Chapter 22

220 31 2
                                    

Part baper nih guys
Ditunggu senyum senyum sendirinya :v

***

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, Dita dapat mendengar jelas suara azan yang menggema, ia mencoba membuka matanya, pandangannya masih kabur, namun ia bisa melihat ada tangan putih bersih tergeletak tepat di atas perutnya.

Sontak Dita melihat kepada si empunya tangan. Dita terperanjat kaget yang membuatnya jatuh dari kasur setelah melihat sosok yang ada disampingnya. Berulang kali ia mencoba sadarkan diri dengan menampar pipinya berharap segera bangun dari mimpinya. Namun nihil, usahanya tak mampu membuatnya sadar.

Ia berharap ini hanya mimpi. Tak ingin melihat lagi sosok disampingnya itu, ia kemudian memejamkan mata dan menampar pipinya sekuat mungkin, berharap segera terbangun dari mimpi indahnya ini.

Namun yang ia lihat setelah membuka mata tetap sama, sosok monster tampan berada di kasurnya.

'Kenapa Adrian ada disini?'

'Di-dia ga apa apain aku kan semalam Aaaaa' batin Dita berteriak namun tak bisa ia suarakan karena masih subuh, takut mengganggu kenyamanan tetangga apabila ia berteriak keras.

'Aaaaaaaaaa pantes dari semalem rasanya risih gitu disebelah, ternyata ini alasannya' bahagianya, Dita belum pernah satu tempat tidur dengan seorang laki laki.

"M--mas" panggil Dita pelan.

"Hm" sahut Adrian yang belum membuka matanya.

"Mas, mau nanya" ucap Dita pelan.

"Hmm, bisa ga sehari aja ga ganggu gua" ucap Adrian yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Eum, ga bisa deh kayaknya"

"Maaas!!" kesal Dita karena diacuhkan oleh mas monster ini.

"Apasi? Baru pagi udah ngajak ribut aja"

Dita menghela nafas pelan.

'Hufft sabar Dita'.

"Mas, sekarang Dita tanya baik baik ya, kenapa mas bisa ada disini?"

"Kan kamu yang dari semalem ga berhenti ngoceh suruh aku nginep disini". Jawab Adrian dengan suara serak ala orang baru bangun tidur.

"Ya tapi kenapa mesti di kamar Dita, kan ada kamar tamu"

Kini Adrian sudah sepenuhnya sadar. Ia membuka matanya dan melihat Dita terduduk di lantai akibat jatuh tadi.

"Mama suruh tidur disini, katanya kamar tamu lagi ada temen kamu, lupa aku namanya siapa". Ucap Adrian.

"Temen??" Tanya Dita kebingungan.

"Iya"

"Siapa namanya?" Tanya Dita.

"Yu yu, gitu lah pokonya ayu ntah" ucap Adrian.

Spontan mulut Dita mangap mendengar nama itu.

"Yuni?!" Tanya Dita yang ga bisa dibilang nanya sih sebenernya, lebih ke nge gas.

"Iyaa, udah sana minggir aku mau sholat subuh" ucap Adrian hendak bangun dan menunaikan shalat subuh di masjid.

Duh gawat.
Yuni nginep disini? Ngapain coba seorang Yuni bisa menginap dirumah Dita, bukannya mereka marahan ya, kaga biasanya dia nginep dirumah Dita.

Yang paling tragisnya lagi adalah apabila Yuni mengetahui jika Dita sudah menikah.

'Anyways, mas Adrian kok ngomongnya udah pake aku-kamu ya?, Apa mungkin... Ah sudahlah jangan terlalu halu' batin Dita.

Gendut No Problem(On Going)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora