Masih Ada Cinta (Tamat)

Av Mentarikasiara

761K 43.6K 289

Judul sebelumnya, "SENTENCES OF LOVE" Belum direvisi Setelah baca follow akun Ummi Mentari ya. Mengandung keu... Mer

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Baru
Duda Keren

Part 10

21.1K 1.2K 0
Av Mentarikasiara

Ify menunggu Rio melanjutkan penjelasannya. Pria itu masih menatapnya tapi Ify berusaha untuk bersikap biasa saja padahal hatinya meronta tak terkira.

"Dia Ray kembaran aku."

Kalimat Rio berhasil membuat Ify menoleh pada pria itu dengan wajah yang terlihat syok. Tuh kan bener tebakan Ify.

"Kembaran?"

Tatapan Ify melunak pada Rio. Rio mengangguk.

"Iya, dia baru pulang dari Jerman beberapa hari lalu. Dan kemarin dia bilang semua ke aku termasuk soal anak kita."

Ify terdiam ia sendiri pun tidak tau ingin menanggapi bagaimana penjelasan Rio.

"Dia tinggal di Jerman?"

"Iya. Sama oma dan mengelola perusahaan opa yang di sana."

"Fy."

Panggil Rio saat Ify hanya bungkam. Wanita itu menoleh padanya.

"Atas nama mama aku minta maaf sama kamu. Kamu tau akibat dari perbuatan mama dulu bukan cuma kamu yang tersakiti tapi juga aku. Mama bukannya membalas rasa dendamnya tapi juga membuat rasa yang pernah mama rasakan dulu untuk aku rasakan juga. Karena aku yang paling merasakan kehilangan saat kamu pergi."

Ify menatap Rio yang juga menatap padanya. Dari pancaran mata Rio bisa Ify lihat ada ketulusan di sana. Ify tidak pernah menaruh kebencian pada mertuanya itu hanya saja ia sedikit kecewa karena tindakan Ratih terhadap Keke waktu itu. Mengingat itu air mata Ify kembali tumpah. Rio menghapus air mata Ify dan membawa wanita itu kedalam kurungannya. Ify juga tidak memberontak.

"Kembali sama aku ya. Aku cinta kamu Fy."

Rio berbisik tepat di telinga kanan Ify membuat tubuh ibu dari anaknya itu seketika menegang. Bagaimana tidak menegang, setelah beberapa tahun terpisah tapi wangi dari tubuh pria ini masih tetap sama seperti dulu.

"Aku gak tau Yo."

Rio melepaskan Ify. Matanya masih terus terarah pada Ify.

"Kamu gak harus jawab sekarang kok. Aku ngerti kamu butuh waktu untuk memahami ini semua. Aku cuma pingin jelasin ke kamu yang sebenarnya. Kamu jangan nangis lagi ya."

Tangannya mengusap lagi pipi Ify yang kembali basah.

"Aku boleh ketemu anak kita?"

Ragu-ragu Rio bertanya pada Ify. Ia pasrah dengan jawaban yang akan Ify utarakan bahkan jika wanita itu tidak mengizinkannya pun ia akan coba terima. Karena ia tau Ify yang membesarkan Gio seorang diri jadi sudah pasti Ify berhak atas anaknya.

"Boleh."

Hanya satu kata terlontar dari mulut Ify tapi itu mampu mengukir senyuman di wajah Rio bahkan satu kata itu pun berhasil membuat setitik air jatuh dari mata Rio.

"Boleh?"

Seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar Rio sampai mengulang kembali kata yang tadi di ucapkan Ify. Kali ini wanita itu mengangguk sebagai jawaban. Sangking senangnya Rio sampai berjongkok dan menumpukan lututnya di atas lantai sambil memegang tangan Ify.

"Makasih Fy. Aku gak tau mau bilang apa selain makasih."

Ify mengangguk lagi dan kali ini di iringi dengan senyum hangat.

"Iya. Aku gak akan larang kamu untuk ketemu Gio kapan pun itu. Kamu ayahnya jadi kamu berhak untuk menyalurkan kasih sayang buat Gio."

"Kamu bangun ya. Gio ada di kamar itu tadi lagi main sama Keke."

Rio kembali duduk di samping Ify.

"Kamu bisa antar aku ke sana? gak sopan banget masuk kamar kalau sendiri."

Ify mengangguk lantas bangun dan di ikuti Rio. Ia berjalan menuju kamar Gio. Setelah membuka pintu kamar itu Ify melihat Gio yang sedang menyusun rubik bersama Keke dengan serius terbukti mereka tidak mendengar decitan pintu terbuka.

"Anak bunda lagi apa?"

Gio dan Keke menoleh. Keke tampak mengerutkan keningnya tapi gadis itu hanya diam. Gio yang melihat bundanya langsung berlari pada Ify dan memeluk tubuh bundanya yang sudah berjongkok menyamakan tingginya dengan bocah itu.

"Bunda."

" Anak bunda udah wangi banget. Mandi sendiri ya sayang?"

Bocah itu menggeleng lucu, kemudian mengecup pipi sang bunda.

"Sama tante Keke dong bunda. Tapi tante Kekenya belum mandi."

