AURALASKA (Tersedia di Gramed...

Autorstwa eldelafimeta

18.3M 1.1M 139K

(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah ke... Więcej

1.Auralaska
2.Auralaska
3.Auralaska
4.Auralaska
5.Auralaska
6.Auralaska
7.Auralaska
8.Auralaska
9.Auralaska
10.Auralaska
11.Auralaska
12.Auralaska
13.Auralaska
14.Auralaska
15.Auralaska
16.Auralaska
17.Auralaska
18.Auralaska
19.Auralaska
20.Auralaska
21.Auralaska
22.Auralaska
23.Auralaska
24.Auralaska
25.Auralaska
26.Auralaska
27.Auralaska
28.Auralaska
29.Auralaska
30.Auralaska
31.Auralaska
32.Auralaska
33.Auralaska
34.Auralaska
35.Auralaska
36.Auralaska
37.Auralaska
38.Auralaska
39.Auralaska
40.Auralaska
41.Auralaska
42.Auralaska
44.Auralaska
45.Auralaska
46.Auralaska
47.Auralaska
48.Auralaska
49. Auralaska
50.Auralaska
51.Auralaska
52.Auralaska
53.Auralaska
54.Auralaska
55.Auralaska
56.Auralaska
57.Auralaska
58.Auralaska
59.Auralaska
Author
60.Auralaska
INFO
AURALASKA 2

43.Auralaska

157K 14.1K 1.3K
Autorstwa eldelafimeta

500k gue double update

Happy reading...

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Mah Aska belum kesini ya?" Tanya Maura kepada mamanya yang berada di ruang tengah.

"Sibuk mungkin Ra, dia tadi pulangnya buru-buru kan," ucap Mama Maura.

"Coba telfon aja," ucap Mama Maura lagi.

Maura menghembuskan nafasnya pelan.

"Udah ma hpnya ngga aktif," ucap Maura.

"Yaudah di tunggu aja disini," ucap Mama Maura.

"Aku pulang aja ma," ucap Maura.

"mama bilangin ke papa ya biar di Anter," ucap Mama Maura, sedang Maura menggelengkan kepalanya.

"Aku pulang sendiri aja mah," ucap Maura.

"Hati-hati Lo di jalan entar," nasehat mama Maura yang di angguki oleh Maura.

"Aku ke atas dulu mau ambil tas sama pamit ke papa," ucap Maura yang di angguki Mamanya, setelah itu Maura pergi ke kamarnya dan membereskan barang-barang nya.

Maura mengambil hpnya, ia menatap room chat antar dirinya dan juga Aska, pesannya masih centang satu.

"Kamu kemana si," kesal Maura seraya memasukkan hpnya ke dalam tas, setelah itu Maura keluar kamar ingin berpamitan ke pada papanya, tapi ternyata papanya sudah ada di ruangan tamu bersama mamanya.

"Papa anter aja gimana udah malem lho ini," ucap Papa Maura.

"Iya Ra di anter papa aja ya nggak baik lho cewek keluar sendiri an," ucap Mama Maura.

"Nggak usah ma pa, Maura gapapa kok," tolak Maura.

"Selalu bandel kamu Ra," ucap Papa Maura, Maura terkekeh menanggapi ucapan papanya.

"Kalau nggak bandel bukan anak papa," ucap Maura

Mama Maura tertawa, tiba-tiba saja dia kangen saat Maura masih SMA, sungguh butuh kesabaran untuk mendidik Maura yang nakalnya minta ampun.

"Hati-hati kalau gitu," ucap Mama Maura.

"Iya mama sayang, Maura pulang," ucap Maura bergantian memeluk mama dan juga papanya.

"Kalau ada apa-apa telfon papa," ucap Papa Maura yang di angguki oleh Maura.

Skip rumah.

Maura memasuki rumahnya, ia menyalakan semua lampu yang ada di rumah, ia menuju dapur dan mengambil segelas air minum dan menegaknya sampai habis.

"Papa kamu belum pulang, padahal mama mau ngasih tau tentang kamu," ucap Maura mengajak ngobrol anaknya, Maura akhirnya memilih pergi ke kamar dan mengistirahatkan badannya.

Di kamar, Maura menunggu Aska ia sedari tadi membuka room chat antara dirinya dan juga Aska tapi tetap saja belum ada jawaban.

Maura terus mencoba ia menelfon Aska tapi tetap hpnya tidak aktif, akhirnya Maura menjadi lelah sendiri, ia melirik jam dinding Maura sedikit terkejut ketika melihat jam menunjukkan pukul sepuluh malam, selama itu? Dan pertanyaannya di mana Aska sekarang.

Maura memegang hpnya ia berusaha mengusir rasa kantuk yang menghampiri dirinya sejak tadi, tapi sepertinya rasa kantuknya tidak bisa di ajak berkompromi dan Maura malah tertidur sekarang.

....
Sinar matahari memasuki jendela kamar membuat Maura bergerak tidak nyaman dalam tidurnya, tapi suara berisik membuatnya membuka matanya perlahan, Maura menatap sekitar ia langsung terduduk ia mendapati Aska tengah memasukkan barang-barang nya ke dalam koper.

"Aska kamu udah pulang, jam berapa?" Tanya Maura menatap Aska.

"Barusan," jawab Aska.

"Apa? Barusan! Jadi kamu nggak pulang semalem?" Tanya Maura tidak percaya, Aska menghentikan kegiatannya memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, ia beranjak dan menghampiri Maura yang ada di atas ranjang.

