GANEETA

By Nggisty_

2.8M 358K 95.3K

[TERBIT DI RENELUVBOOKS] TERSEDIA DI GRAMEDIA ✓ Highest rank #1 in teenfiction (16/09) Highest rank #1 in cer... More

Prolog
Cast Girl❤
Cast Boy 😎
GANEETA 01
GANEETA 02
GANEETA 03
GANEETA 04
GANEETA 05
GANEETA 06
GANEETA 07
GANEETA 08
GANEETA 09
GANEETA 10
GANEETA 12
GANEETA 13
GANEETA 14
GANEETA 15
GANEETA 16
GANEETA 17
GANEETA 18
GANEETA 19
GANEETA 20
GANEETA 21
GANEETA 22
GANEETA 23
GANEETA 24
GANEETA 25
GANEETA 26
GANEETA 27
GANEETA 28
GANEETA 29
GANEETA 30
GANEETA 31
GANEETA 32
GANEETA 33
GANEETA 34
GANEETA 35
GANEETA 36
GANEETA 37
GANEETA 38
GANEETA 39
GANEETA 40
GANEETA 41
GANEETA 42
GANEETA 43
GANEETA 44
GANEETA 45
GANEETA 46
GANEETA 47
GANEETA 48
GANEETA 49
GANEETA 50
GANEETA 51
GANEETA 52
GANEETA 53
GANEETA 54
GANEETA 55
GANEETA 56
GANEETA 57
GANEETA 58
GANEETA 59
GANEETA 60 - End
VOTE COVER & GIVEAWAY
H-1 PO & List Paket PO
OPEN PO GANEETA
TERSEDIA DI TOKO BUKU

GANEETA 11

47.5K 5.7K 294
By Nggisty_

Jangan lupa vote dan komen :)

_________________________________________

***

Neta menatap datar ke arah Nauzan yang kini berdiri dihadapannya sambil balas menatapnya.

"Buruan ngomong! Gue gak punya waktu buat lo!" tajam Neta.

Nauzan terus menatap lekat wajah gadis didepannya itu, sebelum kemudian tersenyum kecil.

"Ganeeta, lo bener-bener gak inget ama gue?" tanya Nauzan membuat Neta mengerutkan dahi bingung.

"Maksdu lo apa? To the point aja! Gak usah basa basi busuk." balas Neta malas.

Nauzan menghela napas, dan memejamkan mata sebentar. Gadis didepannya ini, benar-benar telah melupakannya. Padahal dia tidak pernah melupakan gadis itu, sejak pertemuan mereka dulu.

"Gue Bagas, Nauzan Bagasakara! Cowok yang pernah lo tolongin, saat hampir tenggelam di danau saat di Paris dulu." terang Nauzan sambil terus menatap wajah gadis itu.

Neta semakin mengerutkan dahi bingung setelah mendengar ucapan Nauzan. Gadis itu mencoba mengingat dan terus menggali ingatannya tentang cowok bernama Bagas yang Nauzan sebut tadi.

Nauzan menatap cemas penuh harap pada Neta. Ia sungguh berharap gadis itu bisa mengingatnya.

Neta melebarkan mata ketika ingatannya tentang 3 tahun lalu melintas dipikirannya. Gadis itu mendongak menatap Nauzan lekat.

"Oh i know! Ternyata lo cowok bego yang gak tahu berenang itu." sindir Neta membuat Nauzan tersenyum seketika tanpa mempermasalahkan ejekan gadis itu padanya.

"Ya, itu gue!" seru Nauzan senang karena Neta telah mengingatnya.

Neta mengangkat alis melihat reaksi senang pria itu " So, what? Apa hubungannya masalah itu dan perjodohan ini?"

Senyum Nauzan perlahan menghilang saat melihat reaksi datar Neta bahkan setelah mengetahui bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Gue nerima perjodohan ini, karena elo! Karena lo adalah cewek yang pernah nolongin gue, cinta pertama gue!" Ujar Nauzan membuat Neta melebarkan mata kaget.

Neta terdiam beberapa saat, sebelum kemudian tertawa geli.

"Cinta pertama? Omong kosong apa lagi ini?!" ucap Neta malas membuat Nauzan menggepalkan tangan melihatnya.

"Gue serius Neta! Gue jatuh cinta sejak pertama lihat elo waktu nolongin gue dulu" tegas Nauzan

"Gue udah cari elo kemana-mana, sampai akhirnya kita ketemu dirumah sakit beberapa hari yang lalu itu." lanjutnya.

Neta menatap remeh ke arah Nauzan lalu menjawab.

"Terus? Menurut lo gue peduli? Lo gak sepenting itu Nauzan!" santai Neta.

