Masih Ada Cinta (Tamat)

By Mentarikasiara

761K 43.6K 289

Judul sebelumnya, "SENTENCES OF LOVE" Belum direvisi Setelah baca follow akun Ummi Mentari ya. Mengandung keu... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Baru
Duda Keren

Part 20

13.2K 787 4
By Mentarikasiara

Rio tersenyum melihat Ify yang cemberut saat keluar dari kamar mandi. Tadi ia berhasil membawa Ify untuk mandi bersama. Walau hanya sekedar mandi tapi bagi Ify itu tetap memalukan karena biasanya ia hanya mandi sendiri di kamar mandi bahkan Gio pun tidak pernah ikut dengannya.

"Udah ya cemberutnya. Ini aku mau pergi loh, masa dikasih tampang gak enak gitu sih? hemm,"

Rio memeluk tubuh Ify dari belakang saat wanita itu selesai memoleskan sedikit bedak dan lipstik tipis di bibirnya yang mungil.
Mereka saling pandang lewat cermin. Rio bisa melihat ada senyum di wajah wanita yang saat ini tengah ia dekap. Mereka sudah selesai berganti baju.

"Iya. Udah siap kan? terus kamu gimana sarapannya? aku gak masak loh."

Rio membalikan badan Ify agar menghadap padanya. Ia tangkup wajah cantik yang terlihat bersinar itu. Menatap mata indah sang istri yang selalu memancarkan cinta untuknya.

"Aku bisa makan di kantor sayang. Kamu gak usah khawatir ya."

Ify menghela nafas. Ia balas senyuman Rio dengan anggukan kepala. Ify juga hari ini harus ke kantor jadi tadi mereka sepakat untuk pergi dengan menggunakan satu kendaraan saja. Mungkin pulangnya mereka akan mampir kerumah Rio untuk mengambil beberapa pakaian Rio karena Ify belum mau diajak tinggal di sana. Bagi Rio itu tidak masalah yang penting Ify sudah mau menerimanya kembali, itu saja sudah cukup.

"Tapi janji jangan sampe gak makan ya, kata dokter kan gitu."

"Iya sayang. Nanti aku langsung delivery terus aku foto kirim ke kamu biar kamunya percaya."

Ify mencubit perut Rio pelan.

"Ihh gak segitunya juga kali ya. Berlebihan kamu."

"Hahahaha sakit cinta."

Rio mendekap Ify sebagai penyalur rasa bahagianya. Ify juga tidak menolak bahkan wanita itu ikut melingkarkan tangannya di punggung Rio.

"Bahagia banget aku Fy, jadi pengen gak usah masuk kantor dulu mau sama kamu aja."

Ify menepuk-nepuk punggung Rio. Lalu melepaskan dirinya dari dalam dekapan sang pria. Tangannya berganti menangkup wajah tampan Rio.

"Aku juga bahagia Yo. Tapi kita harus masuk kantor, udah ah ayuk. Jam setengah delapan itu."

"Hem hayuk deh."

Rio melingkar kan tangannya pada pinggul Ify saat mereka keluar kamar dan berjalan beriringan.

***

"Bunda sama ayah pergi dulu ya sayang. Jangan nakal tinggal sama bibik dan tante Keke."

Pesan Ify pada putranya yang ada digendongan Rio. Keke juga ada di sana, di depan rumah dekat mobil Rio.

"Gio ndak nakal kok bun. Tapi bunda pulangnya jangan lama-lama ya."

Wajah anak itu sangat mengemaskan. Bagaimana tidak mukanya ia buat seimut mungkin dengan bibir mengerut kedepan.

"Iya sayang. Hari ini bunda gak lama kok. Nanti kalau ayah pulangnya lama biar bunda naik taksi aja."

Ify mencium kening putranya bergantian dengan Rio sebelum anak kecil itu turun dari gendongan Rio.

"Kak, aku pinjem mobil ya. Mau ngerjain tugas di rumah temen tapi tetap bawa Gio kok."

Kata Keke sambil merapikan rambut Gio dengan jemarinya yang lentik. Ify tersenyum.

"Iya boleh. Kuncinya ada di dalam laci kamar kakak. Kamu ambil aja."

Keke tersenyum senang.

"Aaaa makasih ya kak."

"Kakak pergi dulu. Ayo Yo."

Rio membuka pintu mobil dan mempersilakan Ify untuk masuk, dengan senang hati Ify masuk. Baru setelahnya Rio memasuki kursi kemudi. Mereka memberi kiss bye pada Gio dan Keke yang masih berdiri di depan pintu.

Rio menyetir dengan santai, bibirnya tidak berhenti tersenyum dari tadi. Akhirnya ia bisa menyetir lagi dengan Ify di sampingnya.

Menggenggam tangan Ify dengan erat yang ia letakkan di atas pahanya. Ify juga tersenyum pada Rio saat sesekali pria itu menoleh padanya. Jangan tanyakan bagaimana suasana hatinya, sudah pasti sangat bahagia. Pergi semobil dengan Rio adalah yang sangat ia rindukan selama ini. Meski mereka pergi ke arah yang berbeda tapi setidaknya ada dalam satu atap mobil sudah menjadi kesenangan tersendiri bagi mereka.

