Future Wife

By Wieart

218K 8.6K 58

Vita harus hidup dibawah aturan papanya. Tidak boleh pacaran, bahkan tidak boleh berdekatan dengan seorang pr... More

1. Dingin
2. Dilarang Pacaran
3. Anak diluar nikah
4. Harus cari pacar
5. Terinspirasi
6. Aneh
7. Maaf
8. Cium Pipi
9. Makan siang untuk papa
10. Manja-manja sama papa
11. Gebetan
12. Telponan sama gebetan
13. Ceroboh
14. Dia udah dewasa
15. Ketahuan
16. Dikurung
17. Gadis Pembangkang
18. Taktik Susan
19. Terpesona
20. Kok Tahu?
21. Papa Jangan Pergi
22. Mimpi Itu Seperti Nyata
23. Kiss
24. Berdebar-debar
25. Memperbaiki Dasi Raka
26. Calon Pendamping Hidup
27. Om Siapa?
28. Flashback
29. Mendadak Jadi Kakek
30. Sosok Ibu
31. Merindukanmu
32. Pamrih
34. Peran Pengganti
35. Syok Berat
36. Tanggung Jawab
37. Cemburu
38. Brengsek
39. Terbongkar
40. Diterima
41. Kamu Udah Tidur?
42. Menahan Diri
43. Awas Pelakor!
44. Cemburu dan Tersinggung
45. Egois (21+)
46. Terkuak Fakta
47. Extra Part
48. Extra Part
49. Extra Part
50. Extra Part

33. Tak Bisa Memilih

2.6K 136 3
By Wieart

Arya berjalan dengan langkah ringan sambil membawa kotak kecil berisi cincin berlian. Pria itu berniat melamar kekasihnya di restoran mewah. Ia sudah mempersiapkan semuanya. Malam ini, akhirnya ia akan melamar kekasihnya yang sudah ia pacari selama setahun.

Felicia namanya. Wanita berparas cantik yang memiliki pekerjaan sebagai manajer. Wanita itu bukanlah pacar pertamanya, tapi dia satu-satunya wanita yang ia pacari dalam jangka waktu lebih lama dari mantan-mantannya yang terdahulu.

Dulu Arya hanya bertahan pacaran tidak lebih dari tiga bulan. Pria itu selalu bergonta-ganti pacar karena ia termasuk pria yang cepat bosan berhubungan dengan seseorang.

Hingga Arya sering dicap playboy oleh orang-orang karena banyaknya mantan yang ia punya. Padahal sebenarnya ia bukan termasuk pria yang suka berselingkuh. Ia hanya lebih cepat move on dibandingkan dengan pria lain. Sehingga ia mudah mendapatkan pacar baru dengan lebih cepat.

Felicia adalah wanita yang pantas ia nikahi karena berhasil membuatnya bertahan sampai satu tahun lamanya.

Senyum pria itu melebar saat melihat Felicia datang. Akhirnya setelah setengah jam ia menunggu, wanita itu datang dengan masih mengenakan baju kantor.

Plak!

Arya yang baru saja berdiri langsung ditampar dengan keras oleh Felicia.

Arya memegang sebelah pipinya yang memar dengan raut wajah bingung. "Kenapa kamu nampar aku?"

Felicia melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kita putus," ujarnya dengan nada datar.

"What!!" pekik Arya cukup kencang.

"Kamu becanda kan, sayang?" Arya menatap Felicia dengan tatapan tak percaya.

"Aku serius, mending kita putus aja."

"Tapi kenapa?"

Felicia tampak berdecih sinis. "Kamu masih nanya?"

"Apa salahku?" Arya berusaha menggenggam tangan Felicia. Namun wanita itu melangkah mundur, tampak enggan disentuh oleh Arya.

"Kamu tahu kan, kesalahan fatal yang nggak akan pernah bisa aku maafin?"

"Maksud kamu selingkuh?"

"Hmm."

"Tapi kan aku nggak pernah selingkuh," ujar Arya jujur.

"Bohong!"

"Bohong? Aku nggak bohong, selama ini aku nggak pernah selingkuh dari kamu," ujar Arya.