"Sehari setelah nyelamatin elo, gue bahkan langsung lupain lo. Bagi gue, lo hanya salah satu dari banyaknya manusia di bumi ini yang gak sengaja gue temuin jadi berhenti bahas masalah itu ama gue ck." lanjutnya acuh.

Dada Nauzan bergemuruh ketika mendengar ucapan acuh Neta, denyutan sakit mulai ia rasakan disudut hatinya.

Neta menatap datar ke arah Nauzan, lalu melangkah maju.

"Nauzan, sekarang gue bahkan menyesal pernah nyelamatin elo!" tekan Neta membuat tubuh Nauzan menegang dan menatap terkejut ke arahnya.

"Kenapa?" lirih Nauzan linglung.

"Kalau gue tahu, orang yang gue selamatin bakalan hidup sebagai penyebab luka untuk adek gue, gue bakalan biarin lo tenggelam sampai mati!" balas Neta tajam.

"Jadi Nauzan, batalin perjodohan ini sendiri. Karena gue gak sudi dijodohin ama cowok brengsek kayak lo!" lanjutnya.

Nauzan terdiam kaku dengan tangan menggepal berusaha menyalurkan emosinya.

"Gak akan!" Nauzan menatap dalam pada mata Neta.

"Gue gak akan pernah batalin perjodohan ini. Gue bakalan berusaha sekuat mungkin supaya elo bisa nerima gue dan perjodohan kita. Udah gue bilangkan? Lo cinta pertama gue! Dan gue bakal perjuangin cinta gue itu." lanjutnya.

Neta menggepalkan tangan, sebelum kemudian tersenyum sinis.

"Jangan mimpi!" Neta maju dan mendorong telunjuknya pada dada Nauzan.

"Lo! cowok brengsek yang udah nolak mentah-mentah adek gue, dan nyakitin hati dia. Gue bakal pastiin, kalo gue Ganeeta! bakalan jadi cewek yang gak akan pernah bisa lo milikin sampai kapanpun!" ucap Neta penuh penekanan.

Nauzan menatap Neta dengan mata memerah dan rahang mengetat.

"Jangan egois Neta! Dendam lo gak masuk akal. Gue gak punya perasaan apapun ke Dela, jadi wajar kalau gue nolak dia. Lo harusnya tahu, kalo perasaan gak bisa dipaksain."

Neta terkekeh sinis saat mendengar ucapan Nauzan.

"Perasaan emang gak bisa dipaksaain, lo gak salah tentang itu. Tapi, cara lo nolak Dela yang salah! Ngebentak,memaki dan bahkan kasarin dia didepan umum, lo pikir gue gak tau semua yang lo lakuin ke adek gue hah? Gue tau semuanya Nauzan!"

Neta menggepalkan tangan kuat, menahan emosi saat mengingat cerita Alin tentang prilaku Nauzan pada Dela.

"Harusnya lo nolak Dela baik-baik! harusnya sebagai orang yang lebih tua daripada dia, lo bisa ngasih dia pengertian baik-baik bukannya malah kasarin dia Brengsek!"

Nauzan terdiam ketika mendengar ucapan Neta, lidahnya kelu tak mampu membalas perkataan gadis itu. Karena, semua yang Neta ucapkan adalah kenyataan, yang tak bisa ia sangkal.

Neta melangkah mundur sambil menyugar rambutnya ke-belakang.

"Lo masih punya utang tentang yang terjadi ama adek gue, jadi persiapkan diri lo Nauzan. Karena gue akan balikin semua rasa sakit yang pernah lo kasih ke adek gue." ucap Neta dengan sorot mata penuh dendam.

"Karena selama ini lo udah hidup dan rasain jadi yang dikejar dan diperjuangkan cintanya, gimana kalo sekarang keadaanya kita balik?.
Gue bakal buat lo ngerasain gimana rasanya memperjuangkan seseorang yang bahkan gak pernah ngehargain perjuangan lo itu. Semua yang pernah lo lakuin ke Dela bakal gue kembaliin secara langsung, Semuanya Nauzan! Semuanya!!" ancam Neta kemudian berbalik pergi meninggalkan Nauzan yang terdiam membatu akibat ucapannya tadi.

***

Neta keluar dari lift, dan melangkah menuju kamarnya. Saat hendak membuka pintu kamar, gerakannya terhenti.

"Neta!" panggil Galen.

Neta menoleh dan menatap datar ke arah pria itu.

"Gue mau minta maaf." ujar Galen membuat Neta menganggkat alis menatapnya.

"Maafin gue soal kejadian dikantin tadi, gue gak tau kalo lo ketumpahan kuah panas dan hampir nampar elo!" lanjut Galen dengan nada menyesel.

