Nerd Alpha | NOMIN

Από jaexmnna

1M 133K 27.9K

Bagi semua orang, Lee Jeno adalah seorang Alpha lemah dengan penampilan culun yang menjijikan. a nomin fanfic... Περισσότερα

1 -U N O
2 -D O S
3 -T R E S
4 -C U A T R O
5 -C I N C O
6 -S E I S
7 -S I E T E
9 -N U E V E
10 -D I E Z
11 -O N C E
12 -D O C E
13 -T R E C E
14 -C A T O R C E
15 -Q U I N C E
16 -D I E C I S É I S
17 -D E D I E C I S I E T E
18 - D I E C I O C H O
19 -D I E C I N U E V E
20 - V E I N T E
21 - V E I N T I U N O
22 - V E I N T I D Ó S
23 - V E I N T I T R É S
24 - V E I N T I C U A T R O
25 - V E I N T I C I N C O
26 - V E I N T I S E I S
27 - V E I N T I S I E T E
28 - V E I N T I O C H O
29 - V E I N T I N U E V E
30 - T R E I N T A
31 - T R E I N T A Y U N O
32 - T R E I N T A Y D O S
33 - T R E I N T A Y T R E S
34 - T R E I N T A Y C U A T R O
35 - T R E I N T A Y C I N C O
36 - T R E I N T A Y S E I S
37 - T R E I N T A Y S I E T E
38 - T R E I N T A Y O C H O

8 -O C H O

53K 6.9K 2.2K
Από jaexmnna

Jangan dibaca kalo lagi puasa ya☺️☺️

•••

Jaemin sedikit merapikan helaian poninya yang sedikit berantakan akibat tertiup angin. Pagi ini ia sengaja datang lebih pagi dari biasanya, untuk apa? Menyalin tugas tentu saja. Semalam ia harus menenangkan ayah serta kakaknya yang mengamuk setelah melihat luka disudut bibir dan lebam dipipinya.

Untung saja Jaemin berhasil menghalangi ayah dan kakaknya. Jika tidak, Jaemin tidak bisa membayangkan jika ayah dan kakaknya datang ke sekolah dan menghajar Lucas karena telah berani melukainya.

Jaemin memasuki kelasnya dengan tenang dan segera menuju tempat duduknya yang ternyata Haechan sudah terlebih dahulu tiba disana dengan buku-buku tugas dihadapannya.

"Chan, pagi!"

"Pagi, Na!" Jawab Haechan tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari buku tugasnya. Jaemin duduk disebelah sahabatnya itu dan segera mengeluarkan buku tugas dan bulpoint miliknya dan ikut menyalin tugas yang sebentar lagi harus dikumpulkan.

"Na, kau tau jika Jeno kemarin dihajar habis-habisan oleh Lucas dan kawanannya?" Haechan membuka obrolan dengan tangan yang masih terus bergerak menggoreskan tinta diatas permukaan bukunya.

Gerakan menulis Jaemin terhenti seketika, ia menoleh ke arah sahabatnya itu, "apa katamu?"

Haechan melirik jaemin sekilas tanpa menghentikan kegiatan menulisnya, "aku mendengarnya dari siswa lain. Jeno benar-benar babak belur kemarin." Jaemin terdiam, ingatannya melayang pada kejadian kemarin disaat Jeno memukul Lucas di depan murid-murid yang lain. Perasaan jaemin mulai tidak tenang apa Jeno dihajar karena dirinya?

"Lucas sudah benar-benar keterlaluan." Geram Jaemin, ia meremas kuat pena ditangannya. "Benar, kurasa Jeno tidak akan hadir hari ini."

Sontak Jaemin melirik kearah bangku Jeno yang masih kosong, perasaannya tidak tenang. Dirinya diselimuti oleh kekhawatiran tentang keadaan Alpha culun itu.

"Chan!"

"Apa?"

"Kira-kira apa yang cocok dijadikan bingkisan untuk menjenguk?"

Jeno menatap pantulan dirinya didepan cermin besar dengan tidak percaya, luka-luka diwajah serta tubuhnya lenyap begitu saja dalam semalam.

Dalam hati ia menerka-nerka. Apa salep yang semalam ia pakai bisa menghilangkan luka sekaligus bekasnya dalam semalam?

Ia mematut dirinya didepan cermin sekali lagi, benar-benar tidak ada bekas luka sama sekali. Lalu tiba-tiba terdengar suara bel pintu apartemennya yang berbunyi nyaring. Keningnya mengkerut dalam, apa Eric dan Hyunjin datang menjenguknya?

Tapi jika benar, kedua sahabatnya itu pasti akan langsung masuk tanpa perlu repot-repot memencet bel. Jadi, Jeno segera melangkah keluar dari kamarnya dan menuju pintu apartemennya.