Cup

"Maaf sayang tadi malem aku sibuk banget," ucap Aska setelah mengecup singkat bibir Maura.

"Kenapa sampai nggak pulang?" Terus itu apa kamu mau kemana?" Tanya Maura menunjuk baju-baju Aska yang  sebagian sudah masuk ke dalam koper.

"Aku harus berangkat sekarang," ucap Aska.

"Aska jangan bercanda, kamu nggak ngasih tau aku kalau hari ini kamu bakalan berangkat bukannya besok?" Ucap Maura menatap Aska seolah meminta penjelasan.

"Aku nggak sempet ngasih tau kamu, bahkan aku semaleman nggak pegang hp dan nggak baca pesan kamu," ujar Aska.

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu, tapi please jangan berangkat ke Pranciss sekarang," ujar Maura dengan tatapan memohon kepada Aska.

"Maaf ra aku nggak bisa karena hari ini juga harus berangkat, tentang sesuatu yang  mau kamu bicarakan kita bisa bicarakan lewat telepon," ucap Aska, Maura terdiam.

"Aska tapi ini penting," ucap Maura.

"Nanti aja," jawab Aska seraya kembali pada kegiatan awalnya memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

Jujur Maura ingin menangis, ia ingin Aska mendengarkannya sekarang bukannya malah mengabaikannya dan memilih berangkat ke Pranciss,

Maura bisa saja mengatakannya sekarang tapi ayolah Maura juga ingin perhatian Aska ter arah sepenuhnya kepadanya, bukan cara seperti ini yang Maura inginkan.

Maura hanya diam, mengamati kegiatan Aska yang memasukkan baju ke dalam kopernya secara terburu-buru, tidak butuh waktu lama baju Aska sudah masuk semua ke dalam koper, setelah selesai Aska mengecek jam tangannya tidak lama kemudian pandangannya beralih ke pada Maura.

"Ra aku harus berangkat sekarang, kamu jaga diri di rumah," ucap Aska seraya memegang tangan Maura.

Maura mengangguk pelan.

"Hati-hati," jawab Maura singkat.

"Kita bicarakan nanti, setelah aku sampai di sana," ucap Aska.

"Hmm," jawab Maura dengan berat hati.

"Aku berangkat," ucap Aska mengecup kening Maura, dan setelah itu Aska menjauh dari Maura untuk mengambil kopernya.

"Kalau ada apa-apa telfon aku," ucap Aska di ambang pintu, Maura hanya mengangguk saja setelah itu Aska benar-benar menghilang dari hadapannya.

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil menjauh dari rumahnya.

Maura menelangkupkan wajahnya di antara kedua lututnya, air matanya mengalir begitu saja dipipinya, cengeng itu yang menggambarkan keadaan Maura sekarang.

Sungguh Maura ingin mengatakan kabar gembira ini kepada Aska, tapi sepertinya Tuhan masih belum berkehendak, kalau sudah begitu Maura bisa apa? Aska pergi saja Maira tidak bisa mencegahnya.

Maura tidak masalah jika Aska hanya pergi beberapa hari saja, tapi masalahnya Aska di Perancis selama satu bulan dan itu waktu yang cukup lama.

Maura terisak pelan, ia mengambil hpnya dan membuka notifikasinya yang barusan berbunyi, Maura semakin terisak saja saat mendapat chat dari dokter kandungannya jika besok waktunya Maura untuk cek up kandungan, dan itu artinya Maura tidak di temani oleh Aska.

Sungguh menjengkelkan bukan? Entahlah Maura hanya bisa menangis sesenggukan di dalam kamar nan luas ini tanpa seorang teman.

Maura mengusap pelan air matanya, ia beranjak dari ranjang dan berjalan pelan ke arah kamar mandi, ia mencuci wajahnya di wastafel, setelah itu Maura pergi ke dapur membuat susu dan juga roti dengan selai coklat di atasnya, berusaha melupakan ke sedihannya untuk hari ini.

Maura mulai memakan makanan nya tapi yang terjadi air mata Maura mengalir lagi membasahi pipinya, Maura tetap melanjutkan makannya dalam keadaan menangis, terasa lebih menyakitkan makan disertai dengan isakan, tapi itu sedikit membuat Maura sedikit tenang, meskipun sebenarnya kata tenang bukan tenang yang sebenarnya.

Bersambung
Salam
#Authore

Nangis sambil makan itu sakit banget woy😭😭

JANGAN LUPA FOLLOW
@eldelaaaa_
@official.auralaska

Akun Roleplayer Auralaska:
@askageralditama
@mauralavinaanderson

~Terimakasih semoga hari kalian menyenangkan~

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

26.1K 1.6K 89
"Maaf pak, saya bukan Sagar Alfarasyah Dewananda, saya adik nya. Sagar, Kakak saya tiba tiba terkena sakit berat dan secepatnya harus di obati di lua...
1.1M 50.7K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
ABOUT ALEA Autorstwa mipay

Dla nastolatków

74.9K 5.3K 49
Alea tidak mencintai Aldi, begitu pun sebaliknya. Hanya karena permainan konyol, hal itu membuat Bad girl dan Ketua OSIS di SMA Bina Raya menjalin hu...
210K 19.8K 72
"Siapa yang bilang kalau jatuh cinta itu perlu batas? Jika memang ada batasnya, persetan dengan batas itu!!" #update tiap Senin. 18 Desember 2019.