***

Rio menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung pencakar langit yang tinggi menjulang. Ini adalah kantor istrinya, Ify.

"Aku turun yah. Ini kayanya udah jam delapan. Kamu juga harus cepat sampai kantor kan?"

Kata Ify sambil membuka sabuk pengaman yang melingkar di badannya. Ia tersenyum manis pada Rio yang juga menatap padanya, tangan kanan pria itu merapikan anak rambut Ify yang jatuh mengenai pipi.

"Hem. Hubungi aku aja kalau nanti kamu udah pulang ya. Nanti aku jemput."

Ify mengangguk. Rio mendekatkan badannya pada Ify yang membuat wanita itu sedikit grogi. Satu kecupan Ify dapat tepat di keningnya. Jantungnya kembali berdebar, Rio masih menempel bibirnya di sana. Ify memejamkan matanya seolah menikmati desiran dari sebuah kecupan tersebut. Rio pun sama ia juga menutup mata.

"Ting."

Rio dan Ify serentak menjauhkan diri masing-masing saat terdengar suara dari ponsel Rio. Ify membuang wajahnya malu sedangkan Rio mencoba memasang wajah yang biasa saja dengan mengambil hpnya dari saku celana.

"Dhira."

Rio membaca nama yang ada di layar hpnya yang masih menyala. Sontak saja Ify langsung menoleh padanya, sedikit mengerutkan kening. Jadi Rio punya temen perempuan?

"Kita bahas di kantor aku aja deh. Kamu ke sana nanti."

"Ok."

Rio menutup hpnya dan tersenyum pada Ify.

"Aku juga langsung ke kekantor ya sayang."

"Iya. Aku turun kalo gitu."

Ify turun dari mobil Rio dengan pikiran yang masih mengarah pada orang yang tadi menelpon Rio, Dhira. Siapa gerangan yang bernama Dhira itu. Memasuki gedung kantornya dan menyapa beberapa karyawan yang lewat. Sedangkan Rio melajukan mobilnya kearah kantornya.

***

Rio sedikit terhuyung saat seorang gadis menabraknya kala ia baru saja sampai di ruangannya. Gadis itu menyengir, tau kesalahan yang hampir membuat Rio terjatuh.

"Kamu udah disini?"

Gadis itu mengangguk dan kembali duduk di sofa ruangan Rio yang sudah Sudah ada tasnya disana. Rio melangkah dan duduk di kursi meja kerjanya,

"Rio. Sebenarnya tadi pagi itu aku ke rumah kamu bukan cuma sendirian."

Rio memandang pada gadis yang bernama Dhira tersebut. Apa katanya tadi? tidak sendirian, lalu sebagai siapa gadis itu ke sana. Di Indonesia dia tidak mengenal banyak orang atau teman makanya Rio selalu siap mengantarkan kemanapun Dhira pergi karena gadis itu memang masih awam dengan keadaan di Indonesia.

"Terus sama siapa? kamu gak pergi sama sembarangan orang kan Dhir?"

Dhira tersenyum dan menggeleng.

"Tentu enggak dong. Aku ke rumah kamu sama tante Ratih. Dan kamu tau gak kalau tadi pagi tuh tante Ratih maksa aku banget buat kerumah kamu."

"Ngapain?"

"Katanya mau ngenalin kamu sama seseorang,"

Rio mengangguk. ia sudah mengerti kemana arah tujuan bicara Dhira. Ia tahu ibunya bermaksud menjodohdohkannya dengan gadis pilihannya seperti sebelumnya.

"Oh iya Yo. Kemarin aku ketemu Ray dan dia udah cerita sama aku tentang kamu dan istri kamu yang ternyata udah punya anak. Kamu tau gak sih aku tuh syok banget,"

"Dan ternyata Tante Ratih juga udah tau Yo, makanya dia ngajak aku ke rumah kamu tadi pagi."

Dhira berbicara dengan nada menggebu. Rio mendesah, ternyata ibunya sudah tau.

"Terus mama tau kalau tadi malam aku nginep di rumah Ify?"

"Tau dong. Kan kamu sendiri yang bilang kalau lagi di rumah Ify, tante Ratih pasti denger orang handphone aku loudspeakers."



Continue Reading

You'll Also Like

47.9K 2.7K 21
𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 Jeon jungkook si ketua gangster dari tiga faksi yang memiliki dendam lama pada ketua mafia min yoongi, jungkook tak takut sedikitpun mengu...
954K 89.4K 79
OUT OF THE PLAN - JATUH UNTUK MENCINTAI Anastasia masih mengalami perasaan trauma akibat kekecawaan terdalamnya kepada mantan calon suaminya yang per...
131K 927 6
Hidupmu hidupmu, hidupku hidupku. Melajulah di rel masing-masing tanpa peduli. Jangan sekali-kali kau menengok kebelakang! Karena hatimu akan tergore...
463K 19.7K 58
Andhara Lusyana, gadis yang sangat cantik, baik, penyayang, penyabar, dan rajin beribadah. Siapapun akan beruntung memiliki istri yang sempurna seper...