𝙱𝙾𝙳𝙰𝙲𝙸𝙾𝚄𝚂

By rembulanmalam_

4.3M 300K 8.8K

DOSEN SERIES #1 [COMPLETED] Aarav mencondongkan tubuhnya ke arah Kanaya. "Mau coba yang nggak lewat batas?" ... More

SALAM DARI AUTHOR💙
1. Aarav Sakya Adelard
2. Kanaya Naava Floella
3. Oleh Oleh
4. Otw Nikah
5. D-Day
6. Perjanjian
7. CEO Atau Dosen
8. Duh, Lupa!
9. Papa & Mama Mertua
10. First Kiss Di Malam Minggu
11. Jus Rambutan
12. Unfaedah
13. Istri Idaman Suami
14. Tugas
15. Famous
16. PMS
17. Instagram
18. Gara Gara Cilok
19. Curahan Hati Aarav
20. You Hurt Me?
21. Pingsan
22. Kepo
23. Kasih Sayang Aarav
24. Terungkap
25. Aarav & Teman Teman
26. Hukuman Manis?! Bullshit!!
28. Seminar
29. Reuni Dadakan
30. What Is Love?
31. Kado Pernikahan
32. On Fire
33. Sibuknya Aarav
34. Khilafnya Seorang Suami
35. Pagi Setelah Malam Romantis
36. Kanaya Jail, Aarav Gagal Fokus
37. Dia Siapa?
38. Cerita Masa Lalu
39. Perkara Tiket Pesawat
40. Yogyakarta Love Story
41. Yogyakarta Love Story (2)
42. Bakal LDR?
43. I Will Missing You:(
44. Jakarta-Semarang
45. Lost Contact
46. Bad News
47. "Kamu Kuat Sayang" -Aarav
48. Berpisah Atau Bertahan?
49. 3 Hari Masa Berduka
50. Altalarik Kavindra
51. Kepang Rambut Meresahkan
52. Dosen vs Mahasiswi
53. Dosen Baru
54. Cemburu, Cemburu Dan Cemburu
55. Masih Karena Cemburu
56. Ada Akibat Di Setiap Tindakan
57. Anak Tunggal Perempuan x Anak Bungsu Laki Laki
58. Gosip Baru
59. Rencananya Mau Minta Maaf Tapi...
60. Malah Ada Masalah Baru :(
61. Psychopath Tampan
62. Graduation Day 🎓
63. "Nggak kuat, mau pingsan rasanya" -Kanaya
64. Pak Dosen Sakit
65. Resign?
66. Semuanya Aja Dibuang!
67. Ngidamnya Seorang Kanaya
68. Kanaya Istrinya Bapak CEO
69. S.P.E.C.I.A.L (I)
70. S.P.E.C.I.A.L (II)
71. Ini Pertanda Apa?
72. Selamat Datang atau Selamat Tinggal?
73. I'm Broken Without You
74. Welcome Home Baby Twins!
75. Inisialnya A-K-L-E
76. Ceritanya Gini....
77. Mengenang Masa Lalu
78. Tidak Semudah Yang Dibayangkan
79. Kembar Kembara Nakal
80. "Maaf mas..." -Kanaya
81. Quality Time With Family A3K
82. BODACIOUS
SEQUEL!!!!

27. Kunci Mobil

50.7K 3.5K 22
By rembulanmalam_

HAPPY READING 💙


Kanaya berjalan mondar mandir di depan kelasnya, banyak teman temannya yang sibuk dengan ponsel dan laptopnya karena memang dosen yang mengajar tidak datang.

"Duduk deh nay, dah kaya tuyul aja mondar mandir" Tegur Dita.

"Bantuin gue dong"

"Bantuin apaan?" Tanya Tama.

"Gue ada kumpul organisasi 10 menit lagi tapi almet gue ketinggalan di mobil"

"Tinggal di ambil gitu aja repot" Kesal Arin.

Kanaya berjalan mendekati teman temannya itu dan berbisik pelan.

"Masalahnya tuh ketinggalan di mobilnya pak Aarav"

"Ya terus?" Kini giliran Tito yang bertanya.

"Ya gue nggak bisa ngambil dong, kuncinya kan nggak gue bawa, lagian dia pasti ada kelas"

"Terus gimana caranya gue minta kuncinya kalau dia ada kelas?"

