Summoned Majapahit Empire to...

By Zwein00

23.2K 1.7K 379

Apa yang terjadi jika Kekaisaran Majapahit berhasil bertahan hingga 2021? Ini adalah kisah sebuah Kekaisaran... More

BAB Informasi Kekaisaran Majapahit
BAB Informasi Militer 1
BAB Informasi Militer 2
BAB 1 Dua Utusan
BAB 2 Kontak (I)
BAB 3 Kontak (II)
BAB 4 Delegasi (I)
BAB 5 Delegasi (II)
BAB 6 Delegasi (III)
BAB 7 Delegasi (IV)
BAB 8 Aliansi Jepang - Majapahit (I)
BAB 9 Aliansi Jepang - Majapahit (II)
BAB 10 Kunjungan ke Majapahit (I)
BAB 11 Kunjungan ke Majapahit (II)
BAB 12 Kunjungan ke Majapahit (III)
BAB 13 Negosiasi.
BAB 14 Perang Pecah? Tidak, Ini Ditunda.
BAB 15 Perang Total (I)
BAB 16 Perang Total (II)
BAB 17 Perang Total (III)
PENTING!!1!1!
BAB 18 Perang Total (IV)
BAB 19 Perang Total (END)
BAB 20 Visiku Tidak Mengecewakan
BAB 21 Reaksi (I)
BAB 22 Reaksi (End)
OVA 1 Part 1 : Utusan Dewa Matahari
OVA 2 : Sahabat Lebih Baik dari Jodoh Orang.
OVA 3 : Kebimbangan Lumies
OVA 4 Spionase Gagal
Pengenalan Volume II
BAB 23 Pernikahan (I)
BAB 24 Pernikahan (II)
Aliansi AEGIS
Bonus (18+)
BAB 25 : Perisapan perang
Pemberitahuan dan Novel baru
BAB 26 Perang Timur Raya (I)
BAB 27 Perang Timur Raya (II)
BAB 28 : Perang Timur Raya (III)

OVA 1 Part 2 : Utusan Dewa Matahari

277 28 5
By Zwein00

Di Hutan Suci.

Rombongan sekitar 17 orang termasuk pemandu, berjalan di jalan setapak hutan yang lumayan terjal. Beberapa kali ada saja yang terperosok karena tidak terbiasa dengan medan, kebanyakan adalah tim jepang yang malah menjadi beban.

Menurut Ellyn yang merupakan pemandu mereka, setidaknya perlu 2 jam mencapai tujuan mereka. Namun karena banyaknya kendala, mungkin akan memakan waktu sekitar 3 jam paling cepat.

.....

3 jam kemudian.

Setelah perjalanan yang penuh drama, akhirnya kelompok tersebut mencapai tujuan merka. Saat mereka melihat tujuan mereka, semua orang mendadak terdiam tidak percaya dengana apa yang mereka lihat.

Ya, yang mereka lihat adalah sebuah dome menyerupai hangar yang terbuat daru beton yang sudah berlumut dan tidak terawat. Bahkan ada beberapa benda yang menunjukan bahwa peradaban dari bangunan itu dikategorikan modern, seperti ada beberapa kontainer baja yang terpendam dan barang - barang lainnya seperti pecahan kotak kontainer, kain dan pipa yang berkarat.

Selain puing - puing, ada juga bekas bangunan lain yang sepertinya "membentengi". Beberapa orang menemukan adanya lubang tembak, yang berarti ini menandakan suatu bangunan yang khas.

"I- Ini...... Bukankah ini Markas militer?." Dr. sastro jongkok di sebuah pintu palka yang berkarat di bawahnya.

"Aku juga berpikir seperti itu, lihat itu! Harusnya itu landasan pacu." Eina mendatangi Dr. Sastro dan menunjuk ke sisi barat situs, dimana ditemukan bekas runway tanah. Itu dapat dilihat bahwa kontur tanahnya berbeda dengan kontur tanah di sekitarnya, itu lebih padat dan keras.

"... Kamu benar, namun milik siapa-." Dr. Sastro terdiam sesaat, dia lalu bertanya - tanya milik siapa ini. Namun sayang itu diinterupsi dengan teriakan dari salah satu tim Majapahit.

"Dr. Sastro! Pak, saya menemukan sesuatu!." Serunya yang menarik perhatian peneliti lainnya.

Lalu seluruh tim berbondong - bondong menuju ke arah sumber suara. Sesampainya mereka disana, dia melihat Mahasiswa Majapahit tersebut baru saja mengeluarkan sebuah folder kuno dari sebuah koper hitam. Dia menggunakan sarung tangan dan membukanya hati - hati.

"Apa itu? Folder? Atau laporan?." Tanya salah seorang Mahasiswa Jepang penasaran.

