MARVEL 2 [REST]

By bilaaaaa15

26.9K 2.3K 389

➡ THE NEXT STORY 'MARVEL' [DIHARAPKAN MEMBACA ZAIGAL DAN MARVEL TERLEBIH DAHULU SUPAYA NGERTI ALUR NYA] [Diha... More

PROLOG
MRVL [01]
MRVL [02]
MRVL [03]
MRVL [04]
MRVL [05]
MRVL [06]
MRVL [07]
MRVL [08]
MRVL [09]
MRVL [10]
MRVL [11]
MRVL [12]
MRVL [13]
MRVL [14]
MRVL [15]
MRVL [16]
MRVL [17]
MRVL [19]
MRVL [20]
MRVL [21]
MRVL [22]
MRVL [23]
MRVL [24]
MRVL [25]
MRVL [26]
MRVL [27]
Just Information
MRVL [28]
MRVL [29]
MRVL [30]
NEW STORY
MRVL [31]
MRVL [32]
MRVL [33]
MRVL [34]
MRVL [35]

MRVL [18]

746 68 11
By bilaaaaa15

HAPPY READING-!!❤
Mianhae, udah buat kalian nunggu aku up🙏 dan makasih banyak yang setia nunggu cerita yang membosankan ini untuk up🙏
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI🙏😇 maafin segala kesalahan aku karena udah bikin anak orang nunggu cerita ini up, maafin juga kesalahan aku yang disengaja atau nggak disengaja🙏 dan maafin juga kalau lebaran dah lewat tapi aku baru ngucapin sekarang🙏
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏😇❤



•MARVEL•

Marvel tersenyum kecil melihat Mellissa yang tertidur di samping nya, nafas gadis itu teratur membuat nya bertambah imut. Setelah kedua nya bercerita panjang, gadis itu pun tertidur mungkin sangat antusias nya bercerita hingga kelelahan.

Ia menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi wajah gadis itu. Wajah polos itu sungguh membuat nya gemas, tak ada wajah kesal, tak ada wajah cemberut nya.

Gadis itu pun menyenderkan kepalanya di atas dada bidang Marvel dengan tangan yang melingkar di tubuh cowok itu. "Kenapa lo gemes banget sih, saking lama nya gue tidur, lo makin cantik ternyata." kekeh nya.

Memang ia akui gadis itu menurut nya bertambah cantik, entah mungkin karena mereka jarang bertemu atau memang Marvel yang terlalu lama berada di alam mimpi nya.

Tak lama ia mendengar suara keributan dari luar kamar nya. Hingga pintu kamar terbuka menampilkan wajah sahabat nya yang cengo melihat dirinya.

"HEH?! ASTAGFIRULLAH!"

"Kaget, gak?! Kaget, gak?! Kaget lah masa nggak!"

"Itu siapa woy?! Kok mirip Marvel?"

"Siapa pun tolong lempar gue dari sini,"

Marcel berdecak melihat kelakuan mereka, lebay sekali, pikir nya. "Lo pada ngapain sih?! Kata orang tua jaman dulu, kalau berdiri di depan pintu nanti jodoh nya kabur,"

"Mana ada istilah kayak gitu?!"

Marcel mengedikan bahu nya acuh. "Gue udah ngasih tahu, jangan nyesel kalau jodoh lo kabur," balas nya santai lalu berjalan mendahului mereka memasuki kamar.

Marvel menatap satu persatu sahabat nya itu, tak bisa dipungkiri ia pun sangat merindukan tingkah konyol mereka. Dengan pakaian santai dan perubahan wajah, membuat mereka semakin dewasa. Marvel mengakui hal itu.

"Mata biasa aja, repot kalau lo suka sama gue," Marvel berdecak. Ia mengelus rambut Mellissa saat gadis itu terusik dalam tidur nya.

"Lo beneran Marvel, kan?" tanya Ando memastikan. Gak lucu jika dihadapan nya ini adalah arwah atau setan berwujud Marvel, kan?

"Iyalah, lo kira siapa?" ketus nya.

"Yah gak lucu, tadinya gue mau coret muka lo itu, tapi lo nya udah bangun," ujar Haikal sambil mengerucutkan bibir nya.

Readers be like:


Walaupun mereka sudah menjadi mahasiswa kuliahan, tapi sikap mereka tetap sama seperti SMA dulu tak pernah berubah sedetik pun.

"Jijik anjing!" Rafi yang berada disebelah nya pun bergidik ngeri.

"Owh iya hampir lupa, Happy birthday, bro! Gak nyangka udah tua aja lo," ujar Dafi.

"Kita gak usah ngucapin ya, udah diwakilin sama Dafi barusan," ujar Ando cengengsan.

"Hmm, serah lo dah," kesal nya.

Langga mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dari dalam tas nya. Lalu cowok itu melangkah dan memberikan nya pada Marvel.


"Apaan ini?" tanya Marvel sambil menggoyang-goyang kan kotak itu dengan satu tangan karena tangan lain nya tengah menahan kepala Mellissa agar tak jatuh.

"Bom nuklir yang bentar lagi meledak," balas Langga ketus.

"Buka aja sendiri, pake nanya lagi." sahut Dafi.

Perlahan tangan Marvel meraih tali pita itu namun, suara Haikal membuat nya terpaksa berhenti. "Apaan?" tanya nya kesal.

"Lo nggak ada niatan nyuruh kita duduk gitu?" Marvel berdecak. Pake disuruh segala, biasa nya juga duduk di pinggir jalan langsung duduk.

