chapter 12

337 28 0
                                    

Cerita lama itu kembali terlukis di pikiran Bu Ratna, mengingat masa masa yang sangat sulit didalam hidupnya.

Dita merenung memahami jalan cerita sang mama.

Ternyata restoran ini adalah hasil usaha jerih payah dari kakek Dita yaitu Abah Udin. Ayah dari pak Prasetya ini merintis usaha ini bersama dengan istrinya yang sangat pintar memasak makanan yang lezat dan pastinya dengan harga yang terjangkau, dan cocok di lidah segala usia. Nenek dan kakek Dita dikenal sebagai bos yang dermawan dan sebulan sekali mereka akan mengirimkan makanan ke panti asuhan, gelandangan, dan pengamen jalanan.

Penghasilan tiap bulannya pun tidak main main. Bisa 300-500 jt tiap bulan.
Bahkan bisa lebih dari itu.
Pada saat itu, tidak banyak restoran yang kita jumpai mampu untuk menembus penghasilan dengan angka segitu.

Namun, semakin kita sukses semakin banyak yang tidak suka dengan kesuksesan karir kita.

Banyak yang berusaha untuk menjatuhkan usaha kakek Dita.

Usaha kuliner ini diwariskan kepada sang anak, yaitu pak Prasetya karena diantara tiga anak abah Udin ini, hanya pak Prasetya yang bisa mewarisi resep rahasia turun temurun dari istrinya.

Namun, hari dimana Dita dilahirkan merupakan hari kebangkrutan keluarganya.

Ternyata Abah Udin ketika menjelang wafat, beliau meminjam uang di bank karena tidak mau menyusahkan keluarga, istri dan anaknya. Bahkan mereka tidak mengetahui sakit yang diderita sang ayah. Ia meminjam uang itu agar keluarga mereka tidak curiga kemana uang mereka habis, biaya rumah sakit yang sangat mahal membuatnya melakukan peminjaman bank.

Pak Prasetya yang mengetahui hal itu menyesal sekali atas ketidaktahuannya terhadap penyakit yang diderita sang ayah.

Namun, bank menyita restauran itu dengan alasan Abah dulu memberikan surat kepemilikan dan sertifikat tanah restauran sebagai jaminan penebusan.

Namun pak Prasetya tidak mempercayai hal itu.

Ia yakin ada orang yang memberikan sertifikat tanah Restauran itu kepada pihak bank karena orang itu tahu mengenai penyakit Abah.

Pak Prasetya tidak dapat melakukan apa apa. Ia hanya bisa pasrah karena semua harta bendanya telah disita bank.

Ia tahu bahwa kehidupan dulunya sangat sulit, namun lambat laun kondisi berubah, papa udah kerja dan punya penghasilan lewat jalan lain.

Benar kata orang orang setiap rezeki itu ga mungkin tertukar, sekalipun udah diambil orang kalo Allah mentakdirkan rezeki itu milik kita maka rezeki itu pasti kembali kepada empunya.

Raut wajah Bu Ratna menunjukkan bahwa ia ingin menangis kala mengingat masa lalu itu.

Dita tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Ma, ayo kita pulang"
Ucap Dita. Ia tahu jika ibunya tak kuasa menahan tangisnya.

Sabandel bandelnya Dita, ia turut sedih ketika melihat ibunya sedih.

"Ayo kita pulang" ucap ibu Ratna dengan suara sedikit serak.

Mereka hanya diam didalam angkot saat dalam perjalanan pulang. Tak ada yang mau membuka suara terlebih dahulu.

Pandangan bu Ratna kini tertuju ke arah Dita, sedangkan Dita tidak menyadari sang mama yang sedang memperhatikannya.

'maafkan mama Dita, mama belum siap kasih tahu kamu tentang satu hal lagi yang akan membuat kamu semakin terpuruk' batin Bu Ratna.