"Sejenis jurnal perlengkapan mungkin? Ini tertera beberapa jenis- Tunggu! Bukankah ini daftar senjata kita saat masa perang dunia kedua?!." Jawab Mahasiswa Majapahit yang memegang berkas tersebut, dia membuka perlahan dan membaca tulisan yang tertera disana.

Dia mengenali salah satu nama alutsista yang ada di dalam jurnal tersebut, itu bertuliskan G-11 Banaspati. Yang merupakan pesawat tempur turboprop tercepat buatan Majapahit di masa lampau, dia juga pernah melihat benda ini di museum dirgantara di Madura.

(Foto G-11 Banaspati)

"Apa? Bagaimana mungkin??." Seru semua yang hadir disana. Lalu setiap kepala memandang ke bangunan hangar beton yang tertutup tersebut.

"Berarti di dalam bangunan itu, ada alutsista yang kamu maksud?." Tanya salah seorang Mahasiswi Jepang penasaran dengan penerangan dari pihak Majapahit.

"Ada kemungkinan, namun aku tidak bisa yakin 100% bahwa benda itu ada di dalam." Jawab mahasiswa majapahit yang memegang jurnal tersebut.

Di kejauhan, Eina dan Sastro berdiri sambil mendengarkan diskusi para mahasiswa. Jujur saja ini mengejutkan, terutama bagi Sastro.

"Kita akan mengeceknya?." Tanya Eina yang sudah penasaran dengan apa yang ada di balik hangar tersebut.

"..... Kita harus berkonsultasi dengan Ellyn terlebih dahulu." Jawab Sastro yang sudah kembali dari keterkejutannya.

.....

Setelah mendapat izin dari Ellyn yang merupakan pemandu dan pengawas mereka, tim peneliti Majapahit dan Jepang mulai melakukan kegiatan mereka. Fokus utama mereka saat ini adalah membuka pintu beton hangar yang terkunci, dan menurut saran dari salah seorang Mahasiswa. Itu harus dibom setidaknya dengan belasan TNT, tentu saja saran ini ditolak dengan mentah oleh Ellyn.

Lalu dari jepang, mereka menyarankan untuk melubanginya. Namun mereka perlu mengambil alat ini di Pangkalan Militer Gabungan, yang lumayan jauh tentu saja. Apalagi Helikopter tidak bisa masuk ke gunung ini.

Lalu salah seorang Mahasiswi Majapahit mengangkat tangannya, dia menyarankan sesuatu yang tidak terpikirkan namun juga penuh resiko.

"Kenapa kita tidak lewat jalan lain? Bukankah ini adalah sebuah markas militer sebelumnya? Harusnya ada jalan ke dalam hangar selain pintu beton sialan ini." Sarannya, beberapa mahasiswa setuju dan tidak setuju.

Itu karena bangunan ini sudah ditinggalkan ratusan atau ribuan tahun, bisa saja di dalam bunker bawah tanah tempat bandara ini berada terdapat gas beracun atau makhluk yang tidak diketahui.

"Tapi itu satu - satunya cara terakhir kita, jika itu hanya gas beracun maka aku membawa masker gas." Ucap salah seorang mahasiswa Majapahit sambil berpikir.

Setelah beberapa kali depat, pada akhirnya pilihat terakhir adalah dengan memasuki hangar melalui bunker bawah tanah, mahasiswa pemberani tersebut masuk. Dia mengikatkan sebuah tali tambang di pinggulnya, jikalau terjadi sesuatu teman - temannya bisa mengetahuinya.

Butuh sekitar 2 jam eksplorasi di bawah tanah untuk menemukan jalan masuk ke hangar, di dalam bunker pemuda tersebut lebih terkejut bahwa bunker itu bersih tanpa adanya kerusakan apapun. Bahkan kondisi barang - barang disana sangat bagus dan terawat, di kejauhan dia juga menemukan cahaya merah, kuning dan hijau.

Saat dia mendekati, ternyata itu adalah panel kelistrikan bunker atau mungkin seluruh bangunan. Karena saat dia membuka panel tersebut, dia menemukan tulisan yang sana dengan tulisan bangsanya yang bertuliskan "bagian atas" dan "pintu hangar".

Tentu saja matanya fokus ke tulisan "pintu hangar" tersebut, dia lalu menekannya dan dapat merasakan getaran kecil seperti mesin yang menyala. Lalu dia menyalakan semua sakelar agar bunker menjadi terang dan fasilitas kehidupan seperti pengatur udara menyala.

*Thud* *Thud*

Dia merasakan bahwa talinya di tarik - tarik, maka caranya berhasil. Kemudian dia berbalik dan naik ke permukaan tanah, saat dia disana dia melihat semua orang ketakutan. Terutama pemandu mereka Ellyn yang sangat ketakutan dan langsung berdoa.