"Ya samperin dong"

"Gila lo?!" Pekik Kanaya garang.

"Ye sante dong, gue tampol nih"

"Emangnya dia di kelas mana sih?"

"Noh di sebelah"

Semuanya mengangguk.

"Terus gimana dong?"

"Bobol aja mobilnya"

Plak

Kanaya langsung memukul kepala Tito dengan buku yang ia ambil dari meja Arin.

"Anjerr" Pekik Tito.

"Kalau bukan temen udah gue jadiin tumbal kolor ijo lo!" Kesal Kanaya.

"Coba lo WhatsApp siapa tau di bales"

Kanaya menggeleng.

"Nggak mungkin di bales, dia kalau lagi ngajar nggak pernah mau liat hp"

"Ya siapa tau sekarang dia lagi pegang hp"

"5% dari 100% sih perbandingannya, tapi seenggaknya lo nyoba dulu"

"Yaudah deh gue coba"

Kanaya langsung mengeluarkan handphone nya dan mengetikkan pesan di sana.

Kanaya berdecak pelan saat pesan nya itu hanya menampilkan centang 2 biru padahal sumianya itu sedang online.

"Kan nggak di bales" Gerutu Kanaya, gadis itu kemudian melirik jam tangannya.

"Yaudah deh gue duluan ya, mau kumpul"

"Terus almet lo gimana?"

"Entar gue nyari alesan"

"Gue duluan ya"

Kanaya berjalan meninggalkan kelasnya, ia kemudian berjalan menyusuri koridor dan mata nya langsung menangkap sosok Aarav yang sedang fokus mengajar dari pintu kelas sebelah yang terbuka.

Hanya beberapa detik Kanaya menatapnya, gadis itu dengan cepat berlalu pergi.

Namun Aarav yang sedang fokus itu dapat menangkap siluet seseorang yang sangat ia kenali melewati kelasnya.

Rambut gadis itu yang tergerai bebas berterbangan tertiup angin saat ia berjalan membuat leher jenjang dan wajah nya terlihat dari samping.

Aarav yang melihat pemandangan seperti itupun langsung menelan ludahnya kemudian kembali fokus dengan kelasnya.

"Ada pertanyaan?" Tanya Aarav sambil menatap seluruh mahasiswa nya.

Dari keseluruhan mahasiswa nya ada 3 yang mengangkat tangan, 2 perempuan dan 1 lelaki.

Aarav mengangguk kemudian mulai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa nya dengan jelas dan lugas.

Kanaya menatap hamparan rumput hijau di depannya dengan kesal, ia sekarang sedang berada di taman menunggu waktu untuk kumpul organisasi.

Namun pikiran gadis itu sedang memikirkan alasan yang pas dan bagus untuk masalah almamater nya.

"Duh gue nggak mau di hukum dong..."

"Tapi mau nyari alesan apa?"

"Gue kan nggak bakat bohong"

Kanaya menghela nafas panjang kemudian menunduk dan mengambil ikat rambut dari dalam tas nya.

Ia kemudian mengikat rambutnya, namun baru ikatan pertama Kanaya langsung menghentikan kegiatannya saat sebuah tangan mengulurkan sesuatu padanya.

Dengan segara Kanaya langsung mendongak dan menatap seseorang yang sedang berdiri di depannya.

"Ambil"

Kanaya dengan cepat menyelesaikan kegiatan mengikat rambutnya kemudian mengambil kunci mobil yang di ulurkan oleh Aarav.

"Kamu ngapain disini?!" Panik Kanaya sambil menatap kanan dan kiri.

"Nganterin itu" Aarav menunjuk kunci mobil yang sudah berpindah tangan ke tangan Kanaya.

"Ya tapi kenapa harus di anterin ke sini?! Nanti kalau ada yang curiga gimana?"

"Ya nggak gimana gimana"

"Ish" Kesal Kanaya.

"Udah sana kamu pergi"

Aarav menatap Kanaya garang.

"Berani ya kamu ngusir dosen!"

Kanaya cekikan sendiri, baru kali ini Aarav membawa bawa statusnya sebagai dosen biasanya lelaki itu akan menggunakan statusnya sebagai suami.

