MCW 2 ✔ (END)

By winkerdel

52.4K 4.5K 1.5K

Sekuel My Childish Wife. ⚠️Sebelum membaca season 2 ini, ada baiknya baca My Childish Wife terlebih dahulu⚠️ ... More

Bagan Satu : Prolog
Bagan dua : Tanpa Sosok Dia
Bagan Tiga : Keluarga Kecilku
Bagan Empat : Apa itu Ayah?
Bagan Lima : Masalah Cinta
Bagan Enam : Rival
Bagan Tujuh : Damai?
Bagan Delapan : Si Misterius
Bagan Sembilan: Adik-adik ganteng
Bagan Sepuluh : Miss Him
Bagan Sebelas : Hari Menyebalkan
Bagan Duabelas : Akan Melindunginya
Bagan Tigabelas : Saga Side
Bagan Empatbelas : Triplet
Bagan Limabelas : Usaha
Bagan Enambelas : Pindah
Bagan Tujuhbelas : Sebab Akibat
Bagan Delapanbelas : Penjara?
Bagan Sembilanbelas : Liburan Dadakan
Bagan Duapuluh : Pulang
Bagan Duapuluhsatu : Clay VS Kenan
Bagan Duapuluhdua : Muak
Bagan Duapuluhtiga : Broken
Bagan Duapuluhempat : Kesalahan
Bagan Duapuluhlima : Pergi ke Paris
Bagan Duapuluhenam : Fix it
Bagan Duapuluhtujuh : Two Boys
Bagan Duapuluhdepalan : Di sekolah
Bagan Duapuluhsembilan : Yuk Ngemall
Bagan Tigapuluh : Cintanya segitiga
Bagan Tigapuluhsatu : Nothing Change
Bagan Tigapuluhdua : H-1 Tourland
Bagan Tigapuluhtiga : Lechugo
Bagan Tigapuluhempat : Aku Salah
Bagan Tigapuluhlima : Sampe Deh
Bagan Tigapuluhenam : Berat, biar aku saja
Bagan Tigapuluhtujuh : Bye
Bagan Tigapuluhdelapan : Tanpa Saga
Bagan Tigapuluhsembilan : Pergudang
Bagan Empatpuluh : Teman masa kecil
Bagan Empatpuluhsatu : Bian di lamar
Bagan Empatpuluhdua : Siapa yang jahat?
Bagan Empatpuluhtiga : Culik aku om
Bagan Empatpuluhempat : Ternyata dia
Bagan Empatpuluhlima : Final
Epilog

Extra Part

1.7K 99 43
By winkerdel

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!





Jangan sider ya guys😽 happy reading~





Beberapa minggu berlalu, Saga sudah pulih dan sehat kembali. Dokter memperbolehkan ia pulang setelah hasil checkup sudah bagus semua.

Sekarang Saga sudah di rumahnya sendiri, Bian tak pernah jauh darinya, selalu merawatnya dengan sabar. Itulah yang Saga syukuri sampai saat ini. Masa lalu biarlah berlalu, ia sudah banyak belajar dari kesalahannya.

Saga tengah disuapi Bian makan, di ruang tamu. Mereka hanya berdua, anak-anak mereka kembali bersekolah.

"Sayang, aku bisa makan sendiri. Tangan aku nggak kenapa-napa loh" ucap Saga.

"Ish, berisik banget! Tinggal mangap doang, mangap nggak!"

Saga terkekeh lalu menerima suapan Bian sampai habis.

"Udah, sekarang kamu minum obatnya" ucap Bian seraya memberikan beberapa pil obat agar jaitan di dada Saga cepat mengering agar cepat pula mengangkat benang jaitan tersebut.

"Tapi aku udah nggak kenap-" Saga menelan ludah kasar saat tatapan mata tajam Bian terarah padanya dan buru-buru mengambil obat itu dan langsung menelan nya semuanya dibantu air.

Bian tersenyum lalu menepuk pucuk kepala Saga.

"Anak pinter" ucap Bian seraya bangkit untuk menaruh piring dan gelas di dapur.

Saga hanya bisa mendengus kesal.