Lelaki tampan itu membuka pintu perlahan dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Jaemin yang masih berbalut seragam sekolah berdiri disana dengan kantung plastik ditangannya.

"Jaemin?"

Omega manis itu terlihat kikuk, seulas senyum kaku terpatri diwajahnya, "aku mendengar kabar kau dipukuli oleh Lucas dan teman-temannya.. kau baik-baik saja?" Tanya Jaemin ragu, ia tidak menemukan luka maupun lebam diwajah lelaki tampan itu. Apa Haechan membohonginya?

"Y-ya, aku baik-baik saja. Si-silahkan masuk." Ujar Jeno tergagap, ia sedikit menyingkirkan tubuhnya dan mempersilahkan Omega manis itu untuk masuk. Dengan ragu Jaemin memasuki apartemen luas milik Jeno. "Ini untukmu." Jaemin menyerahkan kantung plastik berisikan beberapa jenis roti dan susu kepada sang tuan rumah.

"Ah, terimakasih Jaemin. Duduklah terlebih dahulu, aku akan membuatkanmu minum." Tanpa menunggu jawaban dari Jaemin, Jeno segera berbalik dan berlari kecil menuju dapur membuat Jaemin tanpa sadar tersenyum kecil melihat tingkah lelaki Lee itu.

Selagi menunggu Jeno mengambilkan minum untuknya, Jaemin berjalan menuju sofa dan duduk disana lalu pandangannya mengedar ke sekitar. Mengamati isi apartemen Jeno yang terlihat mewah, seluruh perabotnya tertata rapih, dan sangat bersih, bahkan sepertinya tidak ada debu sedikitpun disana.

Namun tiba-tiba ia merasa aneh pada tubuhnya. Sekujur tubuhnya memanas, wajahnya memerah. Seluruh ruangan didominasi oleh feromon miliknya. Jaemin mematung ditempat, dengan gemetar ia merogoh saku seragamnya dan menggeledah tas nya. Mencari supresan yang selalu ia bawa kemana-mana. Namun sepertinya ia tidak membawanya, dan hal ini merupakan tanda bahaya.

Bisa-bisanya ia mengalami heat disaat seperti ini!

Prangg!

Suara pecahan kaca mengagetkannya, lantas Jaemin menoleh dan mendapati Jeno yang membeku tidak jauh darinya. Raut wajahnya datar, namun sorot mata itu terlihat berbeda.

"Mate."

Tubuh Jaemin bergetar hebat, ia beringsut mundur perlahan dengan tatapan yang tak lepas dari sosok Jeno yang masih bergeming ditempatnya. Nafas Jaemin tercekat bersamaan dengan feromon Musk yang begitu mendominasi membuat sekujur tubuh Jaemin memanas.

Sial.

Rasanya Jaemin ingin melarikan diri dari sini, tapi otak dan tubuhnya seakan menahannya untuk tetap disini. Feromon milik Jeno telah menghipnotisnya.

Perlahan namun pasti, Jeno berjalan mendekat kearahnya. Dengan tatapan berkabut yang siap memangsanya. Anehnya, Jaemin tidak merasa takut sama sekali, malahan kini dirinya yang lebih dulu bangkit; menubrukan tubuhnya pada tubuh tegap milik sang Alpha kemudian menarik tengkuknya dan mempertemukan bibir keduanya.

Dapat Jaemin rasakan sebelah tangan Jeno mencengkeram kuat pinggangnya, menarik dirinya untuk lebih mendekat. Sedangkan tangannya yang lain bertengger dirahangnya. Ciuman keduanya semakin memanas, suara kecipak memenuhi setiap sudut ruang tamu yang sepi itu.

Jaemin sudah kehilangan kewarasannya, dirinya bahkan tidak tahu sejak kapan Jeno mulai menggendong tubuhnya. Kedua tangannya memeluk leher lelaki itu sedangkan kedua kakinya melingkar dipinggang Jeno dengan erat.

Jeno membawanya menuju kamarnya, ia menutup pintu dengan kakinya lalu berjalan menuju ranjang dan melempar tubuh ramping Jaemin diatas ranjang empuk miliknya.

Jaemin menatap Jeno sayu, penampilannya sangat berantakan, seakan mengundang Jeno untuk segera menjamahnya.

Persetan dengan semuanya, Jaemin menginginkan Jeno saat ini.

Dan ketika sang Alpha melepas kaos yang dikenakannya; mempertontokan otot-otot ditubuhnya, membuat nafsu Jaemin semakin tebakar.

Jeno merendahkan tubuh, sedikit merangkak kemudian mengukung tubuh kurus Jaemin dibawahnya. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja, bahkan Jaemin dapat merasakan dengan jelas helaan nafas hangat Jeno yang menerpa lembut wajahnya.