"Ya kalau berani kenapa bapak dosen yang terhormat?"

Aarav maju satu langkah sehingga jarak antara dirinya dan Kanaya semakin dekat.

"Oh... Kayaknya seru kalau saya nyium mahasiswi saya di sini"

Kanaya melotot tajam.

"Jan aneh aneh deh pak!"

"Ya kalau aneh aneh kenapa mahasiswi saya yang terhormat?"

Kanaya menghentakkan kaki nya kesal.

"Dosen nggak ada akhlak" Maki gadis itu pelan.

Karena jarak yang dekat itu Aarav masih dapat mendengar perkataan Kanaya dengan jelas.

Lelaki itu kemudian menatap Kanaya dengan tatapan tidak percaya nya sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah nggak sopan sama dosen, sama sumianya juga nggak sopan, hadeh untung istri" Ucap Aarav mendramatisir keadaan.

Kanaya mendongak menatap Aarav kesal.

"Dih drama kek cewek aja"

Aarav mengangkat bahu acuh kemudian menarik ikat rambut Kanaya hingga rambut gadis itu tergerai indah dan mengeluarkan aroma harum.

Lelaki itu terdiam sambil menghirup aroma candu itu selama beberapa detik.

"Pak Aarav!" Ucap Kanaya kesal.

"Nggak usah di ikat, aset saya keliatan" Balas Aarav kemudian meninggalkan Kanaya dengan membawa ikat rambut istrinya itu.

"Dan ya, saya lebih suka kamu manggil saya mas bukan pak" Tambah Aarav sebelum benar benar melangkahkan kakinya pergi.

Lelaki itu kemudian mengeluarkan ponselnya.

Setelah menulis sebuah pesan Aarav langsung memasukkan ponselnya ke kantong celana bersamaan dengan ikat rambut Kanaya.

Sedangkan Kanaya yang sudah membaca pesan dari Aarav itu pun langsung berlari menuju parkiran yang kebetulan tidak jauh dari taman yang tadi ia tempati.

Gadis itu tidak membalas pesan Aarav lebih dahulu, ia ingin memastikan kebenaran adanya coklat di mobil lelaki itu.

Setelah berada di dalam mobil Aarav, Kanaya langsung mengambil almamater nya kemudian membuka dashboard dan benar saja ada sebuah coklat di sana.

Dengan segera Kanaya langsung memakan coklat tersebut.

"Ah tau gitu tadi selfie dulu sama coklatnya" Ucap Kanaya setelah coklat itu habis di lahap nya.

"Tapi nggak papa deh, selfie tanpa coklat aja, gue kan manisnya ngalahin coklat"

Dih, pede sekali kau nak!

Kanaya langsung meraih ponselnya dan berfoto ria.

Setelah menemukan foto yang bagus, Kanaya langsung mengirimnya tanpa ragu.

Kanaya terkikik geli saat hanya mendapat balasan dua huruf dari Aarav.

"Gue do'ain semoga lo jadi bucin banget sama gue" Kanaya menunjuk foto profil Aarav dengan jari telunjuknya.

"Aamiin aamiin" Gadis itu mengaminkan ucapannya sendiri.

Aamiin paling serius pokoknya!

️✿✿✿✿

"Mas Aarav ih nggak gitu" Kanaya mengejar Aarav yang sudah menaiki tangga.

"Dengerin dulu..."

Brak

Aarav menarik tangan Kanaya kemudian menutup pintu kamar dengan keras membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Apanya yang nggak gitu?!"

"Ya yang tadi"

"Yang tadi apa?"

Kanaya nyengir kuda.

"Yang kunci mobilnya jatuh ke tempat sampah"

Gila memang!

Kunci mobil untuk mobil mahal sekelas BMW 740Li di buang ke tempat sampah

Iya tahu, Aarav itu kaya

Tapi ia juga tidak segila itu untuk membuang kunci mobil yang harganya setara dengan ginjalnya itu bahkan lebih mahal

Flashback on

"Mas Aarav!" Panggil Kanaya sambil melambaikan tangannya.

Aarav yang sedang bersender di mobilnya itu pun menoleh dan menatap Kanaya.

Keadaan parkiran benar benar sepi bahkan yang tersisa di sana hanyalah mobil Aarav seorang.