Pandangan bu Ratna kembali melihat kearah depan dengan raut sedih.

Angkot berhenti pas didepan rumah mama Dita, Dita pamit duluan sama mamanya karena ia belum menyiapkan makan malam untuk suaminya.

"Maa,, maaf ya ma Dita jadi nge buat mama sedih karena mengingat masa lalu mama sama papa,, setelah ini Dita janji akan jadi anak yang baik, yang dengerin nasihat mama, yang ga bandel lagi, yang ga suka nyolong uang belanja mama waktu mama nyuruh Dita beli gula eh Dita malah beli cemilan, Dinta janji" ucap Dita dengan mengangkat telapak tangan kanannya.

"Iya sayang, kamu baik baik ya sama suami kami, ingat nak, sekarang surga kamu sudah beralih pada suami kamu, jadikan itu sebagai kesempatan sebagai ladang pahala untuk bekal diakhirat, ya sayang" ucap mama dengan raut wajah yang begitu sedih.

"Iya maa,, insyaallah Dita akan manfaatkan sebaik mungkin ladang pahala Dita ma" balas Dita dengan wajah pup eyes kemudian disusul oleh jatuhnya cairan bening dari matanya karena tak kuasa menahan tangis.

"Jangan nangis lagi duhai mamaku tercinta, Dita sayang sama mama"

"Iyaa,, mama ga sedih lagi duhai anak kandungku"

"Mama bisa aja balas jokenya"

"Iya dong, mama siapa dulu" ucap mama dengan wajah bangga.

Dita tersenyum sembari mencari lelucon selanjutnya.

"Mama siapa ya? Ga tau ma"

"Ditaa,, balas joke mama cepet" ucap papa yang berjalan kearah mereka.

"Papaaaa!!" Teriak Dita kegirangan.

Setelah hari pernikahannya, Dita tidak pernah punya waktu untuk bertemu ayahnya.

Mumpung ayah Dita masih di indo, Dita mau spend time with her dad.

"Maa, Dita malam ini tidur disini yaa, Dita mau spend time sama papa, boleh yaa"

"Dita, ingat di apartemen kamu udah ada yang nungguin kamu pulang" ucap mama sambil tersenyum.

"Yaah, padahal baru aja Dita mau habisin waktu sama papa sebelum hari raya, kan papa mau balik ma" pinta Dita sedikit merengek bagaikan anak kecil minta dibeliin mainan.

"Lain kali ya sayangnya papa, ingat kamu udah ada tanggung jawab disana, buruan gih pulang" kini sang papa membuka suaranya.

"Jadi papa ngusir Dita nih?" Ucap Dita memicingkan matanya ke arah papa.

"Hahaha, ga gitu sayang, maksud papa, kasian suami kamu ditinggal sama bininya, dulu papa ga bisa sehari pun tanpa mama, pengennya lengket aja kayak perangko"

"Definisi uwuu sesungguhnya" ucap Dita yang agak geli gitu.

"Cepet sana pulang"

"Iya iya, ih ngusir kalii lah nadanya"

Ahahaha...

Suasana haru seketika berubah diiringi gelak tawa dua insan yang terikat hubungan darah itu.

Dita tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, bagaimana kelanjutan rumah tangga mereka yang baru berusia jagung itu.

Dita menaiki angkot untuk sampai ke apartemen Adrian.

★★★★★
Hayy guyss kekmana nih
Gimana kabarnya?
Semoga sehat selalu yaa..

Berhubung aku update nya suka kelamaan aku mau minta maaf ni ke kaliaaann maaf yaa🙏😂

Author punya lagu nih buat kalian, sebagai permintaan maaf author jadi di chapter ini author kasi bonus yaitu berupa suara author yang lumayan biasa aja😂

Judulnya melukis senja-budi Doremi

Selamat mendengarkan :)

Cover iseng doang ya guys😂

Gendut No Problem(On Going)Where stories live. Discover now