Ify mencubit gemas pipi putranya.

"Sayang, Gio kangen ayah kan nak?"

Gio memang belum melihat pada Rio. Bocah itu masih memperhatikan Ify sepenuhnya.

"Iya bunda. Tapi Gio takut ayah gak bolehin Gio untuk panggil ayah kayak kemalin."

Adu anak itu. Terlihat sekali wajahnya yang menunjukkan kesedihan.

"Gio denger bunda. Yang kemarin itu bukan ayah Gio sayang itu omnya Gio."

Jelas Ify dengan suara lembutnya.

"Telus ayah Gio ada di mana bunda?"

Ify tersenyum dan bangun dari duduknya.

"Ayah Gio ada di sini sayang."

Rio tidak tahan untuk diam. Dengan suara serak ia menjawab pertanyaan Gio.

"Ayah?"

Bocah itu memandangnya dan seketika tangan mungil bocah itu sudah melingkari pahanya. Ia angkat tubuh gempal Gio membawanya ke dalam gendongannya. Tangan Gio melingkar di leher Rio dengan erat.

"Sayang. Maafin ayah nak, baru bisa lihat Gio sekarang. Ayah juga kangen Gio sayang."

Rio mengecup puncak kepala Gio berulang kali. Seolah menyampaikan rasa sayangnya pada putranya itu.
Ia sampai menangis karena bahagia bisa memeluk darah dagingnya seperti ini. Ify dan Keke juga menitikkan air mata melihat pemandangan harus itu. Apalagi Ify, ia bahagia melihat senyum di wajah putranya yang selama ini ingin memeluk ayahnya dan Tuhan mengabulkan keinginan anaknya itu.

"Ayah jangan pelgi lagi ya. Gio mau sama ayah telus."

Rio mengangguk, tangan yang mengusap air matanya.

"Iya sayang ayah gak akan pergi lagi. Mulai sekarang ayah gak akan ninggalin Gio lagi."

"Yeyy. Gio punya ayah. Gio gak sedih lagi deh. Telus nanti ayah maukan temenin Gio main?"

Rio langsung mengangguk tanpa ragu.

"Mau dong. Kita main sekarang aja gimana? atau mau beli mainan baru?"

Mata Gio langsung membola pada ayahnya.

"Mau yah. Tapi pelginya sama ayah ya. Nanti ayah yang pilihan buat Gio."

"Iya sayang. Nanti ayah yang pilih."

"Kita pergi sekarang?"

"Iya ayah iya yeyyy."

"Emm Gio tunggu di depan depan ya sayang. Bunda mau bicara dulu sama ayah sebentar."

Mendengar perintah bundanya Gio mengangguk dan Rio menurunkan Gio dari gendongannya.

"Iya bunda."

"Keke ke kamar dulu ya kak. Mau siap-siap hari ini ke kampus."

Ify mengangguk setelah itu Gio berlari keluar diikuti Keke. Rio menatap Ify cemas ia takut Ify tidak mengizinkan nya untuk membawa Gio.

"Yo, kamu serius mau bawa Gio keluar? bukannya aku gak ngasih atau ngelarang tapi aku khawatir."

Rio mengerut dahi.

"Khawatir kenapa Fy? aku bisa jamin kalau Gio aman sama aku kalau itu yang kamu khawatir kan."

Ify menggeleng kuat pertanda bukan itu yang ia maksud.

"Bukan itu Rio. Aku khawatir kalau kamu bakal bawa Gio dan jauhkan dia dari aku. Aku mohon Yo jangan lakuin itu ya, jangan bawa Gio dari aku. Selama ini Gio yang jadi penyemangat aku."

Ify sudah terisak. Rio memdekat lantas memeluk Ify. Mengecup puncak kepala wanitanya.

"Fy, sedikit pun enggak ada niat aku untuk jauhin Gio dari kamu. Aku bahagia bisa ketemu Gio aku juga bahagia bisa ketemu kamu. Kamu jangan khawatir ya atau kamu ikut aja biar kita cari mainan untuk Gio sama-sama?"

Ify menggeleng.

"Enggak bisa Yo. Aku harus ke kantor hari ini sekalian sama Keke. Jadi aku titip Gio aja ya."

Rio mengangguk dan tidak bisa memaksakan Ify untuk ikut dengannya. Bisa bertemu dengan darah dagingnya saja sudah membuat ia bahagia apalagi Ify memberinya ruang untuk dekat dengan putra semata wayangnya itu. Ify benar-benar wanita berhati mulia.

Fortsett å les

You'll Also Like

6.2K 748 54
"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulu...
1.2M 68.6K 64
*Follow my profile* Zara Aleena Sabiya (24 tahun), seorang sekretaris di salah satu perusahaan AB corp, dijodohkan dengan Abyan Nandana (27 tahun) pe...
48K 2.7K 21
𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 Jeon jungkook si ketua gangster dari tiga faksi yang memiliki dendam lama pada ketua mafia min yoongi, jungkook tak takut sedikitpun mengu...
463K 19.7K 58
Andhara Lusyana, gadis yang sangat cantik, baik, penyayang, penyabar, dan rajin beribadah. Siapapun akan beruntung memiliki istri yang sempurna seper...