"Di hati kamu." Lanjutnya pelan nyaris tak terdengar.

El memeluk tubuh mamanya yang lemah. Tubuh itulah yang dulu memeluknya saat ia sedih saat ia senang bahkan saat ia terjatuh sekalipun. Namun kini hanya tinggal bayangan kenangan. Kenangan yang kadang begitu menyiksa El. El rindu pelukan hangat mamanya yang sudah lama menghilang.

"Lovi bakal tetep ingat semuanya ma." Katanya parau. Lalu direngkuhnya tubuh rapuh mamanya. Tangisnya mengiringi kesedihan malam ini. 

##

"Buruan dong El!" Seru Sarla agak berteriak.

El menuruni mobil Sarla dengan sedikit tergesa gesa. Cewek itu terus berteriak meneriakinya agar cepat turun. Padahal ia baru selesai mengoles lip balon di bibirnya.

"Iya sabar kenapa." Kata cewek berhoddie itu kesal.

Kali ini El hanya mengenakan hoddie warna hijau army dengan setelan celana jeans setengah paha. Wajahnya pun tak teroles make up berlebih hanya dipoles bedak tipis serta lip balm pink yang menambah tegaskan bibir El. Cantik dan manis adalah dua kata yang mampu menyimpulkan penampilan El malam ini.

"Lo lama banget siap siapnya El." Kata Sarla lagi masih terlihat amat kesal.

"Oi lo gak liat Nara juga masih siap siap. Gue mulu yang lo desak." Sungut El tak terima.

"Kalo Nara mah kagak penting-pwnting amat. Yang paling penting tuh lo. Ntar lo ditunggu pengunjung." Sahut Zee menimpali.

"Ihh iya deh gue gak penting." Sungut Nara dari dalam mobil Sarla.

"Iya El buruan sana masuk!!" Perintah Zee.

"Oke gue masuk bawel." Kata El beranjak memasuki sebuah bangunan yang ada di depannya.

Lampu kerlap kerlip pun langsung menyambut gadis itu kala kaki jenjangnya berhasil berpijak di lantai bangunan itu. Bau alkohol pun sungguh menyeruak menusuk hidungnya. Namun hal itu sudah sangat biasa bagi El. Jm

"El!" Panggil sebuah suara.

El menoleh mencari asal suara itu.

"Bang Lery." El mengulurkan senyum hangatnya menyambut seorang laki laki bernama Lery lalu menjabat tangan laki laki itu akrab.

"Kok lo telat."

"Sorry bang."

"Yaudah buruan naik hibur semua orang." Ucapnya sambil tersenyum ke arah El.

El mengangguk lalu tersenyum sekali lagi begitu juga Lery yang membalas senyuman El. Inilah dunia El.

Buru buru El menaiki tempat khusus  untuknya memutar musik andalannya. Ya,El bekerja disini sebagai seorang DJ. DJ yang menghibur para pengunjung kelab malam.

Tanpa butuh waktu lama, El pun memakai earphone dan memainkan musiknya dengan memutar CD DJ serta mengoperasikan alat DJ lainnya. Musik pun tercipta keras keras membuat seluruh pengunjung kelab bergoyang mengikuti irama musik yang tercipta dengan penuh gairah.

Sarla,Nara,dan Zee pun sudah ikut bergabung di barisan bersama remaja lainnya yang memiliki gairah mereka tersendiri. Menikmati musik dengan di temani minuman beralkohol. Yang sering disebut dengan Miras.

Di bangku belakang ada seorang cowok yang sedari tadi mengamati El yang sibuk memainkan musiknya. Cowok itu tersenyum kala melihat El begitu menggoda pandangannya.

"Lo kenapa?" Tanya Andy teman dekat laki laki yang sibuk memandangi El dari bangkunya.

"Lo liat cewek di atas sana?" Tanyanya sambil menunjuk kearah El. Andy mengikuti arah telunjuk cowok itu.

Langit AntarexМесто, где живут истории. Откройте их для себя