Nerd Alpha | NOMIN

Por jaexmnna

1M 133K 27.9K

Bagi semua orang, Lee Jeno adalah seorang Alpha lemah dengan penampilan culun yang menjijikan. a nomin fanfic... Mais

1 -U N O
2 -D O S
3 -T R E S
4 -C U A T R O
5 -C I N C O
6 -S E I S
7 -S I E T E
8 -O C H O
9 -N U E V E
10 -D I E Z
11 -O N C E
12 -D O C E
13 -T R E C E
14 -C A T O R C E
15 -Q U I N C E
16 -D I E C I S É I S
17 -D E D I E C I S I E T E
18 - D I E C I O C H O
19 -D I E C I N U E V E
20 - V E I N T E
21 - V E I N T I U N O
22 - V E I N T I D Ă“ S
23 - V E I N T I T R É S
25 - V E I N T I C I N C O
26 - V E I N T I S E I S
27 - V E I N T I S I E T E
28 - V E I N T I O C H O
29 - V E I N T I N U E V E
30 - T R E I N T A
31 - T R E I N T A Y U N O
32 - T R E I N T A Y D O S
33 - T R E I N T A Y T R E S
34 - T R E I N T A Y C U A T R O
35 - T R E I N T A Y C I N C O
36 - T R E I N T A Y S E I S
37 - T R E I N T A Y S I E T E
38 - T R E I N T A Y O C H O

24 - V E I N T I C U A T R O

23K 2.7K 406
Por jaexmnna

Sore itu seluruh keluarga Jung dan Na ditambah Renjun beserta kedua sahabat Jeno; Hyunjin dan Eric, berkumpul menjadi satu di ruang kerja luas milik Jung Yunho untuk mendiskusikan perihal Jeno yang masih ada dibawah kendali tuan Lee.

Suasana diruangan itu cukup mencekam bagi Hyunjin dan Eric yang baru pertama kali berada disituasi seperti ini. Berbeda dengan Renjun yang nampak tenang walaupun tak ia pungkiri dirinya juga sedikit merasa gelisah.

Yunho sedari tadi diam, duduk di balik meja kerjanya dan hanya mengetukkan ujung jemarinya diatas permukaan meja sambil memikirkan sesuatu.

Tidak ada yang berani membuka suara sebelum akhirnya Yunho berdeham seraya menegakkan tubuhnya, "berdasarkan informasi yang Renjun berikan, Lee akan membuka segel Jeno saat bulan purnama penuh." Ia menggantung ucapannya, obsidiannya menatap satu persatu orang disana, "dan itu akan terjadi lusa."

"Secepat itu ya?" Beo Siwon sambil mengusap dagunya pelan. Ia menoleh kearah Yunho, "dan dimana mereka akan melakukannya?" Tanyanya.

Yunho menggeleng singkat, "aku tidak tahu. Renjun hanya mengatakan soal 'Bayangan Abadi'".

"Apa itu?"

Kepala keluarga Jung itu hanya mengangkat bahu dan menggeleng pelan tanda ia juga tidak mengerti perihal apa itu Bayangan Abadi yang sedari kemarin menghantui pikirannya.

Lalu tiba-tiba Taeyong membuka suara, "aku seperti pernah mengetahui soal 'Bayangan Abadi' itu. Tapi aku tidak mengingatnya dengan jelas." Ujarnya sedikit ragu, dan perkataan Taeyong barusan seolah menjadi sepercik cahaya ditengah kegelapan yang menyelimuti mereka.

Mereka masih memiliki harapan.

"Coba kau ingat-ingat lagi, dimana kau tau soal itu?" Yunho mulai menanyai sang menantu dengan lembut. Kening menantu keluarga Jung itu sedikit mengernyit, berusaha mengingat sesuatu yang berada didasar ingatannya.

"Itu.. bolehkah aku meminjam buku milik klan vrăjitoare, ayah?" Tanya Taeyong yang langsung diangguki tanpa pikir panjang oleh Yunho, "tentu saja, sebentar." Lalu kepala keluarga Jung itu bergegas menuju lemari buku miliknya dan mengambil buku tebal yang sudah sangat usang itu kemudian memberikannya kepada Taeyong.

Omega cantik itupun segera menerimanya dan mulai membuka lembar demi lembar kertas menguning yang bertuliskan huruf-huruf yang semua orang disana tidak ketahui, kecuali Taeyong yang bisa dengan mudah membacanya.

Semua orang disana terfokus pada Taeyong yang terus mencari perihal 'Bayangan Abadi' yang dimaksud oleh Renjun dan ayah mertuanya. Termasuk Hyunjin dan Eric yang sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan sejak tadi. Keduanya sama sekali belum diberitahu apapun soal masalah Jeno dan tuan Lee, tapi mereka berdua sudah harus dipaksa untuk mengerti situasi saat ini. Sungguh membingungkan bagi mereka.