"Mana?" Aarav mengulurkan tangan nya.

"Apa?"

"Kunci mobil"

"Oh.." Balas Kanaya sambil merogoh saku celananya.

"Eh kok nggak ada?!" Panik Kanaya saat tidak menemukan kunci mobil Aarav di saku nya.

Gadis itu kemudian membuka tas dan mengobrak abrik isinya.

"Kamu taruh mana tadi?"

Kanaya menghentikan kegiatannya kemudian menatap Aarav.

Namun sedetik kemudian mata nya langsung melotot lebar saat mengingat keberadaan kunci mobil Aarav.

"Anjir" Pekik Kanaya kemudian langsung berlari pergi.

Aarav yang melihat itupun langsung menyusul Kanaya.

"Kamu buang kuncinya?!" Tanya Aarav garang saat Kanaya sedang mengobrak abrik tempat sampah.

Untung saja tempat sampah yang gadis itu obrak abrik adalah tempat sampah khusus kertas.

"Diem dulu ih"

"Nay!"

"...."

"Kanaya!!"

Kanaya menoleh dengan wajah kesalnya.

"Apasih?!"

"Kamu beneran buang kuncinya?!"

"Nggak tau"

"Tapi kayaknya tadi nggak sengaja ikut kebuang deh"

Aarav mengambil nafas panjang, menahan emosinya yang sebentar lagi meluber.

"Terserah kamu lah nay" Kesal Aarav kemudian mendudukkan dirinya di kursi yang tidak jauh dari tempat sampah.

Gadis itu masih terus mengobrak abrik berbagai gulungan kertas itu.

"Mampus! Kalau ilang beneran bisa di gantung nih gue!"

"Duh tuh kunci mana lagi?!"

Srak srak

Suara grusak grusuk itu terus terdengar hingga akhirnya..

"Yak ketemu!!" Girang Kanaya.

Gadis itu kemudian berjalan menghampiri Aarav dan menyerahkan kunci tersebut.

"Udah nih mas"

Aarav menatap Kanaya datar kemudian menerima kunci tersebut dan langsung berjalan pergi.

"Mas Aarav!" Teriak Kanaya karena dirinya ditinggal.

"Mas..." Panggil Kanaya sambil menatap Aarav yang sedang fokus menyetir.

"Maafin Naya, tadi nggak sengaja"

"...."

"Naya beneran nggak tau kalau kuncinya ikut nyemplung"

"Tapi kan tadi udah Naya cariin, udah ketemu juga sekarang"

"Jadi maafin Naya ya..."

Aarav melirik Kanaya tajam.

"Diem"

Seketika itu juga Kanaya langsung terdiam dan sadar bahwa Aarav sedang marah.

Flashback off ⚡

Aarav menatap Kanaya tajam membuat gadis itu menelan ludahnya susah payah.

"Naya kan tadi udah minta maaf..."

"Lagian itu juga nggak sengaja"

Kanaya mengucapkan pembelaannya itu dengan menunduk dalam.

Gadis itu tidak berani menatap wajah Aarav yang merah padam menahan emosi.

"Iya tau kamu nggak sengaja, tapi lain kali bisa lebih hati hati kan?"

"Besok besok kalau mau buang jangan kuncinya doang sekalian sama mobilnya juga"

"Biar puas saya marahin kamu nya"

Kalimat itu meluncur sukses dari mulut Aarav, membuat Kanaya menggigit bibirnya kuat.

Tunggu!

Jangan salah paham!

Kanaya tidak sedang menahan air matanya, daripada menangis ia lebih memilih untuk melarikan diri dari hadapan Aarav sekarang juga jika memungkinkan.

Tapi sepertinya itu adalah salah satu hal di dunia yang tidak mungkin bisa terjadi.

Kanaya menarik nafas panjang.

"Naya minta maaf..."

"Janji besok besok nggak akan ceroboh lagi"

"Nggak akan buat mas Aarav marah sama Naya lagi"

Aarav menatap Kanaya datar kemudian berjalan menuju kamar mandi tanpa mengatakan sepatah kata sedikitpun pun.

"Mampus nggak lo nay, di diemin suami, salah sendiri nyari gara gara" Ejek Kanaya pada diri nya sendiri.