"Cantik." Bisiknya dengan suara berat membuat sekujur tubuh Jaemin meremang, Jeno mengendus leher Jaemin dan memberi beberapa kecupan disana, "aku suka wangimu, begitu candu untukku."

Jeno menjauhkan wajahnya dari leher Jaemin dan mulai mencium bibir ranum itu kasar. Insting mulai mendominasi, Jeno menggerakkan bibirnya diatas bibir Jaemin.

Kepalanya terasa pening saat feromon milik Jaemin memenuhi indera penciumannya, begitu manis dan memabukkan. Jeno tidak bisa menahannya lagi.

Tanpa melepas pagutan keduanya, Jeno melucuti pakaian Omega manis dibawahnya. Dada Jaemin membusung keatas ketika telapak tangan kasar Jeno mengusap sensual dadanya dan memainkan putingnya yang sudah menegang akibat rangsangan kecil yang lelaki itu berikan.

Desahan halus Omega manis itu semakin membuat Jeno gencar untuk terus memberi stimulus pada lelaki dibawahnya.

Saat ini Jeno bukanlah seorang Alpha culun yang lemah, sekarang tubuhnya sudah diambil alih oleh sisi Alphanya yang ingin segera menandai mate nya.

Suhu tubuhnya naik, semakin terasa panas saat tubuh telanjang Jeno berada diatasnya. Otot yang terbentuk sempurna membuat Alpha itu terlihat semakin panas. Dan saat kulit mereka saling bersentuhan, menghantarkan sengatan listrik yang menjalar disekujur tubuhnya.

Aroma Musk yang menyengat memenuhi indra penciuman Jaemin. Feromon yang dikeluarkan Jeno begitu kuat dan mendominasi, membuat Jaemin lemah dan tidak berdaya. Sangat memabukkan hingga ia merasa terbuai.

Ciuman Jeno turun ke leher, menghisap permukaan kulit halus itu dan meninggalkan bercak kemerahan disana. Tak berhenti disana, bibir hangat Jeno mulai turun, memberikan kecupan basah disetiap jengkal kulit putih sang submisif.

"Nghhh J-Jenhh.." jemari Jaemin menelusup masuk ke dalam helaian surai Jeno saat lelaki tampan itu mulai menghisap putingnya dan sesekali memberikan gigitan kecil disana.

Jeno menarik turun celana dan dalaman milik Jaemin lalu membuangnya ke segala arah, tubuh sang Omega menegang kala jari panjang Jeno mulai bermain-main disekitar lubangnya. "Akhh!" Satu pekikan lolos ketika Jeno memasukkan jarinya ke dalam lubang sempit milik Jaemin.

Rasanya perih dan tidak nyaman, namun ketika Jeno mulai menggerakkan jarinya, kepala Jaemin terasa pening akibat segala rangsangan yang diberikan Jeno pada tubuhnya.

Desahan halus Jaemin terdengar begitu merdu dan semakin membakar gairahnya. Jeno menambahkan satu jarinya lagi, bergerak brutal dan menggerakkan jarinya seperti menggunting. Ini adalah sex pertama mereka, dan sebisa mungkin Jeno harus menyiapkan lubang Jaemin terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit setelah miliknya bersarang didalam liang hangat milik sang Omega.

Racauan Jaemin semakin terdengar nyaring, penisnya mengacung tegak dan klimaksanya akan datang sebentar lagi. "Jennhh!! Ahnn!" Cairan Jaemin mengenai perut berotot milik Alpha diatasnya yang masih setia menghisap putingnya dan menggempur lubangnya dengan kedua jarinya.

Jeno menghentikan segala kegiatannya, ia menjauhkan wajah dari dada Jaemin dan mengeluarkan jarinya dari lubang sang submisif kemudian ia menegakkan tubuhnya, menatap lapar kearah Jaemin yang terlihat tidak berdaya. Tubuh telanjangnya dibasahi oleh peluh, begitupula dengan dada dan lehernya yang dipenuhi oleh bercak kemerahan dan jejak air liurnya.

Dengan tidak sabaran, Jeno melepas celananya. Kini tubuh keduanya tidak tertutupi oleh sehelai benangpun. Sang dominan kembali mengukung tubuh sang submisif dibawahnya, mengarahkan penisnya tepat didepan lubang sempit milik Jaemin yang berkedut.

Nafas Jeno memberat, pandangannya menggelap, "gigit aku atau cakar aku jika kau merasakan sakit." Ujarnya dengan nada rendah. Jaemin mengangguk kaku, ia menelan ludahnya kasar saat sesuatu berusaha menerobos masuk ke dalam lubangnya.

"AAAAKKH!!" Jaemin refleks memeluk punggung lebar Jeno. Rasanya sangat sakit, air mata mulai menetes dari sudut matanya saat penis besar Jeno menjejal masuk ke dalam lubangnya.

