HAPPY READING-!!❤
Holla.. Gimana kabar kalian?
Ada yang kangen aku ga?
Hehe aku nepatin janji ku, klo jadwal aku kosong aku bakalan update!!
Maaf ya kelamaan update karena nyari jadwal yang kosong tuh susah, ditambah klo ada jadwal kosong malah gak mood nulis😭🙏
•
•
•
•
•MARVEL•
"Mata lo kenapa bisa bengkak kayak gitu, anjir?" Rachel dan Lia mendekat kearah Mellisa yang duduk dibangku nya dengan tenang sambil membaca buku yang ia bawa.
Kedua nya baru saja datang dan terkejut melihat keadaan Mellisa saat ini, walaupun lingkaran hitam dibawah matanya juga semburat merah yang menghiasi matanya sudah di tutupi oleh cream wajah tetap saja masih terlihat.
"Mata lo udah keliatan sipit malah tambah sipit anjir, lama-lama mata lo ilang." ujar Rachel.
"Siapa yang bikin lo kayak gitu? Sini gue tendang selangkahan nya biar tahu rasa udah nyakiti—"
"Kak Marvel,"
"—kecuali Kak Marvel sama antek-antek nya, kasih tahu gue!"
Rachel terkekeh pelan, dengan sengaja ia mendorong kening Lia menggunakan jari telunjuk nya membuat gadis itu mengaduh dan menatap nya sinis.
"Yaelah tadi aja marah-marah pas Mellisa jawab Kak Marvel doang lo kicep,"
"Yakan kalau sama Kak Marvel atau yang lain nya mana berani gue!"
Rachel menggelengkan kepalanya lalu duduk dibangku nya dengan diikuti oleh Lia. "So, what happened?" Rachel bertanya.
"Gue minta putus sama Kak Marvel—"
Brak
Buku paket matematika dibanting keras oleh Lia membuat semua pasang mata yang berada di kelas tertuju pada mereka bertiga.
"What the fuck?! Lo minta putus sama Kak Marvel? Lo kemarin habis nabrakin diri atau terjun dari jurang sampe lo bilang gitu?! Yaallah kapal gue karam, Astagfirullah."
Lia terus saja mengabsen satu persatu teman-teman nya yang ada disebut binatang sementara Rachel hanya bisa diam dengan raut muka blank nya.
"Tiba-tiba banget lo ngomong gitu? What is the problem? Tell me please,"
"Just a small problem, because i was tired a that time so, yeah i just said that,"
Dan pada saat itu Mellisa menceritakan semuanya dari awal, membuat keduanya terdiam mendengarkan dengan cermat.
"Jadi lo berdua sekarang masih belum baikan dan lo juga masih ngediemin Kak Dafi?" Mellisa mengangguk.
"Oke, pertama gue gak ngehakimi siapapun disini. Kak Dafi gak sengaja ngebentak lo karena dia khawatir lo pulang larut, begitu juga Kak Marvel. Coba deh habis ini lo pergi berdua sama Kak Marvel, ceritain semua nya dari awal biar gak ada kesalah pahaman diantara kalian berdua. Terus omongin semua nya dengan kepala dingin, jangan ada emosi dan kalian juga harus nurunin ego masing-masing,"
"Begitu juga dengan Kak Dafi, lo harus ngomongin baik-baik sama dia, karena Kak Dafi itu takut lo kenapa-kenapa karena tanggung jawab buat ngelindungi lo tuh besar semenjak Kak Dami pergi."
Mellisa yang mendengarkan sedari tadi hanya diam lalu menghela nafas nya. Sedari kemarin dada nya terasa sesak, mungkin efek ia terlalu lama menangis tertahan. Kepala nya juga terasa sakit, sungguh tadi pagi saja ia tak bertegur sapa dengan Dafi membuat kedua orang tua nya heran.
"Bakalan gue omongin nanti,"
"Harus itu! Gue sebagai penumpang kapal Melvel gak mau kapal gue karam titik!!"
Kedua nya terkekeh, "Gue juga gak mau ya kapal Melvel gue tenggelam ditengah lautan, gue mau kawal kalian sampe kawin!" Rachel juga tak mau kalah dengan Lia.
Mellisa merasakan kedua pipi nya memanas. "Nikah dulu baru kawin," ujar nya membenarkan lalu kembali fokus pada buku yang ia baca.
"Iya deh, habis itu kasih kita ponakan yang banyakk!"
"HEH MASIH JAUH!"
•MARVEL•
MyGfriend💗
Kak?
Eum, kakak sibuk gak nanti sore?
