3.Perselisihan

201 87 50
                                    

Happy Reading😘

Langit,Alex,Risky,Marshall,Bima,dan Devile memasuki area sekolah dengan motor besar warna merah masing masing yang suaranya memenuhi seluruh penjuru lapangan. Kehadiran mereka menimbulkan seluruh pasang  mata siswa yang kebetulan masih ada di parkiran atau lapangan tertuju kepada keenam cowok jangkung itu.

"Eh....eh Langit tuh." Seru Zee semingrah.

Sementara El yang bahunya sedari tadi di senggol senggol Zee tak bereaksi apapun. Ia masih sibuk dengan ponselnya seakan itu lebih penting daripada Zee.

"Lo tuh dengar kagak sih?" Tanya Zee kesal karena El mencueki nya.

"Udah lah Zee El mana normal!" Celetuk Sarla teman El yang terkenal tomboy.

Mendengar penuturan temannya itu  otomatis El menoleh dengan tatapan datar sedatarnya tak lupa dengan sorot mata tajam ke arah gadis tomboy bernama lengkap Sarla Elgira Tessa itu.

Setelah memberi reaksi tersebut kepada Sarla,El kembali sibuk pada ponselnya. Mengabaikan semua yang ada atau terjadi di sekitarnya.

"Pagi eneng eneng bening." Sapa sebuah suara.

El mendongak,ternyata itu suara milik Risky. Keenam cowok itu sudah berada tepat di depannya,ada Nara juga disana. Nara si gadis manis itu manusia alay yang berstatus pacar Marshall Igo Stefano. Seluruh Bharada pasti tau mereka berpacaran. Dari adek kelas sampai guru guru  pun pasti tau mereka.

Terlepas dari itu,El hanya memandangi keenam cowok itu bingung. Kenapa mereka sudah ada disini? Kapan mereka jalan kemari?Cepat banget jalannya. Itulah pikiran pikiran yang terlintas dalam diri El.

"Eneng eneng bening pala lo peang!" Sentak Sarla galak.

"Aduh neng Sar,gak usah galak galak ntar gak laku lho." Goda Risky.

"Gue gantung tau rasa lo." Kata Sarla lagi masih dengan nada galak alanya.

"Ah gak seru lo Sar," kini Devile angkat bicara.

"Klo gitu neng El aja dah." Kata Risky.

"Gak usah ganggu gue. Pergi sana!!" Sahut El lebih ganas daripada Sarla.

Hal itu justru membuat teman teman Langit yang lain tertawa terbahak bahak. Sementara Risky tak menanggapinya.

"Singa lo ganggu ky!" Alex menimpali.

El melirik Alex tajam. Menurut El, Alex  lah cowok paling menyebalkan diantara keenamnya. Kenapa tidak?Mulut netizennya sungguh keras, menyakitkan hati dan yang paling parah,Alex selalu blak blakan kala ia berkomentar.

"Dasar cowok cowok gak guna!" Ujar El kesal.

Sontak hal itu membuat semua tatapan tertuju padanya. Tanpa rasa takut sedikit pun El membalas tatapan itu sinis.

Langit yang sedari tadi diam tanpa ingin ikut bersuara tiba tiba saja menarik lengan El. El belum siap, ia pun  ikut terhuyung bersama langkah Langit.

"Apaan sih,lepasan gue!!" Berontak El.

Langit tak menanggapi berontakan  El dan terus menarik El entah kemana. El hanya mendengus,walau bisa saja El memberontak Langit,namun tetap saja genggaman langit jauh lebih kuat darinya. SIAL!!

##

"Lepas!" El masih  terus mencoba melepas genggaman Langit. Namun Langit tak menjawab. Apalagi bergerak melepas tangannya.

"Lo gak dengar?bGue bilang lepas!" kata El lagi sungguh geram.

Langit melepas lengan El di lorong sekolah tempat dimana tak banyak orang lewat disini. El sibuk memegangi lengannya yang terasa sangat sakit. Sesekali ia meringis akibat tindakan cowok berambut abu abu itu.

Langit AntarexМесто, где живут истории. Откройте их для себя