"Duduk ya tinggal duduk, ribet amat." Mereka mendengus kesal. Untung baru siuman, kalau nggak udah kita bikin koma lagi. Pikir mereka.

"Heh! Ini pertama kali nya kita main ke rumah lo, ya inget!" sahut Rafi.

Karena memang sedari dulu Marvel melarang mereka untuk bermain di rumah nya. Jadi ya mereka agak canggung aja gitu.

"Yaudah sih, nggak perlu gelar karpet merah, kan?" lagi dan lagi mereka mendengus. Mereka pikir jika Marvel sadar, pikiran cowok itu sedikit dewasa dan tak semenyebalkan dulu. Tapi mereka salah besar.

Ternyata.. Ternyata aku salahh..

Mereka pun duduk di atas karpet berbulu yang ada disana. Perlahan Marvel pun kembali membuka pita itu dan pada akhirnya ia terdiam menatap hadiah yang diberikan oleh sahabat nya itu.

Sebuah jaket kebanggaan Forgies yang dulu dibakar oleh Vino kini kembali berada dihadapan nya. Walau sedikit berbeda dengan yang asli nya, seketika rasa senang, sedih, marah, kecewa kembali menjadi satu.

Senang karena bisa melihat jaket itu lagi, sedih karena Forgies bukan ia yang ambil alih, marah karena kelakuan Vino dulu dan kecewa pada Vino karena sudah membakar barang berharga miliknya, barang kebanggaan nya dan barang yang sudah menyimpan kenangan didalam nya.

Bahkan kini ia tak bisa berkata-kata lagi, kenangan dan luka yang ia dapatkan dulu kini mulai kembali hadir didalam hati nya. Mereka semua terdiam lalu saling pandang satu sama lain. Seakan tengah melakukan telepati melalui kontak mata.

"Lo nggak suka sama jaket nya, Vel?" tanya Dafi hati-hati. Takut menyinggung cowok itu, karena dari mimik wajah cowok itu yang sedikit tidak bersahabat.

Marvel menghembuskan nafas nya secara perlahan, menghilangkan rasa sakit yang kembali hadir ketika ia mengingatnya. "Gue suka," balas nya sedikit tersenyum ke arah mereka semua.

Bagaimana pun ia tak bisa marah pada mereka yang sudah bersusah payah membuat ulang jaket ini.

"Thanks, kalian yang tahu gimana kesukaan gue," mereka masih terdiam. Mereka tahu dari pancaran mata cowok itu tak bisa berbohong, tapi mereka pura-pura tidak tahu.

"Pasti mahal, kan bikin ulang nih jaket?" tanya nya.

Ando berdecak kesal. "Lo mau jawaban asli atau bohong?"

"Yaelah Vel, lo kayak gak tau aja kita kan ada orang yang bisa diajak sekongkol," ujar Rafi dengan mata yang melirik Haikal.

Haikal yang sadar pun menatap Rafi. "Apaan?" tanya nya.

"Nggak ada, cuman mau bilang muka lo jelek," Haikal mendengus. Diam kan saja diamkan, belum merasakan hadiah dari nya nanti.

"Sekali lagi thanks,"

"Kayak siapa aja lo, nyet!"

"Cepet sembuh, dan gue bakalan bilang sama angkatan Nomy kalau lo udah sadar," Marvel mengangguk.

"Owh iya, gue mau ngomong."

"Itu lo udah ngomong, Anjir!"

Dafi menabok rahang kiri Ando pelan membuat cowok itu meringis. "Diem! Nih bocah katanya kalau lo sadar mau bikin acara bagi-bagi makanan ke orang dijalanan," ujar Dafi sambil menunjuk Mellissa yang masih tertidur didekapan Marvel, seolah tak terganggu oleh kebisingan yang mereka buat.

Cowok itu memberikan tanggapan Mellissa pada minggu lalu, katanya kalau Marvel sadar. Mereka akan mengadakan bagi-bagi makanan ke orang jalanan, panti asuhan dan panti jompo.

"Yaudah, terserah kalian aja,"

"Ntar gue bilang ke bonyok, siapa tau mereka mau ikutan," usul Marcel diangguki oleh mereka semua.

"Oke semua nya dah beres, Cel, yok kita main PS dikamar lo!" ajak Haikal menarik tangan Marcel.

"Heh! Jauhin tangan lo! Udah pake handsanitizer belum lo, hah?! Ntar gue ketularan virus Corona!" Marcel berteriak namun, Haikal menghiraukan nya.

"Kita ke kamar samping dulu, jangan apa-apain adik gue!" Dafi memberikan tatapan tajam nya pada Marvel.

"Santai, palingan gue apa-apain nanti,"

"Sialan!"

Mereka pun pergi dari kamar Marvel menuju kamar Marcel yang berada tepat di samping kamar nya. Cowok itu pun menyimpan jaket yang diberikan oleh sahabat nya itu di atas nakas.

Matanya kembali menatap Mellissa yang masih tertidur nyenyak di pelukan nya, tak terganggu suasana bising yang dibuat oleh sahabat nya itu. Wajah polos dan tenang nya membuat suasana hati Marvel yang sedang di ombang-ambing seketika lenyap.

Gadis itu bergerak, mengeratkan pelukan nya membuat Marvel terkekeh. "Thank you for staying here and i love you,"

•MARVEL•

Tbc
Dapet gak feel nya?
Ah pasti ga dapet, ya? Mungkin sebagian juga ada yang mikir alur nya makin nggak jelas dan author pun menyutujui nya
Thank you❤

Continue Reading

You'll Also Like

3.9M 303K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
671K 78.4K 10
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
5.1M 379K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
3.2M 267K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...