HAPPY READING-!!❤
Yeyyy! Akhirnya bisa update
•
•
•
•
•MARVEL•
Mellissa menghembuskan nafas nya lelah, setelah menghadapi kejadian di kantin tadi membuat nya lelah. Kenapa selalu dia yang terkena bully-an? Ia lelah, padahal selama bersekolah disini ia tak pernah merudung siapapun. Kepala cukup pening menghadapi ini semua. Memang ia sudah melupakan hal itu, yang ia takutkan saat ini adalah jika diantara siswa-siswi di kantin tadi memvideokan hal itu lalu mengupolad nya ke media sosial dan salah satu diantara Marvel dkk yang melihat ia tak tahu lagi akan berbuat apa.
Rumah kini terasa sepi, semua sibuk mengurusi pekerjaan masing-masing membuat nya sendirian. Dahulu ia masih bisa bermain dengan kedua abang nya, tapi saat ini untuk bermain saja rasanya susah. Seperti kedua abang nya sudah terbang jauh di atas langit meninggalkan nya dibawah sana yang hanya bisa menatap kedua nya di bawah.
"HEH?! ASTAGFIRULLAH!"
Mellissa langsung menutup kedua matanya kala melihat Marvel sedang tertidur di atas tempat tidur nya dengan bertelanjang dada yang hanya di tutupi oleh selimut.
Gadis itu meneguk saliva nya kasar melihat pemandangan indah dihadapan nya. Gadis itu menggelengkan kepala nya untuk mengusir pikiran sesat dikepala nya.
Gue mikir apaan?!
Ia membiarkan pintu kamar terbuka lebar supaya Dafi atau kedua orang tua nya yang melintas tidak akan memikirkan hal yang aneh-aneh. Perlahan ia mendekat ke arah Marvel yang masih tertidur.
"Kak! Bangun," ujar nya sambil menarik selimut yang membungkus tubuh Marvel tanpa baju dengan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Tak ada jawaban, mungkin ia menarik selimut nya kurang keras.
"Kak! Bangun, pake baju nya!" ujar nya. Kali ini ia menggoyangkan lengan cowok itu membuat Marvel membuka selimut nya yang spontan membuat Mellissa menutup kedua matanya.
Hanya dengan bertelanjang dada dan hanya memakai boxer hitam membuat ketampanan cowok itu berkali-kali lipat. Suasana disekitar mendadak menjadi panas, jantung nya sudah tak bisa di ajak kompromi lagi.
"Udah pulang?" Mellissa mengangguk sebagai jawaban, masih tetap mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Cowok itu membuka mata nya perlahan. "Ngapain dikamar? Kok bisa? Lo ngesot, ya?" tanya Mellissa bertuntun pada cowok itu sambil tangan nya menaikan selimut untuk menutupi dada cowok itu dan untuk mengurangi bisikan sesat ditelinga nya.
"Sabar, Mell. Udah kayak wartawan aja," balas Marvel sambil mengacak rambut nya yang berantakan menjadi tambah berantakan membuat Mellissa harus kembali meneguk saliva nya.
Heh? Mikirin apaan, sih?
Gadis itu memukul kepala nya untuk mengusir pikiran aneh yang ada di kepalanya. "Jangan digetok kepalanya, nanti berubah jadi kelapa," sahut Marvel sambil memakai kembali kaos nya yang ia simpan di samping tempat tidur.
"Nggak jelas banget," ketus Mellissa. Gadis itu beranjak pergi menuju kamar mandi untuk mengganti baju sekalian mandi karena hari ini begitu panjang seperti drama membuat nya lelah. Mungkin mandi sambil berendam air hangat bisa menghilangkan lelah di tubuh nya.
Butuh waktu lama Marvel menunggu gadis itu untuk keluar dari kamar mandi, hanya dengan memainkan ponsel nya saja bahkan itu tak bisa menghilangkan rasa bosan nya.
Anak Kuliahan Alim☺
Erlangga:
Idih, alim darimana nya?
Aliando:
Yaelah, wajar lah orang anak kuliahan baru netes ya harus alim!
Damian:
Muka lo gak cocok
Dafian:
Wah! Kembaran gue akhirnya muncul di grup! Biasa nya harus di tag dulu, baru doi muncul😏
Haikal:
Harus tumpengan dulu, gak?
Rafiano:
Brisik anj!
Aliando:
Sensian lo, nyet!
Erlangga:
Doi lagi marahan, jdi jngn bkn ulah
Haikal:
Owalah, marahan toh
Haikal:
Rafiano:
Aliando:
Marahan knp lo, nyet?