Kalau sibuk lain kali aja
Nggak sibuk kok
Kenapa emang nya?
Eum, aku mau ajak kakak ketemuan bisa gak?
Soalnya aku mau ngomong sesuatu
Marvel yang membaca nya hanya terdiam, pikiran nya kembali berputar pada kejadian kemarin. Apakah Mellisa benar-benar akan memutuskan hubungan mereka nanti sore?
Kak?
Kenapa cuman dibaca?
Kakak sibuk, ya?
Pesan dari gadis itu kembali masuk di ponsel nya, ini masih jam istirahat mungkin saja gadis itu tengah menunggu jawaban nya sambil memakan makanan di kantin sekolah bersama kedua teman nya.
Ah, tidak sibuk kok
Hanya pergi ke kamar mandi sebentar tadi
Bohong, tentu saja. Berdalih pergi ke kamar mandi sementara dirinya tetap duduk di atas tempat tidur, untuk berpikir mengiyakan atau menolak ajakan dari gadisnya.
Jadi? Apa kakak bisa?
Tentu saja, aku bisa
Baiklah, temui aku di tempat favorit kita ya, kak?
Aku merindukan makanan disana
Apa kamu gak merindukan aku juga, Mel? Batin nya dengan sendu.
Baiklah, sampai jumpa disana
Aku merindukan mu [delete]
Sampai jumpa disana juga!!
Ah, ia menghempaskan ponsel itu kesamping. Apa yang harus ia persiapkan sore nanti? Memikirkan nya sudah membuat kepalanya pusing duluan.
Ia pun bangkit secara perlahan karena kedua kaki nya masih sedikit bergetar jika dipaksa untuk berjalan.
Menuju kamar mandi dan berendam sebentar mungkin bisa menenangkan hati juga pikiran nya untuk bertemu dengan Mellisa sore nanti.
"CEL! GUE IJIN MAU PERGI SORE NANTI!" teriaknya pada Marcel yang mungkin berada dikamar nya. Pemuda itu pasti tengah bermain game diponsel nya saat ini.
"HAH? APA?!"
"Gue ijin pergi sore nanti!" teriaknya lagi sambil membuka pintu kamar mandi secara perlahan.
"Sama siapa lo?!"
"Sama pacar gue lah, ya terus sama lo gitu? Idih, gue juga mau kali ngapel sama pacar!"
Marcel dikamar sebelah berdecih kesal tapi juga ikut bahagia karena saudara nya itu akan bertemu dengan Mellisa kembali. Karena menurut nya, Marvel dan Mellisa itu jarang sekali bertemu dalam waktu terakhir.
"Songong lo, njir! Mentang-mentang punya pacar," balas nya.
"Iyalah, dari pada lo jomblo mulu gak ada yang di apelin!"
"Bacot lo, njing! Dah sono dandan mau ketemu sama ayang, kan?!"
Tak ada jawaban hanya suara gemercik air didalam kamar mandi saudara nya yang berarti Marvel sudah memasuki kamar mandi.
"Kurang ngajar emang,"
•MARVEL•
Mellissa menuruni tangga dengan tergesa hingga membuat Dafi yang melihat nya khawatir. "Awas nanti jatoh, nanti nangis! Gue gak mau ya gendong lo," ujar nya.
Bukan nya apa, hanya saja gadis itu selalu ceroboh dan tergesa-gesa. Jika tak diingatkan maka akan lupa. "Gue udah gede ya! Mana ada nangis!" balas nya.
"Mau kemana lo? Anak gadis sore-sore keluyuran mulu, dibawa setan baru tahu." Dafi mendudukan pantat nya di sofa ruang tamu.
"Gue mau ketemu sama Kak Marvel, ijin ya bang, bye!" Mellisa langsung berlari kedepan karena gojek pesanan nya sudah menunggu disana.
"Heh! Pintu nya kenapa gak ditutup?!" teriakan Dafi dari luar tapi Mellisa masa bodo karena mungkin Marvel sudah menunggu nya disana.
Entah kenapa jantung nya berdebar hanya karena ingin bertemu dengan Marvel? Apakah artinya ia sangat merindukan pemuda itu karena mereka jarang menghabiskan waktu bersama? Mungkin jawaban nya adalah iya.
•MARVEL•
Holla..
Apa kabar semuanya?
Maaf ya kalau feel nya ga dapet:(
Soalnya aku lagi kurang enak badan jadi pikiran juga ikutan jelek:(
Jangan lupa prokes nya ya! Dan stay healty buat semuanya❤❤
Sampai jumpa di part selanjutnya❤❤