Chapter 27

152 27 9
                                    

"huhu, iPhone baruu." Suara histeris Dita memenuhi kelas.

"Heboh banget." Ucap salah seorang siswa yang sedari dulu tidak suka dengan Dita.

Namanya Clara, ia tidak menyukai Dita semenjak mereka SMP, entah apa yang membuat gadis itu begitu membenci Dita. Selama tujuh belas tahun hidup, merasa dibenci oleh orang bukanlah hal baru bagi Dita, ia juga tidak mengerti apa yang membuat orang sebegitu membencinya, Citra kekasihnya Adrian, meskipun Dita belum pernah bertemu dengannya, namun ia dapat mengetahui bahwa orang itu sangat membencinya, walaupun ga boleh suudzon sama orang, tapi yang namanya berinisial 'C' memang meresahkan.

"Iri Lu?" Tanya Dita meremehkan.

"Dih, gua mah udah punya itu dari lama kali, ngga kaya Lu, norak."

"Bodo."

"Ngelunjak Lu, ya!"

Dita sama sekali tidak merespon Clara.

"Assalamu'alaikum."

Salam dari ibu Tiwi meleraikan perdebatan yang hampir terjadi antara Dita dan Clara.

"Anak-anak semua, ibu ngga bisa lama di kelas, jadi tolong kalian kerjakan 20 soal latihan SIMAK UI ini, tolong kalian fotokopi nanti kalo udah siap letakkan di meja ibu ya."

"Baik Bu." Jawab anak-anak serentak.

"Baik ibu tinggal kalian ya, jangan ada yang keluar kelas."

"Wait, sepertinya ibu melupakan sesuatu." Ucap Bu Tiwi.

Deg deg!
Jantung murid berpacu lebih kencang.

"Kalian ada pr kan sama saya?"

"Ada Bu." Jawab Yuni.

"Baik kumpulkan sekarang."

"Iyaa Bu."

Semua murid mengumpulkan pr nya. Namun mata Bu Tiwi tertuju kepada Clara yang duduk di pojok kiri yang sedang menyalin pr dari teman sebangkunya.

"Dini, kamu sudah kumpul pr nya?" Tanya Bu Tiwi kepada teman sebangku Clara.

"Be-belum, Bu." Jawabnya terbata-bata.

"Kenapa belum kumpul?" Tanya Bu Tiwi dengan nada naik satu oktaf.

Dini melirik ke arah Clara sedetik.

"Pr kamu disalin sama Clara?" Tanya Bu Tiwi.

Lalu beliau berjalan ke pojok kiri dan mengambil buku Dini secara paksa dari tangan Clara.

"Kamu lagi kamu lagi."
"Kapan kamu sadarnya, Clara?"
"Kamu tahu kan PR itu pekerjaan rumah?"

"Tau, Bu."

"Terus kenapa masih dikerjakan di sekolah?"

"Soalnya sekolah udah jadi rumah saya sendiri, Bu." Jawab Clara yang ingin membuat suasana tidak terlalu mencekam.

Namun karena Clara dikenal sebagai orang yang angkuh dan jarang gabung dengan circle lawak club, lawakan dia tadi tidak digubris oleh teman kelasnya, dikira bercandaannya itu serius kali ya.

"Ikut saya kamu ke ruang BK, biar guru BK yang kasih kamu sanksi."

***

Senyuman Dita tidak pudar sedari pulang sekolah tadi, ia terus memegang iphone bobanya itu. Akhirnya dapat menandingi iPhone milik Adrian haha.

Sambil unboxing iPhone barunya, ia bersenandung dengan lagu Ahmad Dhani yang dipoles dengan kata kata yang keluar dari mulutnya.

"Senangnya dalam hati
punya iPhone Boba
Oh seperti dunia ana yang punya
Kepada handphone lama, aku sayang padamu
Kepada iPhone baru, i say i love you. Haha"

Gendut No Problem(On Going)Where stories live. Discover now