Tatapan Neta masih saja datar ke arah Galen.

"Basi!" acuh Neta membuat Galen yang menunduk sontak mengangkat pandangan menatapnya.

"Sikap lo tadi, makin buat gue yakin kalo selama ini Dela pasti sangat menderita hidup bersama kalian. Papi yang gak peduli dan bahkan gak tau tentang anaknya yang jadi korban bully disekolah, abang yang bodoh dan ringan tangan, dan lagi sodara tiri munafik yang bertampang polos. Waow kurang menderita apa lagi adek gue selama ini?!" tutur Neta tajam pada Galen.

Galen yang mendengar ucapan Neta tersentak, dengan tatapan mata yang tak Neta mengerti.

"Neta gu----"

"Gak penting! Gue gak ada waktu dan males banget dengerin omongan lo yang gak ada bedanya ama sampah itu. Jadi, lebih baik lo pergi! Karena gue udah muak lihat muka lo." sela Neta cepat.

Neta langsung masuk ke-kamarnya dan mengunci pintu, tanpa menoleh lagi pada Galen.

Sementara Galen hanya bisa diam membantu, menatap ke arah pintu kamar Neta dengan sorot mata sendu.

_____________

Neta melangkah santai menyusuri lorong sekolah. Gadis itu berjalan sendirian karena teman-temannya yang lain sudah pulang duluan. Ia mengedarkan pandangan kesekeliling yang ternyata sudah sangat sepi. Tampaknya semua murid lainnya sudah pulang kerumah masing-masing.

Mata Neta menyipit ketika melihat motor yang dikenalinya, senyum gadis itu perlahan mengembang dan berlari kecil ke arah parkiran.

"Motornya ada, orangnya kok gak ada!" Neta celingak celinguk mencari pemilik motor Ninja hitam itu.

"Ya udahlah! Besok aja deh balikinnya." lanjutnya sambil memandang jaket jeans yang ia pegangi sejak tadi.

Neta memakai jaket kulitnya kemudian naik ke atas motor dan langsung menggunakan helm untuk pulang.

***

Neta menarik rem mendadak ketika baru saja melewati gerbang sekolah. Ia melihat gerombolan murid didepannya, sebagian memakai seragam SMA CEMPAKA dan sebagian lagi memakai seragam yang berbeda. Kedua kubuh nampak berhadapan dan saling memandang tajam satu sama lain.

"Eh anjir mereka ngapain? Mau tawuran kah?" bingung Neta.

Mata Neta membulat lebar ketika melihat beberapa orang yang ia kenali. Gadis itu sontak membuka helmnya.

"DANI! JUNA! ASEP!" teriak Neta membuat semua orang seketika menoleh padanya, terutama ketiga pria yang namanya ia panggil.

Asep yang mendengar namanya dipanggil menoleh dan terkejut ketika melihat orang yang memanggilnya.

"NETA!! NGAPAIN? KOK BELUM PULANG?" teriak Asep.

"NETA PULANG BEB!!!" Juna ikut berteriak khawatir.

"Ya elah! Si Neta ngapain sih di sini" Dani mengacak rambutnya cemas.

Sementara Neta masih santai duduk diatas motornya tanpa memedulikan tatapan orang-orang. Apalagi tatapan kekaguman dari gerombolan siswa yang memakai seragam berbeda dengan seragamnya.

"LO BERTIGA NGAPAIN? MAU TAWURAN YAH?" tanya Neta kembali berteriak.

"YOI! INI UDAH MAU MULAI" teriak Asep santai.

"NETA LO PULANG SANA! BESOK AJA NGOBROLNYA!" teriak Dani gemas, bagaimana tidak, acara baku hantam mereka jadi terpending karena kehadiran Neta.

Neta yang mendengar balasan teman-temannya itu, bukannya pulang malah tersenyum dan turun dari motornya. Gadis itu mengambil sesuatu dari dalam tasnya kemudian berlari mendekat ke arah mereka semua.

.
.
.
________
TBC

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 1.4K 53
Arletta Liona, gadis rapuh yang dianggap pembawa kesialan oleh orang tuanya, terutama ibunya sendiri. Apakah ia memilih untuk bertahan atau menyerah?
AGAIN By dilaaa

Teen Fiction

3.8K 1.3K 38
BELUM REVISI "Semua perempuan itu boneka. Entah itu Barbie atau Annabelle" - Arabella Kiara This is my first story :) Silahkan kasih saran dan kritik...
3.1M 257K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
16.8K 453 13
#Harap Follow sebelum membaca# ini tentang raga, si dingin kesayangan para guru, the most wanted guy SMA ANGKASA, si genius yang tak pernah merasakan...