"Ini dia." Setelah cukup lama Taeyong mencari, akhirnya ia menemukan soal 'Bayangan Abadi' itu.

"Disini dikatakan bahwa, 'Bayangan abadi' adalah sebuah segel pelindung yang diciptakan oleh sorcière untuk melindungi suatu tempat. Konon, tidak ada yang bisa mematahkan segel itu. Bahkan vrăjitoare sekalipun."

"Apa maksudnya itu?" Yuta yang pertama kali merespon ketika Taeyong menyelesaikan ucapannya. "Jadi kita tidak bisa mematahkan segel itu? Lalu bagaimana cara kita mendapatkan Jeno kembali?" Cecar putra sulung keluarga Na itu.

"Tenangkan dirimu terlebih dahulu, Yuta. Aku yakin pasti ada jalan untuk ini." Tukas Yunho guna menenangkan Alpha dari keluarga Na itu. Padahal dirinya juga merasa gelisah mendengarnya.

Apa benar tidak ada yang bisa mematahkan segel itu dan membuat mereka menemukan keberadaan Jeno untuk menggagalkan upacara yang akan diadakan Lee untuk membuka segel Elder Jeno? Apa tidak ada cara sama sekali untuk tetap mempertahankan segel yang selama ini menyegel kekuatan sang Elder?

"Tuan Jung." Renjun mulai bersuara takut-takut, "kenapa, Huang?"

Renjun memilin ujung sweaternya, "daripada memikirkan cara untuk mematahkan 'Bayangan Abadi', kenapa tidak kita coba untuk memperkuat segel yang selama ini menyegel kekuatan Jeno?"

Semua orang disana terperangah, seolah mendapat pencerahan dari apa yang dikatakan Renjun barusan. "Kau benar, setidaknya kita mungkin masih bisa memperkuat segel milik Jeno agar mereka tidak berhasil membukanya."

Lalu tatapan Yunho beralih kearah sang menantu, "kau bisa melakukannya, Taeyong?"

Mendapat pertanyaan tersebut membuat menantu keluarga Jung itu gelagapan, dirinya merasa tidak yakin jika dirinya mampu melakukannya. Apalagi ia tidak memiliki kemampuan ataupun pengetahuan tentang sihir. Bahkan dirinya saja belum lama ini mengetahui jika ternyata ia memiliki darah penyihir klan vrăjitoare.

Taeyong melirik kearah suaminya yang sedari tadi menggenggam tangannya; Jaehyun menyadari kegelisahannya. Suami tampannya itu tersenyum lembut sembari berkata, "kau bisa." Tanpa suara. Namun Taeyong bisa membaca gerak bibir pria Jung itu.

Omega cantik itu menghela nafas kemudian menoleh kearah Yunho, "akan aku coba, ayah. Aku akan berusaha semaksimal mungkin." Ucapnya yakin. Walau dalam hati ia masih merasa sangsi, akankah dia bisa melakukannya tanpa persiapan?

Ia pasti bisa. Kata itu terus ia ulang di dalam otaknya, menyingkirkan segala keraguan yang hinggap dibenaknya.

Sedangkan Jaemin yang sedari tadi menyimak hanya bisa menghela nafas lega. Setidaknya masih ada kesempatan untuk mereka melindungi Lee yang ingin membuka segel Jeno.

"Jeno akan baik-baik saja, kan, ayah?"

Siwon menoleh kearah putra bungsunya dan tersenyum lembut, tangannya terulur untuk menyentuh helaian rambut halus putranya itu, "Jeno anak baik-baik saja, Na. Kau tidak perlu khawatir."

Jaemin tersenyum kecil, "syukurlah." Walau resah itu masih ada, tapi setidaknya Jaemin bisa bernafas lega sekarang. Lalu pandangannya beralih kearah Hyunjin dan Eric yang duduk dengan kaku tidak jauh darinya. Ia hampir melupakan keberadaan dua sahabat kekasihnya itu.

Lantas Jaemin bergerak mendekat kearah dua lelaki tersebut, "maaf, aku sempat lupa jika kalian berdua ada disini."

Hyunjin meringis, "tidak apa, Na. Anggap saja kami berdua hantu." Guraunya lalu tertawa pelan, berusaha sedikit mengurangi ketegangan yang ada padanya.

"Na, ada apa dengan Jeno sebenarnya?" Eric memutuskan untuk bertanya. Karena dirinya sendiri pun bingung dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang disini. Tentang Jeno, segel, Bayangan Abadi, dan sebagainya.