•••

Tinggal beberapa hari lagi kelulusan akan tiba, mereka sudah melakukan ujian dan tinggal menunggu hasilnya.

Sekolah mereka mengadakan event setiap tahunnya. Banyak bazar dan penampilan bagus.

Seperti Deon yang wajahnya sudah tidak karuan karena sejak 1 jam yang lalu Viola menariknya keluar dari tempat persembunyiannya di toilet pria. Dan diajak kesana-kemari membuat Deon ingin menangis.

Gladys sedang duduk dipinggir lapangan basket outdoor bersama Janu, Agam, Alden dan banyak murid lainnya untuk menyaksikan perlombaan basket antar kelas.

Daffin dan Gyn disana mewakili kelasnya. Gladys berdecak malas karena banyak siswi yang menatap kagum kekasihnya dan tak segan-segan menyemangati Daffin tanpa memperdulikan dirinya yang notabene nya adalah kekasih Daffin.

Tanpa mau kalah dan menunjukkan siapa dirinya, Gladys ikut berteriak.

"AYO DAFFIN CETAK POIN LAGI!!!" pekik Gladys heboh. Membuat Daffin menoleh padanya dan tersenyum tampan.

Tapi lagi-lagi ia kesal bukan main kala siswi-siswi disekitarnya malah semakin teriak, padahal dia yang disenyumin.

Tak jauh beda dengan mereka, Summer dan Clay berjalan berdua diiringi tatapan iri murid-murid lainnya.

Hingga langkah mereka berdua terhenti. Kenan berdiri dihadapan mereka. Summer tersenyum menyapa Kenan.

"Hai, Kenan"

Kenan tersenyum lalu berdiri mendekat.

"Selamat, gua denger kalian udah jadian" ucap Kenan lalu mengulurkan tangannya pada Clay.

Clay dengan datar menjabat tangan Kenan sebentar lalu dilepas. Seperti yang kalian duga, Kenan benar-benar sudah ikhlas melepaskan Summer.

Ia akan berusaha melupakan perasaannya pada Summer dan menemukan cintanya yang lain.

Percayalah, Kenan bahagia tanpa ada rasa sakit sama sekali. Ia benar-benar sudah ikhlas.

"Summer, aku pamit ya" ucap Kenan pada Summer.

Summer mengerutkan dahinya bingung.

"Pamit kemana? Kamu mau pulang duluan?" tanya Summer membuat Kenan terkekeh lalu mengusak rambut Summer gemas.

"Ekhem!"

Kenan menatap Clay lalu tertawa dan menepuk bahu Clay.

"Tenang, gua nggak akan ambil Summer" ucap Kenan.

"Kenan, mau kemana?" tanya Summer yang tiba-tiba sedih.

Kenan menghela napas pelan.

"Aku dapet beasiswa ke Tokyo, dan aku harus berangkat siang ini" ucap Kenan.

Mata Summer mulai berkaca-kaca dan tanpa aba-aba, Summer langsung berhamburan kedalam pelukan Kenan, Kenan membalas pelukan Summer erat.

Clay hanya diam melihat keduanya.

"Hiks, jangan pergi" isak Summer.

"Jaga diri kamu baik-baik, lapor ke aku kalo cowo tiang ini macem-macem sama kamu" ucap Kenan seraya menatap Clay, Clay mendengus kesal.

"Hiks, Kenan hati-hati disana"

"Pasti"

Lalu pelukan mereka berjarak dan terlepas. Kenan menghapus air mata Summer pelan.

"Udah jangan nangis" ucap Kenan.

Summer menghapus air matanya sambil mengangguk.

Kenan menatap Clay lalu menarik Clay dan memeluk Clay erat ala cowo.

"Jagain Summer, gua percaya kalo Summer baik-baik aja sama lo. Sorry kalo selama ini gua sering mukulin lo, jaga diri lo-"

Clay langsung mendorong Kenan kasar.

"Jijik" kesal Clay. Kenan hanya tertawa melihat wajah Clay yang kesal bukan main.

"Yauda, gua harus ke bandara. Tunggu gua sukses, dah~"

Kenan melangkah pergi.