"Udahlah, ngaku aja nggak usah membela diri, lagian aku liat pake mata kepala aku sendiri kalo kamu jalan sama cewek lain, dan kelihatannya cewek itu masih muda," ujar Felicia dengan sinisnya.

"Aku lihat kamu pegangan tangan di restoran Jepang," lanjutnya.

Arya mengorek memorinya mencari siapa yang dimaksud oleh Felicia.

Tiba-tiba Arya tersenyum lebar. "Ceritanya kamu lagi cemburu nih," goda Arya sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

Sontak Felicia mengerutkan keningnya.

"Duduk dulu sini, aku mau jelasin sesuatu sama kamu," ujar Arya sambil menarik kursi dan mempersilakan Felicia duduk.

Dengan wajah datar dan sinis, wanita itu mendaratkan pantatnya di kursi.

"Jadi gini..."

"Nggak usah pegang-pegang," ujar Felicia menyingkirkan tangan Arya dari tangannya.

"Oke," sahut Arya sambil terkekeh geli. Lucu juga melihat Felicia yang sedang cemburu.

Eheemm!

Arya berdehem terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya.

"Waktu itu aku nggak jalan sama selingkuhanku, tapi aku jalan sama anak gadisku," ungkap Arya jujur.

"Anak gadis?"

Felicia berdecih kencang.

"Aku nggak bodoh, mana mungkin aku percaya sama alasan konyol kamu itu," ujar Felicia dengan nada sinis.

"Tapi aku nggak bohong, dia memang anak gadisku," ujar Arya dengan semangat.

"Udah setahun kita pacaran, kenapa baru sekarang aku lihat dia? Kenapa kamu nggak pernah cerita?" tanya Felicia tampak emosi.

"Karena aku baru ketemu sama dia beberapa hari yang lalu, selama ini aku nggak tahu kalo aku punya anak."

Brak!

Felicia menggebrak meja dengan kencang hingga membuat Arya terperanjat kaget. Emosi wanita itu sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Udahlah! Aku capek! Aku mau pulang!" ujar Felicia tampak kesal.

"Tunggu dulu! Aku belum selesai jelasin semuanya."

Arya menahan tangan Felicia dengan erat.

"Stop Arya, aku nggak percaya sama kamu," ujar Felicia sambil berusaha menghentakkan tangannya. Mencoba melepaskan diri dari Arya.

Arya memeluk Felicia. Wanita itu jelas memberontak. Memukul tubuh Arya dengan sekuat tenaga.

"Lepasin!"

"Lepasin!"

Untung saja restoran mewah itu sepi karena sudah Arya sewa untuk malam ini. Kalau hal ini terjadi ditempat umum, Arya pasti sudah membawa Felicia pergi menjauh karena saking malunya. Ia merasa seperti seorang pria yang hendak melecehkan Felicia.

"Sayang, kamu tenang dulu, aku mohon," pinta Arya dengan suara lembut.

"Aku udah bilang aku paling nggak suka diselingkuhi," geram Felicia yang trauma dengan masa lalunya yang pernah diselingkuhi oleh mantan kekasihnya.

"Iya aku tahu, tapi Vita itu anakku."

"Oh jadi nama gadis murahan itu Vita?"

"Jangan ngomong gitu, dia anakku," ujar Arya tegas.

"Dari tadi kamu bilang dia anakmu, emangnya kamu udah pernah menikah?"

"Belum," sahut Arya jujur.

"Jadi dia anakmu dengan wanita murahan?"

"Tolong stop bilang wanita murahan, mama Vita bukan wanita murahan. Karena dia sahabat baikku. Dulu aku nggak sengaja tidur sama dia," ungkap Arya dengan nada lirih.

Felicia berhasil melepaskan diri dari pelukan Arya. Wanita itu menatap Arya dengan tatapan yang tidak bisa dibaca.

"Intinya kamu udah selingkuh dari aku," tuduh Felicia.

"Aku nggak selingkuh, semua itu terjadi waktu aku masih kuliah dulu," ujar Arya penuh penekanan.

"Mau itu terjadi dulu atau sekarang, intinya kamu punya anak dari wanita lain. Bagiku itu sama aja kayak kamu selingkuh," ujar Felicia menahan amarah.

"Jadi selama ini kamu masih menghubungi wanita itu," tuduh Felicia yang sudah terbakar emosi.

