Foxtrot ≡ Norenmin

By bubbleryfox

71.6K 10.2K 1.6K

[Mature Content - Explicit] Untuk membongkar sindikat penjualan obat illegal terbaru yang telah meluas di pas... More

The (F)irst
F1 Bertemu
F2 Operasi
F3a Ruangan
F3b Keharusan
F4 Perpecahan
F5 Pribadi
F6 Start
F7a Narcissus
F7b
F7c Overdose
F7d Secret
F7e
F8 Kata Maaf
F9a Victoria Harbour
F9b
F10
F11a Busan
F11b Samcheok
F11c

F9c

956 219 18
By bubbleryfox


Setelah misi yang gagal di Victoria Harbour, kelompok mereka kembali ke Korea Selatan dan berencana untuk kembali melakukan misi selanjutnya seminggu lagi ketika kapal yang mereka targetkan telah bersandar di dermaga Korea.


Renjun langsung menyalakan teleponnya begitu dia sudah keluar dari exit gate bandara. Masing-masing mereka memilih penerbangan masing-masing, mungkin efek pertengkaran dingin yang belum selesai hingga detik ini.


Mark mengambil penerbangan tercepat untuk kembali ke Korea. Jaemin Jeno dan Jisung juga melakukan hal yang sama, tetapi mereka memiliki penerbangan yang berbeda -ntah hal ini disengaja atau tidak-. Donghyuck memilih untuk tinggal di China lebih lama. Sedangkan Renjun kembali tiga hari setelah kepergian 4 anggota teamnya.


Renjun menarik koper kecilnya ke mobil yang dia tinggalkan di bandara. Begitu semua sudah rapi dan dia sudah duduk nyaman di kursi mobilnya, Renjun membuka kontak di handphone nya dan mulai scrolling untuk mencari kontak seseorang yang berhutang budi padanya.


Renjun jarang menagih utang yang dimiliki orang lain padanya, baik utang budi ataupun material. Tetapi Renjun juga bukan orang bodoh, dia tanpa raga akan menggunakan apapun yang bisa dia pakai bila memang harus terpaksa.


Baru saja menelepon, telepon itu langsung tersambung.


"Hey, high tea?" sapa Renjun.


"Business?" tanya suara di seberang.


"Yup,"


"Seoul?"


"Hmm." Renjun menyalakan mobilnya dan mulai mengendarai.


Dari seberang terdengar beberapa pinta dari orang itu pada bawahannya untuk membooking tempat. "Lex Deux nine PM." infonya.


Setelahnya telepon ditutup.


━╋━◇◇◇━╋━


"Aculeus." Kata Renjun tanpa salam. Dia langsung mendudukan tubuhnya pada kursi didepan perempuan yang sedang menyesap anggur merahnya dengan elegan. Warna anggur merah dan lipstik yang dia pakai sangat mirip.


Di ruangan khusus VVIP itu hanyalah ada mereka berdua, bahkan pelayan pun tak akan masuk sebelum mendapat izin dari sang pemesan ruangan.


"Permintaanmu cukup berat." tawa wanita yang berusia lumayan jauh dengan agen China tersebut.


"Kau bisa." bantah Renjun.


Wanita itu tersenyum samar. Matanya lalu melihat ke jendela yang menunjukan pemandangan di sekitar kota itu. Pemandangan yang hanya dapat dilihat dari lantai tertinggi gedung yang ada di Seoul. "Kau terlalu percaya padaku." candanya.


"Light me up." pinta Renjun kembali. Kali ini diapun mengambil secangkir teh yang sudah disiapkan untuknya.


Jari wanita itu mengetuk-ngetuk meja kaca mereka. Matanya tertutup sambil terlihat mencoba mencari kata untuk informasi yang dia punya. "Scorpio punya susunan yang sangat berbeda. Tidak ada kaki lagi, hanya tangan 1 dan tangan 2. Semua personil dikenal oleh boss-nya, dan mereka diawasi secara ketat. Kedua tangan tidak boleh meracik aculeus menjadi bentuk serbuk atau pimpinan akan menanganinya sendiri."


"Thats risky."


"Yeah, tapi mereka dapat menjualnya dengan harga satuan seharga kaki tangan ke-100 dengan untung total yang sangat besar." kalau soal bisnis, wanita di depannya ini memang tak bisa ditandingi siapapun.


