Future Wife

By Wieart

218K 8.6K 58

Vita harus hidup dibawah aturan papanya. Tidak boleh pacaran, bahkan tidak boleh berdekatan dengan seorang pr... More

1. Dingin
2. Dilarang Pacaran
3. Anak diluar nikah
4. Harus cari pacar
5. Terinspirasi
6. Aneh
7. Maaf
8. Cium Pipi
9. Makan siang untuk papa
10. Manja-manja sama papa
11. Gebetan
12. Telponan sama gebetan
13. Ceroboh
14. Dia udah dewasa
15. Ketahuan
16. Dikurung
17. Gadis Pembangkang
18. Taktik Susan
19. Terpesona
20. Kok Tahu?
21. Papa Jangan Pergi
22. Mimpi Itu Seperti Nyata
23. Kiss
24. Berdebar-debar
25. Memperbaiki Dasi Raka
26. Calon Pendamping Hidup
27. Om Siapa?
28. Flashback
29. Mendadak Jadi Kakek
30. Sosok Ibu
31. Merindukanmu
32. Pamrih
33. Tak Bisa Memilih
34. Peran Pengganti
35. Syok Berat
36. Tanggung Jawab
37. Cemburu
38. Brengsek
39. Terbongkar
40. Diterima
41. Kamu Udah Tidur?
42. Menahan Diri
43. Awas Pelakor!
44. Cemburu dan Tersinggung
45. Egois (21+)
46. Terkuak Fakta
47. Extra Part
49. Extra Part
50. Extra Part

48. Extra Part

5.7K 162 0
By Wieart

Saat sedang mesra mesraan di villa tiba-tiba Vania dan Jonathan serta anaknya datang mengganggu.

"Honeymoon di Bali cuma diem di dalem villa doang?" tanya Vania dengan alis terangkat sebelah. Dan diangguki oleh Raka yang masih memeluk Vita yang duduk di sebelahnya.

"Rugi dong! Pemandangan di luar bagus banget malah disia-siain gitu aja," ujar Vania dengan nada terdengar galak.

"Keluar sana! Main ke pantai kek," ujar Vania gemas. Honeymoon sih honeymoon, tapi bukan berarti hanya diam di dalam villa terus sambil mesra-mesraan. Kalau seperti itu di Jakarta juga bisa. Sangat disayangkan bila waktu honeymoon hanya dihabiskan di dalam villa saja.

"Pemandangan di sini jauh lebih indah," ujar Raka yang menatap wajah merona Vita sambil tersenyum manis.

Vania memutar bola matanya jengah. Begini jadinya kalau perjaka kelamaan, sekalinya merasakan celap-celup, jadi tidak mau berhenti sampai mengurung sang istri di villa berhari-hari lamanya.

"Emang kamu nggak kasihan sama Vita, dia juga mau keluar buat jalan-jalan," ujar Vania gemas dengan tingkah Raka yang menyebalkan itu.

Raka menatap wajah Vita dengan raut serius. "Emang kamu mau jalan-jalan ke pantai?"

Vita menganggukkan kepalanya. Benar apa kata Vania, berada di villa berhari-hari rasanya jenuh. Apalagi badannya juga jadi remuk redam akibat kelakuan sang suami yang selalu minta tambah.

Ia butuh healing untuk mengembalikan tenaganya yang terkuras habis. Spa sepertinya menyenangkan. Apalagi ia belum pernah spa di Bali dengan pemandangan laut.

"Tuh lihat! Istri kamu mau keluar buat jalan-jalan!" Vania tersenyum penuh kemenangan.

Raka memasang wajah memelas. "Nggak usah keluar ya... Di sini aja."

Vita menggigit bibir bawahnya.

"Jangan mau Vita! Jangan turutin kemauannya dia terus. Sekarang kamu harus keluar buat jalan-jalan."

"Ayo!" Tanpa banyak kata Vania langsung menyeret Vita keluar dari villa.

***
Raka duduk di tepi pantai sambil mengamati Jonathan dan anaknya sedang membuat istana pasir. Sesekali pria itu terkekeh saat melihat temannya kerepotan mengasuh Kellan yang mulai aktif. Jonathan harus bolak-balik mengambil cetakan pasir yang dibuang terus-menerus oleh bocah berumur tiga tahun itu. Setiap kali melihat papanya bolak-balik, bocah itu tampak sangat senang.

Namun saat ada gadis-gadis muda yang melintas dengan mengenakan bikini, si bocah kecil itu beserta papanya tampak anteng mengamati gadis-gadis muda tersebut.

Jonathan menggendong Kellan berjalan mendekat dan mengambil duduk di samping Raka.

Tiba-tiba beberapa gadis-gadis muda mendekati Kellan karena gemas dengan wajah tampan Kellan yang sangat menggemaskan.

"Hello," sapa mereka seraya tersenyum manis.

"What your name?"

"Namaku Kellan kakak cantik," ujar Jonathan dengan suara seperti anak kecil.

"Oh... Bisa bahasa Indonesia toh? Hahahaha!" Gadis-gadis itu tertawa dengan kompak.

"Kirain nggak bisa," ujar salah satu gadis itu.

"Aku udah lama tinggal di Indonesia," sahut Jonathan.

"Pantes bahasa Indonesianya lancar, ngomong-ngomong Kellan ini anak om?"

"Jonathan, panggil aja Jo," ujar Jonathan sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Windi."

"Namaku Neli."

"Kalo namaku Loli."

Ketiganya berganti-gantian bersalaman.

Eheem!

Salah satu gadis itu menatap ke arah Raka.

"Kalo nama om siapa?"

Raka berusaha keras mengacuhkan gadis-gadis muda itu, tapi lengannya langsung disenggol oleh Jonathan.