"Aku bersumpah kalo aku nggak pernah menghubungi mamanya Vita. Karena dia udah meninggal bertahun-tahun yang lalu," ungkap Arya mencoba menyakinkan Felicia kalau ia tidak pernah menghubungi Sinta.

Arya menarik nafas lalu mengembuskannya dengan perlahan.

"Aku mohon terima Vita, dia darah dagingku, dia bagian dari hidupku," ujar Arya menaruh harapan besar pada Felicia.

Dengan perlahan-lahan Arya berlutut dihadapan Felicia. Lalu pria itu mengeluarkan kotak kecil dari saku dan membukanya.

"Will you marry me?"

Mata Felicia melebar. Wanita itu perlahan-lahan mulai meneteskan air mata.

"Maaf, aku nggak bisa," sahut Felicia sambil menangis, tubuhnya pun bergetar.

Jeder!

Bak tersambar petir, Arya membeku. "Kenapa?" tanyanya lirih masih tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Apa kamu udah nggak cinta sama aku?" tanya Arya pilu.

"Aku cinta sama kamu," sahut Felicia sambil tersedu-sedu.

"Kenapa kamu nolak lamaranku? Apa kamu butuh waktu?"

"Nggak, keputusanku udah bulat, aku nggak bisa nerima lamaranmu."

"Tapi kenapa? Kalo ada sifatku yang bikin kamu ragu, aku siap berubah," ujar Arya bersungguh-sungguh.

"Bukan kamu yang salah disini, tapi aku..." Felicia menghentikan ucapannya sambil menahan sesak di dadanya.

"Karena aku nggak akan pernah bisa terima anak kamu," lanjut wanita itu.

"Aku tahu kamu masih syok denger fakta ini. Aku tahu berat buat kamu terima anakku dalam waktu singkat. Tapi aku yakin suatu saat kamu bisa terima dia. Dan aku yakin Vita juga pasti bisa terima kamu apa adanya, dia juga butuh sosok seorang ibu dari kamu. Karena mamanya meninggal setelah ngelahirin dia," ujar Arya.

"Setelah denger perkataan kamu barusan, aku justru semakin nggak mau nikah sama kamu walaupun aku masih cinta. Aku ini Felicia Arya, wanita yang pernah gagal menikah karena laki-laki yang akan menikahiku justru menghamili sahabatku sendiri. Kamu tahu kalo aku nggak suka sama pria yang seperti itu. Aku trauma dan sakit hati. Dan sekarang kamu nyuruh aku buat jadi ibu untuk anakmu dengan wanita lain? Aku juga harus gantiin peran wanita itu sebagai ibu? Apa kamu udah nggak waras?!"

"Aku nggak bisa terima anak kamu dengan wanita lain, kalo kamu masih tetap mau nikah sama aku, kamu harus ninggalin anak kamu, tapi kalo kamu pilih anak kamu, aku mending mundur," ujar Felicia tampak tak main-main.

"Aku nggak bisa milih salah satu dari kalian, karena kalian berdua bukan sebuah pilihan," ujar Arya sambil memijat pangkal hidungnya.

"Keputusanku udah bulat, aku pilih mundur," ujar Felicia lalu wanita itu melenggang pergi meninggalkan Arya yang tampak sangat sedih.

***
Besok update jam 7 malam

Continue Reading

You'll Also Like

286K 7.3K 30
Kamu kenal dengan orang ini may " Maya pun melihat foto yg di tunjukkan oleh orang di hadapan nya "Kenal memang nya kenapa?" "Apa kamu suka sama dia...
236K 12.3K 70
Gimana gue nggak kesel coba? Ditengah sibuk-sibuknya ngurus tugas dari Dosen yang rasanya bikin kepala mau pecah, dengan kejamnya mama mau ngejodohin...
91.9K 5.2K 24
Follow dulu sebelum membaca #1 Asgar ( April Mei 2021) #2 Adam (april 2021) Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama...
Epiphany By Xylinare

General Fiction

3.3M 229K 49
VERSI LENGKAP DALAM BENTUK PDF Sekelumit cerita tentang Andrea dan Arjuna, sepasang kekasih yang berbeda usia. "Tapi Pak, saya...." "Jangan mancing e...