"Kenan! Jangan lupa kabarin aku kalo udah sampe!" pekik Summer, Kenan mengangguk dikejauhan. Summer dan Clay terus melihat punggung Kenan sampai tak terlihat lagi.

Clay menarik Summer kedalam pelukannya karena Summer masih sesegukan.

"Lo tau, lo jelek kalo nangis" bisik Clay.

"Hiks, jahat"

•••

Darel baru selesai latihan skating untuk perlombaannya besok. Ia menoleh pada seorang gadis yang berjalan kearahnya seraya membawa botol minuman.

Darel hanya diam melihat gadis itu berdiri dihadapannya dan mengulurkan botol minuman tersebut padanya seraya tersenyum manis.

"Ini buat kamu, pasti kamu haus" ucapnya.

Darel berdiri.

"Maaf, tapi pacar saya udah bawain saya minuman" ucap Darel seraya menunjukkan botol minum berwarna peach pada gadis didepannya. Membuat gadis itu menelan kekecewaan dan langsung pergi dari sana.

Darel hanya menggelengkan kepalanya dan duduk kembali. Memang, Fidel membawakannya air jeruk dan sandwich sebelum berangkat latihan.

Fidel tidak ikut datang karena dia sedang ikut kursus mobil. Katanya supaya bisa jemput Darel sewaktu-waktu pake mobil.

•••

Sejak ia berdamai dengan keluarga yang membesarkan nya itu, Luci memilih untuk tetap tinggal di apartemen yang ia sewa beberapa minggu lalu.

Tapi karena Saga tidak mau lepas tangan dengan Luci, jadilah ia membeli apartemen itu untuk Luci. Walaupun Luci telah jahat, Luci tetaplah anaknya.

Tok tok tok.

Luci berlari kecil dengan senyum membuka pintu. Kenan berdiri disana dan tersenyum manis menatapnya.

"Ayo masuk, Kenan" cicit Luci.

Kenan masuk kedalam dan mereka mengobrol kecil sebelum Kenan akan berangkat ke Jepang.

"Kenapa kamu nggak masuk sekolah?" tanya Kenan.

Luci menundukkan kepalanya.

"Terlalu banyak kenangan buruk yang udah aku lakuin disana" lirih Luci.

Kenan mengusak surai rambut Luci pelan.

"Ini bukan murni kesalahan kamu, kamu juga korban. Jadi jangan terlalu larut nyalahin diri kamu sendiri"

Luci mengangguk tipis.

"Oh iya, aku kesini cuma mau pamit" ucap Kenan membuat Luci mendongkakan kepalanya menatap Kenan bingung.

"Pamit? Kamu mau kemana?" tanya Luci lirih.

"Aku dapet beasiswa kedokteran di Tokyo. Aku harus ambil dan berangkat 3 jam dari sekarang" jelas Kenan.

Luci mendadak kalut, selama ini yang mengerti dirinya hanyalah Kenan. Ia sedih Kenan akan pergi jauh darinya. Walaupun Summer selalu menginap disini untuk menemaninya, tapi Luci masih canggung.

"Jangan sedih, kita masih bisa komunikasi lewat hp" ucap Kenan yang melihat raut sedih Luci.

Luci hanya diam, membuat Kenan menarik Luci kedalam pelukannya.

"Aku yakin kamu bisa deket sama saudara-saudara kamu, aku yakin mereka bisa nerima kamu dengan baik. Kamu disini nggak sendiri, banyak orang yang sayang sama kamu" bisik Kenan.

"Hiks"

Dan Luci menangis sesegukan didalam pelukannya. Kenan mengelus punggung Luci, berusaha membuat Luci tenang.

Jujur, Luci masih sangat mencintai Kenan. Tapi apakah ia pantas mendapatkan cinta Kenan kembali?

Tidak, ia tidak pantas mendapat cinta yang tulus. Dirinya orang jahat.

Selama setengah jam Kenan berusaha menenangkan Luci, sampai akhirnya Luci berhenti menangis walau masih sesegukan.

"Aku pamit ya" ucap Kenan pelan.

Luci hanya diam tak ingin merespon.

Kenan berdiri dari duduknya.

