Ice Girl And The Troublemaker

By ccottonccastle-

90.2K 12.8K 981

[ slow ──banget buat── up ] ❛❛Organisasi dulu, diriku sendiri, baru kamu.❜❜ More

• • I N T R O • •
• IGATT - 1 •
• IGATT - 2 •
• IGATT - 3 •
• IGATT - 4 •
• IGATT - 5 •
• IGATT - 6 •
• Faketagram •
• IGATT -7 •
• IGATT - 8 •
• IGATT - 9 •
• IGATT - 10 •
• Faketagram •
• IGATT -11 •
• IGATT - 12 •
• IGATT - 13 •
• IGATT - 14 •
• IGATT - 15 •
• IGATT - 16 •
• IGATT - 17 •
• IGATT - 18 •
• IGATT - 19 •
• IGATT - 20 •
• IGATT - 21 •
• IGATT - 22 •
• IGATT - 23 •
• IGATT - 24 •
• IGATT - 25 •
• IGATT - 27 •
• IGATT - 28 •
• IGATT - 29 •
• IGATT - 30 •
• IGATT - 31 •
• IGATT - 32 •
• IGATT - 33 •
• IGATT - 34 •
• IGATT - 35 •

• IGATT - 26 •

986 191 12
By ccottonccastle-

Lalisa berkaca sekali lagi pada dinding lift yang mengkilap. Sudah berapa lama ya kira-kira dia tidak pernah pergi berdua dengan cowok begini?

Orang terakhir yang pergi dengannya adalah Benua, dan itu tidak bagus. Kalau saja ia tidak menerima ajakannya dan penasaran dengan kalimat perpisahan yang diucapkannya waktu itu, mungkin saja ia tak harus bertemu dengan Radeenka dan merasa dibohongi.

Ah, ngomong-ngomong. Bagaimana kabar keduanya ya? Apakah masih langgeng?

Terutama Benua, kuliah dimana dia? Apa ia sudah terbiasa dengan kepergian Ibunya? Dan yang terpenting, apa ia sudah tobat dan bahagia?

Lalisa tertawa kecil, jangan-jangan di sini yang khawatir hanya dirinya sendiri, sedangkan Benua di sana sedang berbahagia dengan Radeenka tanpa Lalisa.

Ayo move on Lalis, tegurnya pada diri sendiri.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Save, Jeffrey ganteng

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⨾ gua udah di depan
apart lo nih
⨾ udah ganteng
⨾ turun buruan

iya ⨾

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Sebenarnya, Jeffrey asik juga. Dia terlihat benar-benar ingin sekedar berteman, sikapnya menyenangkan dan yang tidak berlebihan. Ditambah bumbu candaan-candaannya yang tidak lucu namun asik, Lalisa yang tidak berniat untuk jatuh cinta lagi jadi berpikir kalau untuk menjalin pertemanan, kenapa nggak?

Jeffrey yang sedang bersandar pada sebuah mobil langsung mengambil ancang-ancang untuk menyebrang kala Lalisa datang.


"Apatuh?"

Menangkap Lalisa tengah menanyakan isi paper bag yang ia bawa, Jeffrey menggaruk tengkuknya kikuk. "Ada gembel yang mau numpang makan bentar, ngga apa-apa?"

"Sia──"

"Wah pri, dia ya yang namanya Lalisa?" Belum sempat Lalisa melengkapi ucapannya, seorang cowok jangkung tiba-tiba menginterupsi. Pintu mobil di bagian belakang terbuka lebar, menampilkan dirinya tengah duduk dan tersenyum lebar-lebar. "Halo, kenalin gua Raventriaf Pratama, panggil aja Raven. Kelebihan gua banyak, kekurangan nggak ada."

"Lalisa manoban, panggil aja Lalis," lalisa membalas jabatan tangan Raven.

Belum ada beberapa detik tangan keduanya terjalin namun Jeffrey buru-buru memisahkan keduanya. "Udah kan kenalannya? Mending kita berangkat sekarang."

Raven memasang tampang menyebalkan sebelum ia menutup pintu mobil, dan Jeffrey menahan diri untuk tidak memukul telak wajahnya. Satu-satunya cewek diantara mereka berdua hanya berdiri memperhatikan, unik juga pertemanannya.

Mobil diisi oleh tiga orang yang saling diam selama perjalanan, dengan Lalisa - Jeffrey ( Jeffrey yang menyetir ) di depan dan Raven yang menyendiri di belakang. Lalisa sendiri tidak tahu kalau Jeffrey akan membawa temannya ikut serta begini, hanya bisa menutup mulutnya.

Jarak apartement lalisa menuju tempat tujuan tidak terlalu jauh, sehingga ketiganya berhenti di area parkir sebuah pusat perbelanjaan beberapa lama setelahnya. Jeffrey yang turun terlebih dahulu menjelaskan sembari membukakan pintu untuk Lalisa, "festivalnya di mulai nanti malem, mending kita makan dulu sekalian ninggalin si Raven di sini."

"Makasih," cewek itu membenarkan letak tas kecil yang ia bawa. "Tinggalin di sini? Ga papa?"

