chapter 18

256 21 3
                                    

"so, gimana Ray? Masih mau lanjut males malesan?" Tanya Bu guru.

"Maaf Bu, tapi saya ga janji buk ya, kalo lagi mood rajin belajar yaa rajin, tapi kalo ngga ya ga bisa dipaksa"

"Halah, paling mood bagus lu muncul kalo dichat sama cewek Lo kan?"

"Hahahaha"

"Itulah, nanti chattingnya gini, sayang kamu lagi dimana? Sayang kamu udah makan belum?" Goda anak kelas yang sangat teladan itu.

"Yang paling disukai sama cewek cewek tu pertanyaan yang kayak gini, sayang ada black card?" Ucap Dita.

"Ada sayang adaaa hahahaha" jawab anak kelas berbarengan disertai gelak tawa yang membuat riuh satu kelas.

"Ya. Ada lah, kan gua tajir" balas Ray.

Memang tidak bisa dipungkiri, lelaki berpangkat ketua kelas yang dikenal playboy ini memang tajir melintir, ayahnya anggota DPR sedangkan ibunya adalah dokter spesialis di rumah sakit.

"Iya juga ya, ah ga jadi deh, ga lucu lawakan gua" jawab Dita.

"Modal tampang aja belagu lu" ucap Yuni.

Sontak seisi kelas mengarahkan matanya kepada Yuni.

"Apa?" Tanya Yuni santai kepada mereka yang sedang memperhatikannya.

"Bener kali yang gua bilang, kasian bener dah cewek yang udah jadi korban lo" lanjut Yuni.

"Yang penting itu isi otak bukan isi dompet, uang bisa dicari tapi ilmu kalo ga dicari ya ga bakal dapet sampe mati" jelas Yuni.

"Yun, gue kasih tau ya, cari cowo itu yang punya duit dan tampang, soal pinter mah bisa diolah. Kayak gua contohnya" ucap Ray.

"Emang lu cakep?" Tanya Yuni.

"Kan elu tadi yang bilang modal tampang aja belagu, berarti secara ga langsung Lo bilang kalo gue cakep"

"Idih najis" balas Yuni.

"Asal lu tau ya, ciri ciri cowo ganteng itu adalah cowok yang sibuk" ucap Ray.

"Maksudnya?" Tanya Yuni.

"Maaf Yun gua gaada waktu buat jawab, gua sibuk" balas Ray.

Hahahaha

Sontak seisi kelas tertawa mendengar lelucon Ray itu, sementara Yuni masih belum paham maksud dari ucapan Ray.

"Gua ga bilang gua ganteng, gua cuma bilang gua sibuk" ucap Ray dibarengi gelak tawa penuh kemenangan berdebat dengan Yuni.

Ingin rasa hati Yuni menabok muka songongnya Ray, tapi apalah daya, jika perang dunia itu terjadi, guru didepan akan membawa mereka ke ruang BK.

Bu guru ikut tertawa mendengar celotehan murid muridnya.

"Okey, fokus lagi ke pembelajaran"

"Ini gamenya seru dan menambah pengetahuan, disini keahlian cekatan kalian akan terlatih, istilahnya siapa cepat dia dapat"

"Wah seru nih kayaknya"

"Oiya jelas seru, kalo gitu ibuk mau ambil infokusnya dulu di lab komputer ya, kalian tunggu disini jangan ribut"

"Baik ibu"

Tiba tiba suara dering handphone bu guru berbunyi.

~Now the day bleeds
Into night fall and then~

"assalamu'alaikum"

"........"

"Sekarang buk?"

Gendut No Problem(On Going)Where stories live. Discover now