Ia kemudian menyiapkan pakaian Aarav dengan sedikit menggerutu dan segera pergi menuju dapur guna memasak.

Tik

Aarav menjentikkan jari nya tepat di depan wajah Kanaya membuat gadis itu tersentak.

"Kenapa?" Tanya Kanaya sambil menoleh menatap Aarav.

"Gosong itu telur kamu" Aarav melirik ke arah kompor.

Kanaya membuka mulutnya lebar kemudian langsung mematikan kompor.

"Cantik doang goreng telor gosong" Hujat Aarav sambil mendudukkan dirinya di meja pantry.

Dengan segera Kanaya langsung menatap tajam Aarav.

"Ganteng doang sukanya baperin anak orang" Balas Kanaya tak mau kalah.

"Curhat neng?"

"Enggak, lagi kayang!" Kesal Kanaya.

Tak

Gadis itu kemudian menaruh piring berisi telur mata sapi gosongnya di depan Aarav.

"Buat apa?"

"Mubasir kalau di buang, kamu makan aja, makan masakan istri itu kan dapet pahala"

"Ha?" Cengo Aarav.

Namun Kanaya sudah terlanjur berjalan menaiki tangga, gadis itu ingin mandi.

Aarav menatap telur hitam di depannya, lelaki itu kemudian mengambil kuning telurnya saja karena yang putih sudah berubah warna.

Dengan satu suapan Aarav langsung menelan kuning telur tersebut.

Tidak puas dengan satu kuning telur, Aarav lebih memilih untuk membuat mie instan saja.

Lelaki itu kemudian berkutat dengan alat memasaknya selama 10 menit.

Dan akhirnya tersaji lah seporsi mie kuah lengkap dengan sayur sawi, cabai dan telur.

Tanpa menunggu lama lagi Aarav langsung menyantap masakan andalan nya itu dengan nikmat dan khidmat.

"Mas Aarav?" Panggilan itu terdengar tepat setelah Aarav menyendokkan suapan terakhirnya.

"Apa?"

Kanaya menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Jahat banget, masak mie nya cuman satu. Lupa kalau udah punya istri atau emang sengaja?!" Kesal Kanaya sambil berjalan mendekat.

Aarav menepuk jidatnya.

"Ya ampun! Lupa nay!"

Kanaya berdecih pelan.

"Bilang aja masih marah sama Naya, mau balas dendam" Kanaya membalikkan badannya dan mulai memasak mie untuk dirinya sendiri.

Grep

Sebuah tangan langsung melingkar di perut Kanaya dan memeluknya.

"Saya kan udah pernah bilang kalau saya nggak bisa marah lama sama kamu" Bisik Aarav pelan.

"Yang tadi beneran lupa, saya minta maaf" Aarav membalikkan tubuh Kanaya, sehingga mereka saling berhadapan.

"Kamu duduk aja, biar saya yang masakin"

"Naya bisa sendiri"

"Du.duk!" Ucap Aarav penuh penekanan.

"Enggak"

Aarav menghela nafas kemudian mengangkat tubuh Kanaya dengan mudah dan mendudukkannya di kursi pantry.

Ia kemudian kembali ke dapur dan memasak kan mie untuk istrinya itu.

Kanaya mendumel kesal namun sesaat setelahnya sebuah senyum terbit di wajah Kanaya saat menatap punggung Aarav.

Ah walaupun dari belakang, namun lelaki itu masih terlihat sangat tampan!

Definisi tampan dari segala sisi yang sesungguhnya!

SEE YOU!!



Senin, 8 Maret 2021
Pukul 06.14 WIB

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 49.5K 47
(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Suatu hal yang paling buruk bagi Atlantik...
1.3M 108K 58
Menjadi pacar dosen idola di kampus? Linzy Adeeva, mahasiswi jurusan Manajemen Bisnis ini harus sering terbakar api cemburu melihat kekasihnya yang s...
3.2M 96.7K 33
karya pertama aku, typo masih bertebaran. [TAHAP REVISI] Cinta. satu kata yang begitu familiar bagi setiap orang. namun, tahukah kita arti cinta yang...
732K 23.4K 28
Nathan sama sekali tidak menyangka jika hidupnya akan berubah hanya karena seorang perempuan yang ternyata masih duduk di bangku SMA. Kesalahan satu...