Rafiano:
Doi minta gue beliin pembalut, tpi gue gak tau yang mana yaudah gue sekalian beli aja semuanya sama minuman yang namanya Kirana
Dafian:
Hah? Kirana? Citra Kirana, maksud lo?
Dafian:
Sejak kapan Citra Kirana bisa dibeli di Indomei?
Aliando:
Humor aing hanya sebatas Indomei😭
Erlangga:
Goblok dipelihara
Aliando:
Kirana? Karantina mungkin maksud lo
Aliando:
Bentar otak aing ngelag
Aliando:
Haikal:
TOLOL SEKALI ANDA! ITU KIRANTI GOBLOK, BUKAN KIRANA😭✊
Haikal:
Anjing banget gue punya temen, mengcape😭
Haikal:
Erlangga:
Dafian:
Kasian kena mental😭💔
Me:
Mna masih muda
Haikal:
Gini amat punya temen😭💔
Aliando:
Malu, gak? Malu, gak? Malu lah masa nggak😭
Aliando:
Sejak kapan Kiranti ganti nama jadi Kirana?
Aliando:
Haikal:
Dri emak gue bocil sampe emak gue kolot, Kiranti gak pernah ganti nama😭✊
Aliando:
Dah lah aing bengek sampe bersuara ngik ngok ngik
Erlangga:
Babi lo?
Haikal:
Dia barusan berubah, gue yang jaga dia yang keliling
Dafian:
Sudahi galaumu, mari mengepet bersama kami
Damian:
Rafiano:
Brisik anj!
Haikal:
Ndo! Buru lari, dikejar ya lo? Nih api nya goyang-goyang, njir!
Aliando:
Woy! Aing dikejar sma orang!
Haikal:
Bentar, gue keluarin jurus renggesang gue dulu
Haikal:
HIYAKK TERIMA INI!
Haikal:
Dafian:
Udah woy, usus gue geter😭✊
(Read bye 6)
Marvel menggelengkan kepala nya, kelakuan mereka sungguh tidak berubah. Selalu absurd dimana pun, kapan pun dan tak ingat umur.
Mellissa sedari tadi menatap aneh ke arah Marvel yang tersenyum sendiri lalu tertawa kecil. Kini ia sudah berfikiran oversinting kepada Marvel.
"Enak banget kayak nya," sindir nya sambil menyimpan handuk di tempat nya.
Marvel menoleh lalu mematikan ponsel miliknya. "Udah selesai?" tanya nya.
Mellissa tak membalas melainkan ia memainkan ponsel miliknya, mengacuhkan lelaki itu lagi membuat Marvel mendengus.
Cemburuan tapi sayang
"Jangan ngambek,"
"Siapa yang ngambek?!"
"Jangan cemburu,"
"Dih! Nggak jelas lo, siapa juga yang cemburu!" kesal Mellissa.
"Coba sini kalau nggak cemburu," Marvel menepuk tempat tidur disamping nya, menyuruh Mellissa untuk duduk disamping nya.
"Males," ujar nya. Tapi tetap saja ia duduk disamping Marvel membuat lelaki itu terkekeh kecil.
"Katanya males, tapi akhirnya juga duduk,"
Gadis itu menatap lekat ke arah Marvel, menyelami netra hitam itu dengan dalam. Mengisyaratkan kegelisahan nya dengan melalui tatapan. Marvel yang mengerti pun langsung merentangkan kedua tangan nya bermaksud untuk memberikan gadis itu pelukan.
Tanpa aba-aba Mellissa langsung menubruk Marvel dan membalas pelukan nya. Menenggelamkan wajah nya di dada bidang cowok itu, pelukan yang diberikan membuat nya nyaman dan aman.
"Ada masalah?" tanya Marvel sambil menepuk punggung gadis itu untuk menenangkan nya.
"Nggak ada,"
"Tumben banget lo kayak gini,"
"Pengen aja,"
"Kalau ada masalah itu cerita, jangan di pendem sendiri kalau ujung-ujung nya bikin lo sakit. Ada gue, abang lo, orang tua lo disini yang bisa dengerin keluh kesah lo,"
Ia bisa merasakan anggukan di sela pelukan mereka. "Kalau udah siap, cerita aja. Gue bakalan jadi pendengar setia lo,"
Mellissa kembali mengeratkan pelukan nya, memikirkan apakah ia harus memberitahu Marvel soal kejadian disekolah atau tidak.
Di satu sisi, ia ingin sekali memberitahu tapi di satu sisi ia tak mau membuat lelaki itu marah. Mungkin nanti ia akan memberitahu semuanya.
•MARVEL•
Tbc
Dapet gak feel nya? Makin gak jelas, ya? Huhu mianhe🙏
Thank you❤