Lelaki Na itu melirik kearah Yunho dan Taeyong yang sedang berbincang, pandangannya menerawang. Sedangkan kedua sahabat Jeno itu masih menunggu cerita yang akan keluar dari bibir Omega manis itu.

"Kalian sudah tau bukan jika Jeno adalah seorang Elder? Kakek Jeno, tuan Lee. Dia mengadu domba Jeno dengan keluarga Jung dan keluarga ku demi menguasai kekuatan Jeno. Dia ingin memanfaatkan Jeno." Jelas Jaemin secara singkat, dan untungnya baik Hyunjin maupun Eric paham dengan penjelasan Jaemin.

Manik karamel Jaemin kini beralih kepada dua lelaki itu, "dan sekarang, kita akan menyelamatkan Jeno dan membawanya kembali."

Tuan Lee meletakkan cangkirnya perlahan diatas meja, matanya berkilat akan ambisinya yang akan terealisasikan tidak lama lagi. Memiliki Elder disisinya membuat ia merasa menang. Tak disangkanya jika semua akan berjalan dengan sangat lancar, padahal ia sudah menyiapkan berbagai macam rencana cadangan untuk menghadapi segala skenario yang bisa saja terjadi demi mewujudkan apa yang ia mau.

Tapi ternyata semua itu tidak perlu, hanya dengan memberi bukti bahwa Jeno tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Jung ditambah dengan dongeng karangannya, Jeno bisa dengan mudah berada dipihaknya dan balik membenci keluarga Jung dan Na yang selama ini sangat merepotkan dirinya.

Lalu tiba-tiba seorang pria dengan setelah jas yang berstatus sebagai tangan kanannya itu menghampiri tuan Lee, "permisi, tuan. Lucas sudah sadarkan diri, apa tindakan anda setelah ini?" Tanyanya dengan sopan.

Tuan Lee membuang nafasnya sedikit kasar, "lepaskan saja dia."

Tangan kanan tuan Lee itu nampak terkejut mendengarnya, "melepasnya?" Beonya, "anda yakin, tuan? Bagaimana jika dia berpindah ke pihak Jung dan balik menyerang anda?" Tanyanya sedikit khawatir.

"Ya sudah, biarkan saja. Dia tidak bisa melakukan apa-apa walaupun dia berada dipihak Jung dan memberitahu semuanya pada si Jung sialan itu." Jawab tuan Lee santai, lalu ia melirik sang tangan kanan dengan ekor matanya, "apa kau lupa jika Elder berada di pihak kita, Choi?"

Sang tangan kanan hanya bisa menunduk dalam, "saya tidak lupa, tuan. Saya hanya sedikit khawatir jika Lucas membeberkan semuanya pada Jung."

Tuan Lee tertawa kecil, "bukankah sudah kukatakan bahwa itu bukanlah masalah besar?" Kini ia memberi atensi penuh pada orang kepercayaannya itu, "lusa upacara pembuka segel Jeno akan dilakukan. Jung tidak akan sempat untuk membatalkan upacara itu."

"Kenapa tuan bisa sangat yakin?"

"Sorcière sudah menyiapkan segel yang bahkan tidak bisa ditembus oleh vrăjitoare sekalipun." Jawabnya santai, seolah dirinya yakin jika rencananya akan berjalan mulus sampai Jeno bisa mengendalikan kekuatan miliknya.

"Bagaimana dengan Jeno? Dia tidak menunjukkan keanehan atau mencurigai sesuatu, kan?" Tanya tuan Lee.

Sang tangan kanan menggeleng singkat, "tidak tuan, tuan muda Jeno sangat mempercayai anda. Karena anda adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki."

Suara tawa dari pria berumur itu kembali terdengar memenuhi setiap sudut ruangan ruang kerja luasnya. "Tidak kusangka akan semudah ini untuk memanipulasi Jeno. Anak itu terlalu naif, dan suatu keberuntungan bagi kita karena Jeno tidak mengetahui apapun. Termasuk tentang aku yang telah membunuh kedua orang tuanya." Tuan Lee mengatakan itu seolah tidak ada beban, sedangkan orang kepercayaannya itu sudah merasa khawatir jika ada orang lain yang mendengar.

Namun mereka tidak menyadari jika sedari tadi ada sepasang telinga yang sedari tadi menyimak seluruh pembahasan mereka.

.
.
.
.
Tbc.

Hai, long time no see! It's been two months(?) sorry for late update:(

Continuar a ler

Também vai Gostar

42.1K 5.2K 25
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
774K 78.1K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
267K 22.9K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
264K 20.9K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...