"Sudah selesai! Ternyata di bawah sana ada panel kelistrikan, juga disana masih sangat terawat kondisinya. Lalu listrik sepertinya masih tersalur dengan baik disini." Ucap pemuda tersebut melaporkan apa yang dia temukan di bawah.

"Benarkah?." Tanya Eina ragu sejenak, dia agak skeptis bahwa suplai listrik dapat bertahan selama ratusan tahun.

"Itu benar, aku baru saja menyalakan listrik utamanya lagi." Pemuda itu mengangguk dengan konformasi.

Setelah semuanya selesai berbenah dan menenangkan diri, para tim penelitian masuk ke dalam hangar. Benar saja, di dalam hangar tersebut ada dua pesawat G - 11 Banaspati, satu memiliki kondisi baik dan satu lagi memiliki kondisi berantakan dimana mesinnya ada di alat holder.

Tim ini lalu mulai memotret dan merekam bagian dalam hangar sebanyak mungkin, selain itu ada beberapa yang mencoba membaca buku yang tertinggal disana.

Setelah menemukan dan mencari tahu relik suci, para penelitian tidak langsung pulang. Mereka memilih menelurusi bunker bawah tanah, seperti yang dikatakan pemuda dari Majapahit tadi. Bunker ini bersih dan terawat, mungkin hanya debu tipis yang menutupi beberapa benda lain.

Mereka melakukan eksplorasi kecil - kecilan, terutama mengenai sumber listrik di bunker tersebut yang masih menyala. Mereka untungnya berhasil membawa denah, jika tidak mereka akan tersesat di dalam bunker dan tidak tahu arah jalan pulang.

*Swirls* *Kreak*

Beberapa pria memutar pintu palka, setelah terbuka kuncinya mereka lalu mendorongnya walaupun agak seret karena kurang pelumas.

"Hraaa!!." Teriak pria jepang tertentu sekuat tenaga mendorong pintu besi tersebut yang beratnya setengaj mati.

"Cukup! Tidak perlu lebar - lebar....... Wow." Eina memberitahu para pemuda tersebut, namun saat dia masuk dia terpukau dengan apa yang di dalam.

Apa yang dia lihat adalah sebuah silo besar, dimana ada sebuah pilar dari campuran logam dan beberapa kumparan besar berdiri tegak di tengah.

Tidak hanya Eina saja yang terpukau, tapi semua orang setelah membuka pintu dan masuk. Bahkan Ellyn yang menemani mereka juga terdiam melihat ruangan besar itu. Lalu Dr. Sastro tersadar dari keterpukauannya, dia mengenali benda ini.

Ini adalah Reaktor Anti Material generasi Kedua yanh diciptakan Kemaharajaan Majapahit saat perang dunia kedua, reaktor ini sangat mahal namun dapat berguna sebagai penghasil listrik ke garis depan. Apalagi ini model tanam yang jarang diketahui oleh musuh, karena terkadang pintu masuknya hanyalah sebuah bangunan beton atau bunker kecil saja.

"Reaktor Anti Material?? Pantas saja itu membuat helikopter tidak seimbang! Ternyata medan magnet di hasilkan oleh ini." Seru Dr. Sastro yang menarik perhatian semua orang, terutama tim Jepang yang terkejut.

Bahwa Majapahit sudah menemukan Anti material, bahkan di dunia milik jepang saat ini masih dalam kategori eksperimental dan angan - angan dari sebuah konsep fiksi ilmiah.

.....

Penemuan di Gunung Suci Para Elf :

- bahwa relik suci milik Utusan Dewa Matahari yang dijaga oleh para Elf ternyata adalah Pesawat Turboprop Majapahit era Perang Dunia Kedua.

- penemuan bunker bawah tanah di situs penemuam relik, dimana masih dialiri listrik dengan baik dan sangat terawat.

- Sebuah reaktor Anti Material generasi kedua milik Majapahit ditemukan, reaktor ini jugalah yang menyebabkan reaksi medan magnet di sekitar hutan dan gunung suci.

Dan dengan penemuan ini, terutama yang terakhir. Pihak Majapahit segera mengirim teknisi khusus untuk menonaktifkan reaktor, awalnya penduduk desa setempat menolaknya karena itu tempat suci mereka.

Namun Majapahit bersikeras untuk menonaktifkan reaktor berusia berabad - abad itu, jika tidak dinonaktifkan sesegera mungkin dan terjadi kebocoran. Maka daerah sekitar atau bahkan setengah Benua Rodenius akan musnah dan menguap menjadi uraian atom dan material.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 61.7K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
286K 22.2K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
67.7K 14K 156
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
114K 8.2K 53
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote