownise coklat yang ada di meja tanpa menatap wajah datar Regza yang duduk di depannya.

•••

Sheila yang berada di dalam kantin dengan memakan nasi goreng pedas dan coklat panas yang ada di meja. Dia memakan itu dengan tatapan datar dan wajah dinginnya. Sheila melirik sekilas Keyna yang duduk di sampingnya.

"Itu perut nggak sakit apa, makan pedas terus?"gumam Keyna menatap Sheila yang duduk di sampingnya.

Gumaman Keyna dapat di dengar oleh Sheila, dan Sheila menggeleng pelan menjawab gumaman Keyna.

Keyna menatap nasi goreng Sheila sambil menelan ludah kasar, lalu dia segera memakan nasi gorengnya yang tidak sepedas seperti Sheila.

"Padahal itu cabe banyak banget,"ucap Keyna pelan.

"Cobain!"suruh Sheila.

"Nggak. Gue nggak kaya lo yang suka pedas,"tolak Keyna.

"Cobain dulu,"ucap Sheila.

Keyna mendengus kesal dan mencoba nasi goreng pedas milik Sheila dengan tatapan sinis saat melirik Sheila yang ada di sampingnya. Keyna memakan pelan nasi goreng pedas Sheila dengan menggerjap pelan.

"Enak sih, tapi pedas banget,"ucap Keyna.

"Lagi."

"Nggak. Gue nggak kaya lo yang tahan sama makanan pedas,"tolak Keyna dan segera makanan nasi gorengnya sendiri tanpa menatap Sheila yang duduk di sampingnya.

Keyna melirik sekilas Sheila dan segera meminum jus anggurnya yang ada di meja.

"Pedas jadi nomor 1 kayanya,"ceplos Keyna. Sheila hanya mengangguk singkat mendengarkan ucapan Keyna.

Keyna yang ada di samping Sheila mendengus sinis saat Sheila menjawab ucapannya dengan mengangguk saja. Keyna terdiam sebentar menatap wajah datar Sheila yang duduk di sampingnya.

"Lo cewek, tapi sifat lo cuek sama wajah lo datar. Tapi lo penyuka pedas sama brownise coklat,"ucap Keyna.

Sheila menatap datar Keyna yang duduk di sampingnya sambil meminum coklat panas. Sheila menaikan satu alisnya menatap Keyna yang ada di sampingnya untuk melanjutkan ucapannya.

"Tapi lo itu juga suka basket?"tanya Keyna. Sheila mengangguk singkat.

Sheila meminim coklat panas yang ada di tangannya hingga habis dan meletakan gelasnya di meja. Tangan Sheila mengambil coca-cola kaleng yang ada di dalam tas. Dia meletakan Coca-cola kalengnya di meja dengan tatapan datar dengan tangan kanan yang membuka tutup kaleng.

Sheila meminum Coca-cola kaleng yang ada di tangannya hingga habis, lalu dia membuang kalengnya di tempat sampah. Sheila melirik sekilas Keyna dan segera berdiri dari duduknya.

"Mau kemana lo?"tanya Keyna.

"Aula."

Sheila berjalan keluar dari kantin dengan tangan yang mengambil permen kaki yang ada di saku jaket. Tatapan Sheila sangat datar saat menatap mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berjalan di depannya.

Keyna berjalan mengikuti Sheila sambil mendengus kesal dengan tatapan sinis ke arah Sheila yang berjalan meninggalkannya. Lalu Keyna berjalan di samping Sheila dengan wajah ketus.

"Tungguin,"ketus Keyna.

Sheila memutar bola matanya malas menatap Keyna yang ada di sampingnya, dia menatap ke depan dan tidak menatap Keyna yang ada di sampingnya. Sheila memutar pelan permen kaki yang ada di dalam mulutnya.

Keyna mendengus sinis saat tidak ada respon dari Sheila yang ada di sampingnya.

Sheila berhenti di koridor kampus dan menatap ke arah Gerbang kampus dengan tatapan datar. Dia menyandarkan kepalanya di dinding dengan tangan yang mengambil rokok Marlboro dan membuang permen kaki yang sudah habis.

Sheila meletakan rokok Marlboro-nya di mulut lalu menyalakannya dan menghisapnya. Asap rokok itu mengepul ke depan dengan tatapan datar yang di tunjukan oleh Sheila.

"Rokok lo ganggu Sheil,"tegur Keyna.

"Oh."

Keyna mendengus kesal menatap Sheila yang ada di sampingnya, tangan Keyna mengambil permen karet yang ada di saku Cardigan biru yang Keyna pakai.

Sheila menatap ke depan saat keempat Kakak tingkatnya berjalan di depannya, dia sengaja mengepulkan asap rokoknya di keempat Kakak tingkatnya.

"Lo nggak takut Sheil, ada Kak Regza sama ketiga sahabatnya?"bisik Keyna.

"Nggak."

Sheila melanjutkan jalannya untuk menuju Aula meninggalkan Keyna yang mendengus dan keempat Kakak tingkatnya yang menatap tajam dirinya.

"Maafin Sheila kak,"ucap Keyna.

Keyna menggeram kesal lalu berlari menyusul Sheila yang meninggalkannya dan meninggalkan keempat Kakak tingkatnya yang ada di koridor kampus.

Alagra menatap Regza yang ada di sampingnya dengan tangan yang di masukan ke dalam saku hoodie putih.

"Mahasiswi yang kemarin datang telat?"tanya Alagra.

"Hm."

Jhovan sempat menatap cewek yang bersama Keyna dengan tatapan intens dengan wajah santainya.

"Unik,"batin Regza.

Regza melanjutkan jalannya dan meninggalkan ketiga sahabatnya, dia melirik sekilas dengan wajah datarnya. Regza melewati semua mahasiswa dan mahasiswi yang ada di koridor kampus dengan tatapan datar dan tangan yang di masukan ke dalam saku jaket jeansnya.

Regza masuk ke dalam perpustakaan untuk mengambil buku yang dia cari, dia menatap semua buku yang ada di di rak dengan tatapan datar.

Lalu Regza mengambil buku yang ada di rak dan membawanya keluar dari perpustakaan.

•••

Sheila yang ada di Aula kampus bersama Keyna yang ada di sampingnya, dia menatap seorang cewek yang ada di aula dengan tatapan datar. Lalu Sheila mendekat ke arah cewek itu dengan rokok yang ada di mulutnya dan bersama Keyna yang ada di sampingnya.

Sheila menepuk pelan bahu cewek itu dan membuat cewek itu mengalihkan pandangannya menatap Sheila yang berdiri di belakangnya.

"Lo kuliah di sini?"

"Iya."

Sheila duduk di kursi yang ada di samping cewek itu, dia menginjak rokoknya dan membuangnya ke tempat sampah.

"Yang lain?"tanya Sheila.

"Mereka kuliah di kampus yang berbeda Sheil."

Sheila menggerutkan dahinya dan menaikan satu alisnya menatap cewek yang duduk di sampingnya.

"Siapa Sheil?"tanya Keyna.

Sheila dan cewek itu menatap Keyna yang duduk di sampingnya Sheila dengan Sheila yang menatap Keyna dengan wajah datar.

"Shena Ayzia Azzalia."

Keyna mengangguk pelan dan mengulurkan tangannya ke arah Shena yang duduk di sampingnya Sheila sambil tersenyum senang.

"Keyna."

Shena mengangguk pelan, dia menatap Sheila yang duduk di sampingnya sambil menutup buku yang ada di tangannya.

"Kedokteran?"

Sheila menaikan satu alisnya menatap Shena yang ada di sampingnya bertanya.

"Iya. Dari dulu gue mau jadi Dokter,"balas Shena.

Sheila mengangguk singkat, tangan Sheila mengambil permen karet rasa blueberry dan meletakan di telapak tangan Shena.

"Thanks."

Sheila mengangguk singkat dan berjalan keluar bersama aula meninggalkan Keyna yang bersama Shena yang ada di Aula kampus.

Keyna membulatkan matanya menatap Sheila yang meninggalkannya di aula bersama Shena.

"Susulin,"titah Shena.

Keyna mengangguk pelan dan berlari menyusul Sheila yang meninggalkannya di aula kampus.

•••

Sheila yang bersandar di dinding dengan permen kaki yang ada di mulutnya, dia memainkan permen kaki dengan wajah datarnya dan tangan yang di masukan ke dalam jaket. Sheila melirik sekilas Keyna yang berdiri di sampingnya dengan wajah datar.

Keyna menatap sinis Sheila dengan tangan yang di masukan ke dalam Cardigan.

"Lo lihatin apa?"tanya Keyna.

Sheila menunjuk ke arah depan Gerbang dengan tatapan datar, tangan Sheila mengambil pistol hitam yang ada di saku celana.

Keyna menyipitkan matanya menatap seseorang yang memakai hoodie putih dan kepala yang tertutupi topi.

"Siapa?"

Sheila mengangkat bahunya tidak tahu, dia menondongkan pistolnya ke depan. Sheila menatap sekitar koridor kampus yang sangat sepi.

Dor

Sheila menembakan pistolnya ke depan dan membuat Keyna yang tersentak kaget.

"Lo bawa pistol?"tanya Keyna.

"Suara ponsel gue,"balas Sheila.

Keyna memincingkan matanya menatap Sheila yang ada di sampingnya dan setelahnya mengangguk pelan.

"Yang penting lo nggak bawa pistol ke kampus. Karena itu membuat yang lain terganggu,"ucap Keyna. Sheila mengangguk singkat.

•••

TBC

Spam Next disini

Spam nama 'Sheila'

Mau bilang apa sama Sheila?

Mau bilang apa sama Regza?

Spam nama Sheila sebanyak-banyaknya=>

Tanggapan kalian tentang ALSHEILA 2 gimana?

Follow instagram : @jessica342_ @dunialsheila.

NEXT PART, SEE YOU GUYS. Tunggu chapter selanjutnya, byeee.

Kalo kalian suka sama cerita ini, tolong Rekomendasikan cerita ini di tik tok sama instagram kalian dan Share cerita ini ke teman-teman kalian.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

8.6K 764 53
Greek gods & goddesses interfere in the lives of modern-day descendants of Oracles, binding their powers to vows. What happens when Callie makes a vo...
1.1M 62.4K 40
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
2.3K 92 14
'𝐈 𝐰𝐨𝐧'𝐭 𝐥𝐞𝐭 𝐭𝐡𝐞𝐬𝐞 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐨𝐮𝐭 𝐨𝐟 𝐦𝐲 𝐦𝐨𝐮𝐭𝐡, 𝐛𝐮𝐭 𝐢𝐟 𝐢 𝐝𝐨 𝐢𝐭𝐬 𝐭𝐫𝐮𝐞, 𝐢𝐭'𝐬 𝐲𝐨𝐮 �...
14.7K 1K 27
Trying something new...