"Jaga diri kamu baik-baik, jangan asingin diri kamu sendiri dari keluarga kamu. Aku pamit"

Kenan menghela napas melihat Luci yang menunduk tidak bergerak sama sekali. Jujur ia merasa tidak tega meninggalkan Luci.

Tapi apa daya mimpinya didepan mata.

"Maaf" cicit Kenan dan melangkah pergi dari apartemen Luci. Ia tidak mau menoleh kebelakang, ia takut. Takut akan berubah pikiran.

Maaf, dan sampai jumpa dilain waktu -Kenan.

•••

Deon, Daffin dan Clay duduk di kursi kantin. Kenapa ada Clay? Karena Daffin menarik paksa Clay dari Summer. Jadinya Summer bersama Gladys dan Viola. Deon baru bisa bernapas lega karena terlepas dari Viola.

"Jadi, lo mau nggak gua kasih tau apa yang kak Summer suka?" Daffin misuh-misuh pada Clay, membuat Clay berdecak kesal.

"Ngomong aja syalan" kesal Clay.

"Lo harus......"

•••

Malam hari tiba, Summer sudah rapih dengan dress peach selututnya. Rambutnya dikuncir kuda. Karena tadi siang, Clay mengajaknya ke suatu tempat malam ini.

Summer berjalan ke ruang tamu, dimana ada Daffin, Darel, Deon dan kedua orangtuanya.

"Mau kemana, sayang?" tanya Saga.

"Clay ngajak aku ke suatu tempat, yah" ucap Summer.

"Malem-malem gini?" tanya Bian.

Summer mengangguk.

"Biarin aja mereka, si dark boy juga udah izin ke aku" sahut Daffin.

"Dark boy?" tanya Bian dan Summer berbarengan.

"Ehehehe, Clay maksudnya"

Saga hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putra sulungnya.

Hingga suara motor berbunyi memasuki pekarangan rumah mereka.

"Itu pasti Clay, aku jalan dulu ya. Dah~" Summer berlari kecil keluar dari rumah dan melihat Clay yang duduk dimotornya.

Menghampiri Clay yang menatapnya tanpa berkedip.

Shit -Clay.

"Clay?" Summer memiringkan kepalanya menatap Clay yang seakan membeku menatapnya.

Summer menatap dress nya, takut ada yang salah. Bercermin, takut make up yang ia pakai terlalu tebal atau berantakan, karena ia baru belajar make up beberapa minggu lalu.

Tidak ada yang salah.

"Clay" Summer menepuk bahu Clay membuat Clay tersadar.

Clay membuka jaketnya dan memakaikannya pada Summer.

"Baju lo kurang bahan, nggak sanggup beli baju yang layak?"

Summer mempoutkan bibirnya, perasaan dress nya biasa saja. Tidak kurang bahan juga.

Biasakan?

"Naik"

Summer mendengus kecil lalu naik motor Clay dengan memegang bahu Clay.

Lalu Clay pun melajukan motornya meninggalkan area rumah Summer menuju suatu tempat yang sudah ia booking siang tadi.

•••

Motor Clay berhenti sebuah resto.

Summer yang bingung pun turun dari motor Clay.

"Kamu ngajak aku makan malem?" tanya Summer.

"Ekhem, kenapa nggak suka?"

Summer terkekeh pelan. Kenapasih Clay emosian banget.

Clay memarkirkan motornya. Dan detik berikutnya mereka masuk kedalam dengan jemari saling bertautan.

Seorang manager resto menyambut mereka dengan hangat

"Mari saya antar" ucapnya ramah.
Mereka diarahkan ke bagian belakang resto. Saat sampai, mata Summer membulat melihat semuanya.

Dan tak jauh dari sana, ada satu meja dengan dua kursi. Ditata dengan begitu rapih dan indah.

Clay menoleh pada Summer yang nampak hanya diam ditempatnya. Membuat Clay merasa kalau Summer tidak suka.

"Kalo lo nggak suka, kita bisa balik" ucap Clay seraya menarik tangan Summer hendak pergi dari sana. Tapi Summer dengan cepat menahannya.

"Kamu yang buat semua ini?" tanya Summer.

Clay terdiam gugup.