"Do you know someone inside?"


Senyumannya melebar hingga gigi putih rapi terlihat di antara bibir dengan lipstick wine itu. "The Scorpion." balasnya dengan bangga.


"The boss?" tanya Renjun sambil mengangkat satu alisnya. "Is he a good man?" tambahnya setelah melihat senyuman tulus yang jarang dipasang pada wajah wanita di depannya.


"Old man in his eighties. Collected drugs to give it to those veterans who needed it but their country didn't care for. His wife made the aculeus as a substitute for morphine, much stronger but not that expensive. One pill can be given to five men for two days." jelas wanita itu dengan mata berbinar seperti sangat kagum dengan pencapaian yang berhasil dibuat.


"Then why?"


Helaan nafas terhembus dari bibir itu. Wanita itu kembali meneguk wine-nya. "Their daughter shot her, made a mass production of the aculeus, used her friends' connection to build a kingdom."


"Is she the boss? You said the boss is an old man."


"The old man loves his daughter so much. If not for him, his daughter would have been caught by the police. He then builds a more established empire, stepping up to be the 'boss', taking more professional workers who knew what they were doing. He did it in exchange of having his old days living with his daughter and to let him still save those veterans."


Mendengar cerita itu Renjun dapat setuju bahwa ya, boss Scorpion untuk saat ini adalah pria yang baik. Seorang yang melakukan sesuatu untuk orang yang membutuhkan, dan rela bertindak hanya untuk membahagiakan anak dan orang lain.


"When can I take her?"


"Doctor said the old man still has months, not a year, but months." terdapat sesal dan duka dini dari suara wanita itu. "I will give you names of those who deserve it. But not until the old man met his love of life. My father owes him for all those pain killers."


Renjun mengangguk mengerti. Dia tau latar belakang dari wanita di depannya. "Thanks, noona."


"Be careful, Renjun-ah. Until then, I can't help you yet."


Renjun melempar senyuman pada wajah yang memang terlihat khawatir. "You know all of this becomes null if I find them first, right?" tantangnya.


"That's the deal, has always been." tawa sang wanita. Kedua gelas kini sudah habis. Mereka masih lama diam dalam kehadiran masing-masing sambil menikmati pemandangan kerlap kerlip ibu kota.


"But I'm a little bit curious. Please, entertain me." mulai wanita itu duluan. "I knew you have been on in this case for some time. Why didn't ask me from the start? Why only now?" 


Informasi bahwa Renjun ada dalam operasi mimpi tidak diketahui oleh orang lain selain kepala instansi dan kepala divisinya. Tapi Renjun tidak perlu mempertanyakan bagaimana wanita di depannya bisa mendapatkan informasi tingkat tinggi ini.


Kini Renjun yang tertawa bebas. "I don't feel right doing the right thing but gaining the cheat code from the devil."


"So what changed?"


"I made a mistake and I need to attone my sin." jawab Renjun dengan singkat padat dan jelas.


"So you are compensating 'your sin' by making a deal with 'the devil'?" canda wanita itu.


"Well I'm not God's purest soldier. I have too much blood on my hand, so what's the problem with having another small sin?"


"Glad I asked. Your answers are always entertaining."


Renjun tersenyum. Dia berdiri mendekat kepada perempuan itu, mencium pipi yang lebih tua dan pergi meninggalkan ruangan itu lebih dulu.


Tak semua memiliki kesempatan untuk dapat bersama wanita itu di satu ruangan yang sama, untuk mengetahui wajahnya saja sudah merupakan suatu kehormatan besar. Memiliki kontak langsung dengan wanita penuh kekuatan itu adalah suatu hal yang mustahil, bahkan bagi babanya yang merupakan kepala Intelijen China -MSS-.


Tetapi Renjun memiliki privilege itu karena Kepala dari jejaring Mafia terluas di Asia atau wanita yang dikenal dengan nama Song 'Victoria' Qian itu memiliki utang budi padanya.



Continue Reading

You'll Also Like

45.5K 10.1K 116
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
196K 30.4K 55
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
102K 7.4K 50
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
29.1K 3.2K 14
«Jika dunia tidak menerima kita,mari kita buat dunia kita sendiri,hanya kau dan aku didalam nya» Lalisa Manoban. +++ GIP area! jangan ditiru 🔞