"Iya, dia juga ngga berniat buat nonton festival." Keduanya berjalan beriringan, ditinggal oleh Raven yang dengan bersemangat pergi lebih dulu. Jeffey tertawa kecil melihat sikap temannya itu. "Raven ngga suka desek-desekan, dia cuma mau ikut makan di sini."

Entah karena ada festival kembang api malam ini atau memang karena akhir pekan, pusat perbelanjaan nyaris penuh sore itu. Semua kalangan melebur, bercengkrama, suara-suara bising terdengar di setiap sudut. Ketiganya bahkan harus berkeliling belasan menit hanya untuk mencari meja kosong.

"Gila, gempor banget kaki gua," Raven mengeluh. Peluh mengalir di pelipisnya, dengan wajah yang ia tangkupkan di lipatan tangan dan kening menempel pada meja.

Tak berbeda dengan Raven, Lalisa dan Jeffrey juga kelelahan. Setelah beberapa saat hanya deru nafas ketiganya yang terdengar, mereka akhirnya memesan makanan.

"Lalis, lo dari indo juga kan?"

"Iya."

"Daerah?" Raven bertanya sembari membolak-balik buku menu.

"Jakarta."

Lalu tiba-tiba Raven menegakkan punggungnya, meninggalkan buku menu begitu saja dan memberi atensi penuh pada Lalisa. "Gua juga dari sana. Asli sana? Alumni SMA mana?"

"Gue lahir di bogor sih sebenernya. Alumni SMA Kartini, lo sendiri?"

"Wuih, SMA Kartini? Yang namanya gede gara-gara situs buletin-nya yang kocak sama jajaran seniornya yang cakep itu?" Raven berdecak, "gila gila gila. Gua ternyata ketemu sama salah satu orang famous se-jakarta. Ah, gua sih alumni SMA Garuda. Tau?"

Lalisa mengangguk. "Tau, SMA Garuda kan terkenal sama futsalnya yang sadis, juara terus. SMA Kartini waktu tanding lawan kalian juga ngga sanggup, gue inget banget gimana huru-hara nya sekolah gue waktu itu."

Cowok itu tersenyum lebar, semakin masuk dalam pembicaraan. "Gua inget, gua inget! Waktu pesta pelajar kan? Iya iya. Tapi gua denger sekarang udah agak redup, soalnya pemain emasnya udah pada lulus."

Percakapan mereka buyar saat makanan tiba, menyumpal mulut Raven yang tadinya mengoceh tanpa henti. Jeffrey yang semula di abaikan mulai mendapat atensinya kembali. "Gua baru tau lo alumni SMA Kartini, lis?"

"Emangnya gue gapernah cerita?"

Jeffrey menelan segigit potongan Wayne Gretzky Chess sebelum bicara. "Nggak, tuh."

"Kalian berdua satu SMA ya?"

"Iya."

Lalisa mencoba fokus pada potongan Wayne Gretzky Chess di piringnya. "Ah, beneran?"

Cowok berambut gelap itu lalu menepuk tangannya dan merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel. "Nih, kalau ngga percaya, liat aja sendiri."

Lalisa lalu mendekat untuk memperjelas pandangannya pada layar ponsel Jeffrey yang tengah memperlihatkan sebuah foto.

Lalu tanpa mereka berdua ketahui, Raven diam-diam mengambil foto kedekatan mereka dengan kameranya.

"Serasinya udah, tinggal jadiannya aja kapan nih?"

Jeffrey sadar bahwa mereka sudah di foto, lalu berdiri dan merampas paksa kamera milik Raven.

"Eh, jangan di apus anjir!" Raven mencoba meraih kamera miliknya dari genggaman Jeffrey, cemas jika foto berharga yang baru saja ia dapat tiba-tiba lenyap.

"Coba diem dulu, mana sini muka buriknya," ucap Jeffrey sambil membidik wajah Raven.

Raven yang tengah berpikir akhirnya terfoto dengan tidak elite.

"Widih, ngga pose aja gua ganteng, apalagi kalo pose coba."

Memangnya apasih yang Jeffrey harapkan? Kalau ia berharap Raven akan mengamuk dan mencak-mencak karena sudah di foto secara paksa, itu tak akan terjadi. Karena sekarang cowok itu bahkan tengah memuji wajahnya sendiri, hingga Jeffrey mual mendengarnya.

Tak tahan, ia melempar remah Wayne Gretzky Chess kepadanya. "Jijik dodol."

Lalisa lalu tertawa melihat pertengkaran kecil itu.

* Wayne Gretzky Chess adalah salah satu pizza khas kanada, memiliki beberapa topping seperti keju feta, mozzarella dan cheddar, salami, speck, chorizo, cabai, serbuk cabe dan bawang karamel.
Source : alowisata.com

sekarang udah tau kan siapa visualisasi si Raven?

Btw, kalian lebih suka yang ada sisipan foto nya begini atau kaya yang lama? Yang polos? Soalnya kalau ngga pake foto aku takut penggambarannya malah ngebosenin :(

Oh iya, jangan lupa vote dan komentarnya yaa. Sampai jumpa di IGATT - 27 !

n. Lisa - jaehyun's manips from pinterest.

Continue Reading

You'll Also Like

79.2K 11.8K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
396K 31.9K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
318K 34.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
162K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...