"Noh! Ada yang mau kenalan, jangan sombong," bisik Jonathan.

Hingga dengan terpaksa Raka menyambut tangan gadis di depannya.

"Raka," ujarnya singkat dengan senyum terpaksa.

"Kellan ganteng banget ya," ujar Neli tampak kagum.

"Iya, kayak papanya," sahut Windi.

Sontak Jonathan tersipu malu.

"Boleh nggak aku pegang pipi Kellan?"

"Boleh," sahut Jonathan dan diangguki oleh Kellan yang sepertinya tahu perkataan gadis cantik di depannya.

"Pegang pipi papanya juga boleh," imbuh Jonathan.

"Dasar, bapak sama anak sama-sama genit," batin Raka sambil menggelengkan kepalanya. Melihat kedua laki-laki beda umur itu.

"Dadah Kellan!" Seru ketiganya seraya berjalan menjauh.

Tiba-tiba Vania berjalan cepat ke arah keduanya lalu menjewer telinga sang suami dengan sangat kencang.

"Bagus! Lihat terus!" ujar Vania penuh emosi.

"Ampun sayang, aku nggak sengaja lihat," kilah Jonathan dengan suara memelas.

"Nggak sengaja lihat, tapi kepalanya sampe muter lihatin cewek-cewek itu," ujar Vania sinis.

"Lepasin sayang, malu dilihatin sama orang-orang," ujar Jonathan malu.

Vania melepaskan tangannya dari telinga sang suami dan beralih menggendong Kellan.

"Nanti malem kamu tidur di luar," ujar Vania sebelum beranjak pergi dengan menghentakkan kakinya.

"Sayang, maafin aku," ujar Jonathan memelas.

Raka kembali terkekeh melihat kejadian itu. Jonathan benar-benar belum berubah.

Eh! Sepertinya ada yang kurang, tapi apa?

Raka mengedarkan pandangannya mencari Vita, sang istri. Matanya langsung melotot lebar saat melihat Vita berjalan mendekat menggunakan bikini berwarna pink yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Raka melompat dari kursinya, buru-buru Raka memeluk pinggang istrinya posesif. Pasalnya banyak laki-laki dari lokal sampai bule yang menatap Vita tanpa berkedip.

Tentu saja Raka cemburu. Buru-buru ia melepaskan kaosnya dan memakaikannya ke tubuh sang istri, ia mana rela tubuh indah istrinya terekspos dan dipandangi oleh banyak laki-laki.

"Kenapa pake bikini?" tanya Raka kesal.

"Aku yang suruh, kenapa?!" Vania yang menjawab dengan nada terdengar kesal mungkin efek mata jelalatan suaminya.

"Kenapa kamu suruh Vita pake bikini?"

"Lagian ini kan di pantai, wajar kalo aku pake bikini. Emang ada yang salah?!" ujar Vita dengan nada terdengar kesal juga. Ia tadi melihat suaminya mengobrol dengan gadis-gadis. Bahkan Vita melihat suaminya tersenyum.

"Malam ini mas Raka juga tidur di luar!" ujar Vita tegas.

"Tapi sayang..."

"Udah nggak usah banyak protes, nih aku titip Kellan." Vania meletakkan Kellan ke pangkuan Raka. Lalu Vania menarik tangan Vita menjauh. Tak sampai di sana, Vania juga menyuruh Vita melepaskan kaos Raka setelah itu melemparkan kaos tersebut ke arah Raka yang mulai kesal.

Vania dan Vita berjalan menjauh bahkan Vania terang-terangan menggoda bule tampan di sana dengan mengedipkan sebelah matanya. Keduanya berkenalan dan mengobrol dengan asyik, seperti lupa jika mereka berdua sudah memiliki suami bahkan anak.

Raka yang menggendong Kellan pun meradang, tak berbeda dengan Jonathan yang sama-sama kesal bukan main melihat istrinya menggoda pria lain di depan matanya.

Sepertinya kedua wanita itu sedang melancarkan balas dendam terhadap kedua pria itu.

Raka memberikan tatapan super tajam kepada Jonathan yang berada di sampingnya karena Jonathan yang genit, tapi ia yang harus menanggung akibatnya juga.

"Ini semua gara-gara kamu!" ujar Raka memberikan tatapan mengerikan kepada sahabatnya.

"Sorry." Jonathan justru nyengir lebar. Sementara Kellan terlihat tertawa bahagia menyaksikan kedua pria dewasa itu tersiksa.

Selama seharian penuh Vania dan Vita berbelanja dan jalan-jalan. Keduanya menghabiskan waktu hanya berdua. Sementara para suami mereka berdua mengikuti dari kejauhan lantaran saat akan mendekat, Vania dan Vita kompak memelototi kedua pria itu.

Raka tak henti-hentinya mengomel kepada Jonathan, gara-gara dia dan Vania sang istri. Honeymoonnya bersama Vita harus berakhir menyedihkan seperti ini.

Raka harus segera meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Vita meskipun sebenarnya ia tidak bersalah, agar nanti malam ia tidak jadi tidur di luar.

Semoga saja Vita mau mendengarkan penjelasannya.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 50.9K 39
Andrea harus pasrah, saat calon pengantin prianya kabur dihari pernikahan. Demi nama baik, ia harus menikah dengan Duda berumur tiga puluhan yang pan...
91.9K 5.2K 24
Follow dulu sebelum membaca #1 Asgar ( April Mei 2021) #2 Adam (april 2021) Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama...
262K 10.1K 36
kesalahan dari saudara sepupu nya membuat hidup seorang gadis pendiam menjadi tidak tenang 21 maret s/d 26 mei 2020 sorry berantakan, tahap revisi
2.4M 172K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...