"Nggak-"

"Iyaa, nona Summer. Sore tadi tuan Clay datang kesini dan mengurus sendiri semua dekorasinya"

Shit, manager sialan -Clay.

Summer tersenyum lebar membuat Clay harus mengalihkan pandangannya ke lain arah. Sumpah, rasanya Clay ingin menghilang dari sana. Ia malu bukan main.

"Ck, ayo makan gua laper" Clay menarik tangan Summer menuju meja makan mereka.

Dengan malu-malu, Clay menarik kursi untuk Summer. Summer tertawa kecil dan duduk disana. Clay ikut duduk dengan wajah ditekuk. Sumpah ia malu bukan main, ini bukan dirinya banget.

Clay menatap tajam manager resto yang menertawakan nya membuat manager itu terdiam.

Tak lama, beberapa pelayan resto membawakan makanan yang sebelumnya sudah dipesan.

Summer menatap makanan yang dihidangkan dengan sumringah.

"Selamat menikmati" kemudian manager itu pergi bersama para pelayannya.

Meninggalkan Clay dan Summer berdua. Sumpah ya, Clay benar-benar tidak tau harus seperti apa. Ia berusaha menjadi pria romantis tapi ia tidak bisa.

"Ekhem" Clay berdehem dan menggaruk lehernya yang tak gatal, dengan tangan satu lagi mengeluarkan sebucket bunga yang berada didalam meja, kemudian memberikan nya pada Summer.

"Buat lo" ucap Clay terkesan dingin. Lalu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, kemana saja asal tidak bersitatap dengan Summer.

Summer tersenyum lalu mengambil bucket bunga itu dan menghirup wangi dari bunga tersebut.

"Makasih, Clay. Tapi, kenapa tiba-tiba kamu jadi romantis gini?" tanya Summer.

Clay masih tidak bisa menatap Summer.

"Coba-coba" ucap Clay. Tidak mungkin ia mengatakan kalau ini semua karena ia ingin menjadi apa yang Summer suka bukan? Mau taro dimana mukanya.

Summer meletakan bunga itu di meja, lalu menggenggam satu tangan Clay yang tepat berada di atas meja, membuat jantung Clay otw berhenti.

"Clay, aku suka kamu apa adanya. Aku suka Clay yang cuek dan galak, karena itu kamu, Clay. Jadi diri kamu sendiri untuk mencintai seseorang, jangan jadi apa yang orang itu inginkan untuk mendapat cintanya"

Clay menatap Summer tepat dimatanya. Meraka saling tatap-tatapan begitu lama, larut dalam pikiran masing-masing.

Alunan biola yang lembut menjadi backsoundnya.

Hingga.

Bruk.

Clay menimpuk pemain biola disamping mereka itu dengan bunga yang ia kasih untuk Summer.

"Pergi lo sialan, ganggu aja" kesal Clay membuat pemain biola itu lari terbirit-birit.

Nyesel gua nyewa dia -Clay.

"Clay, bunga aku" lirih Summer.

Clay mendengus kesal, ini semua karena pemain biola itu.

"Ntar gua beliin lagi, kalo pergi pabrik ya gua beli buat lo"

Summer tertawa kecil.

"Makan, gua laper" ucap Clay seraya menarik tangannya dari genggaman Summer dan langsung menggigit steak miliknya tanpa dipotong lebih dulu. Summer hanya tertawa melihat kelakuan Clay yang sedang malu.

Daffin sialan, nyesel percaya -Clay.

Clay menyesal mengikuti apa yang Daffin katakan. Padahal Summer menyukainya dengan apa adanya dia. Mana uangnya sudah raib terbang ke rekening Daffin.

Tapi tak apa, untung rencananya ini tidak gagal. Kalau tidak, ia benar-benar akan memburu Daffin.

•••

Disebuah aula gedung milik Saga, mereka menggelar pesta pernikahan sederhana.

Ya, Bian dan Saga akan menikah untuk kesekian kalinya. Dan mereka benar-benar berjanji tidak akan pernah berpisah kembali walau seberat apapun masalah dan rintangan mereka.

Pernikahan yang sederhana. Mereka sudah cukup tua untuk kembali menggelar pesta mewah, karena ini bukan pertama kalinya mereka menikah.

