26. Friends

54 9 34
                                    

Happy Reading🤗

"Jadi dia yang bikin Risky babak belur?" Tanya Langit serius.

Devile selaku pihak yang di tanya mengangguk membenarkan pertanyaan Langit. Setelahnya nampak Mars, Alex, dan Bima ikut bergabung ke atas rooftop.

"Lang! Bener bener Raka cari masalah. Buruan kita sikat tuh bocah! Risky sampe masuk RS gitu. Kita nggak bisa diem kan?" Sambung Mars yang baru saja bergabung dan duduk di samping Langit.

"Iya Lang. Ajar habis tuh Raka!" Seru Devile tak kalah emosi.

"Atas dasar apa Raka hajar Risky?" Tanya Langit sambil memandangi keempat temannya seksama.

Keempat cowok yang berstatus sebagai teman Langit itu menggeleng bersamaan. Hal itu berhasil membuat Langit menggenggam tangannya membentuk sebuah kepalan berlandaskan emosi dan amarah.

"Kita serang dia! Jangan beri dia ampun. Malam ini kita ke base camp dia!!" Seru Langit tegas tanpa raut jeda sedikitpun. Ia marah? Tentu saja. Siapa yang tidak marah jika temannya dihabisi tanpa dasar?

"Ya ampunnnn kalian!!!" Pekik sebuah suara yang begitu melengking menghunus gendang telinga yang tiba tiba saja muncul.

"KALIAN BUKANNYA MASUK KELAS MALAH PADA NONGKRONG DISINI! PANTES DI KANTIN NGGAK ADA!" Suara bu Dora kembali menggema keras.

Kelima cowok bersahabat itu hanya bisa menampilkan raut kesal. Mengapa setiap mereka membolos guru itu selalu menemukan mereka? Sialllll!

"Ah ibu. Tau aja kita disini." Ujar Devile agak genit.

"DEVILE NGAPAIN KAMU MASIH DISINI?" Tanya bu Dora yang selalu ganas saat itu berhadapan dengan Devile.

"MAU BOLOS?"

"Nah itu ibu tau. Ngapain ibu bertanya kepada saya. " jawab Devile diikuti cengiran lebar khas milik cowok itu.

"Alah ibu galak bener. Ntar cantiknya ilang loh buk." Sambung Mars menggoda bu Dora.

Sekarang tatapan sinis guru berbadan gendut itu tertuju pada Mars. Sementara Mars tertawa keras tanpa menyadari tatapan itu.

"Aduh buk sakit dong!" Teriak Mars kala bu Dora berhasil menjewer telinga Mars.

Keempat temannya tertawa menertawakan raut Mars termasuk Langit. Malahan Ia yang tertawa paling keras sekarang.

"BADAN PADA KEKER DAN TINGKAH UDAH SOK PREMAN GITU CUMA DI JEWER TERIAK TERIAK. MALU NGGAK SIH SAMA GAYA?"

"Ibuk mah gitu." Devile kembali bersuara dengan nada bersungut akut.

"UDAH IBU TIDAK MENERIMA ALASAN APAPUN DARI KALIAN.  KALIAN DI HUKUM LARI LAPANGAN 10 KALI PUTARAN!"

"Banyak bener buk." Keluh Mars.

"Sekali protes tambah 2 putaran." Tegas bu Dora.

Setelah mengatakan hal itu, bu Dora pergi meninggalkan kelima cowok itu.
Langit memilih terdiam saat suara Devile kembali bergeming tidak terima.

"Dasar Dora! Masa suruh lari lapangan lagi. Kemarin udah 5 kali lah ini nambah jadi 10 kali. Sadis!!" Protes Devile sambil berjalan untuk turun dari tempat itu.

"Udah lah vil, lo protes juga bu Dora  gak bakalan denger." Sahut Bima.

"Mending buruan kita turun dan lari. Biar hukuman cepet selesai." Sambung Alex.

"Bener kata Alex, kuy lah!" Mars berjalan duluan di depan meninggalkan Devile yang masih menggerutu.

"Jan lupa ntar kita kumpul di belakang sekolah buat nyusun  rencana balas dendam sama Tripura." Kata Langit keras dan tegas. Sebagai pemimpin hal itu memang harus ada dalam diri Langit.

Langit AntarexWhere stories live. Discover now