Dalam sekali hentak, seluruh penis Jeno bersarang didalam lubang sempit Jaemin. Lelaki tampan itu sedikit meringis merasakan perih dipunggungnya akibat cakaran dari kuku-kuku Omega manis itu, namun rasa sakitnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang dirasakan oleh Jaemin. Jeno menggeram tertahan disela penyatuan mereka.

Ia mengecup sudut mata Jaemin dan menjilat air mata yang mengalir disana. Pinggulnya mulai bergerak perlahan, menghujam lubang Jaemin berkali-kali hingga lelaki manis itu melenguh pelan.

Rasa perih dan nyeri dibagian bawah tubuhnya seolah lenyap seketika dan tergantikan oleh kenikmatan yang tidak mampu ia gambarkan dengan kata-kata. Hujaman Jeno dilubangnya semakin cepat, menumbuk prostatnya berkali-kali membuat Jaemin benar-benar kehilangan kewarasannya.

"Ahh! Ahhnn Jenhh.." desahan Jaemin bersahutan dengan suara derit ranjang yang terdengar nyaring seiring dengan pergerakan Jeno yang semakin brutal. Sang Alpha menggeram keras saat lubang Jaemin menjepit miliknya dengan sangat ketat, penisnya seakan dihisap oleh lubang hangat Jaemin. Dan itu membuatnya gila!

Jaemin dapat melihat jelas sosok Jeno yang bekerja diatasnya, helaian poninya yang basah karena keringat membuat lelaki itu terlihat sangat seksi. Hidung tingginya menyapu kulit wajahnya saat bibir tipis itu mendaratkan banyak kecupan diwajahnya.

Jaemin menatap obsidian kelam diatasnya yang juga tengah menatapnya, sebuah tatapan penuh nafsu yang terasa asing baginya. Entah hilang kemana sosok culun dan kaku milik seorang Lee Jeno. Karena kini dihadapannya hanyalah seorang lelaki tampan dan seksi yang tengah menyetubuhinya dengan brutal layaknya serigala buas.

Tapi Jaemin tidak mempermasalahkannya, tidak ia sangka persenggamaannya dengan Jeno akan senikmat ini. Maka ia dengan senang hati mengangkang lebar-lebar dibawah kungkungan lelaki tampan itu dan meneriakkan namanya berulang kali.

Jeno kembali menyambar bibir Jaemin yang sudah membengkak, menghisap kuat bibir bawahnya dan menelusupkan lidahnya ke dalam rongga mulut Jaemin dan membelit lidah Omega manis itu. Saliva keduanya mengalir dari sudut bibir Jaemin seiring dengan ciuman keduanya yang semakin memanas.

Hentakan demi hentakan di lubangnya mampu membuat Jaemin merasakan surga dunia. Perutnya seolah dipenuhi oleh ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Rasanya sungguh nikmat dan menyenangkan.

"Hahh ahh Jenhh a-aku akann nggahhh!" Tubuhnya menegang ketika ia kembali mencapai pelepasannya. Cairannya mengotori paha dan perut berotot milik sang Alpha. Namun sepertinya Jeno tidak berniat untuk berhenti, ia menghujam lubang Jaemin lebih cepat. Geramannya terdengar keras, bersamaan dengan ledakan klimaksnya didalam lubang hangat milik Omeganya.

Nafas keduanya tersengal, mereka bertatapan selama beberapa saat.

"Kau adalah mateku, Omega ku, dan separuh nyawaku." Ujar Jeno pelan, menimbulkan desiran hangat yang memenuhi relung hati seorang Na Jaemin.

Jaemin mengulas senyum, "Alpha.."

Namun senyumannya luntur seketika saat rasa panas dan nyeri menjalar di sekitar tulang selangkanya. Jeno menggigitnya kuat, membuat tanda kepemilikan mutlak, bahwa ia sepenuhnya adalah milik Lee Jeno, Alpha-nya.

Suara teriakan Jaemin begitu memekakan telinga, air mata membanjiri wajah cantiknya, bersamaan dengan lelehan darah yang mulai mengalir dari luka gigitan Jeno di perpotongan lehernya.

Jeno menjauhkan wajahnya, kembali menatap manik karamel milik Jaemin yang dilapisi oleh selaput bening. Bibir tipis yang dipenuhi oleh bercak darah itu melengkung, membentuk sebuah senyuman, "kau adalah milikku, Na Jaemin."

.
.
.
.
.
.
Tbc.

AAAAAA AKU NGETIK APA HSHSHSHS
Dah lama ga bikin anuan jadi semoga ga aneh dan ga kaku ya:')

Untuk proses matingnya itu semoga ga ngaco deh ueueue

Oiya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!

And don't forget to vote+comment and follow me!

See ya!

Yuna,
16 April 2021.

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

43K 9.6K 111
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
29.8K 2.8K 18
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
370K 38.7K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
87.2K 1K 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.