Undangan pun hanya keluarga besar dari mereka berdua saja, serta kerabat yang sangat dekat.

Hanya seperti itu dekorasi wedding mereka.

Semua anak mereka sudah kumpul dan duduk dibarisan paling depan, dan keluarga serta kerabat dekat sudah berdatangan. Acaranya pun dimulai.

Saga berdiri diatas altar dengan Bian yang perlahan berjalan digandeng sang ayah.

Ini adalah dejavu untuk kesekian kalinya. Dan ia berharap ini pernikahan yang terakhir. Air matanya menetes perlahan.

Sang ayah yang mengerti kondisi anaknya pun mengelus tangan Bian.

Hingga sampailah mereka dihadapan Saga. Arley memberikan Bian pada Saga.

"Untuk kesekian kalinya, daddy hanya berharap kalian bahagia. Tetap saling menjaga satu sama lain. Dan daddy harap, ini pernikahan kalian yang terakhir kalinya" ucap Arley.

Saga mengangguk sungguh-sungguh. Arley berjalan menjauh, dan acara janji suci pun dimulai.

"Wah, aku nggak sabar giliran kita nanti" pekik Viola girang. Deon meringis dengan tangan yang dipeluk erat Viola tanpa ada tanda-tanda ia bisa lepas.

Sorak bahagia meliputi ruangan tersebut. Doa mereka sama, semoga Bian dan Saga tetap teguh dan melewati masalah mereka bersama-sama tanpa ada kata pisah.

Mereka saling bercengkrama, makan berbagai hidangan dan foto-foto.

Anak-anak Bian juga tak luput dari kamera. Mereka berfoto-foto ria. Lain hal dengan gadis yang memakai dress panjang, ia hanya diam dan sesekali tersenyum melihat saudara-saudara tirinya yang terlihat bahagia.

Ia bahagia melihat Bian dan Saga bersatu kembali, ia hanya sedih mengingat Kenan tidak datang kesini.

Padahal dress yang ia pakai pemberian Kenan lewat kurir, ia kira Kenan akan datang, ternyata tidak.

Dan ia kira Kenan memberikan nya dress ini untuk dipakai berpasangan dengan Kenan. Lagi-lagi harus menelan pil pahit. Kenan tidak disini.

•••

summercaden

♥️ 287.938 💬 Nonaktifkan

summercaden ♥️✨ @claycleon

gladysbintang

♥️ 827.299 💬 Nonaktifkan

gladysbintang Yuk kapan nyusul yuk @daffinevan

violaadis

♥️ 817.927 💬 Nonaktifkan

violaadis @deon.liam Yuk sayang abis ini kita😘

fidelyaatalie

♥️ 816.027 💬 Nonaktifkan

fidelyaatalie 😽

bian.bianca


♥️ 817.299 💬 Nonaktifkan

bian.bianca No matter the past, there is only present and future💜✨

Extra Part End.

Kalo mau liat anak-anaknya Bian nikah dan punya anak, nanti gua bikin sekuel nya disini aja gabung ok😽

Btw, ada yg mau gua kondangan? Syaratnya harus bawa gandengan 🤭

Bye💜

Continue Reading

You'll Also Like

133K 13.1K 46
🚫 Bisa dibaca terpisah dari ALARAYNA, Tapi kalau mau paham alurnya ya mendingan baca sih🚫 "Hingga saat ini, belum ada perkembangan dari penelitian...
510K 20.2K 10
[Tamat] Seorang remaja normal berdarah blasteran Indonesia-Korea harus tinggal dan bersekolah di Seoul, Korea Selatan. Perbedaan membuatnya populer n...
1.3M 71.1K 59
🚫[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]🚫 🚫Beberapa part aku privat, jadi follow dulu.🚫 🚫Tidak mengizinkan adanya unsur plagiat barang sedikitpun🚫 ... Setit...
132K 8.5K 70
(FOLLOW AUTHORNYA DULU OKEY!!) Senja seorang gadis berusia 16 tahun, dia adalah gadis yang ceria dan ramah. Ia memiliki orang tua yang lengkap, namun...