Chapter 30

129 23 9
                                    

"seriusan cewe yang tadi namanya Citra?" Tanya Yuni yang ga kalah kagetnya sama Dita.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Gisell.

"Sekarang gue mau tau, apa bener Citra mau nikah?" Tanya Dita yang mencoba positif thinking berharap bahwa Citra yang ini bukanlah Citra kekasih Adrian.

"Iya, barusan gue dapet undangannya juga nih, nikahnya sama Arian Kamal ya bacanya? Bahasa Arab nih tulisannya, ga ngerti gua," ucap Gisell memberikan undangan yang ada ditangannya.

"Coba sini gue liat, Adrian Kamil." Ucap Yuni kemudian melihat kearah Dita.

Seketika Dita pingsan.

"Eh eh Dit, Dita!" Teriak Gisell.

"Mau bawa kemana ni? Ke klinik dulu kali ya?" Tanya Gisell panik.

"Gausah, cepet kok ini sadarnya, cuma pingsan doang." Jawab Yuni yang tidak panik sama sekali, karena ia terbiasa dengan Dita yang seperti ini, bahkan ia hafal tiap dengar sesuatu yang bikin syok jantung, Dita akan pingsan, macam ijat saja yaa Dita.

"Beneran ni ga mau dibawa ke rumah sakit dulu? Atau ke klinik deh biar kita beli obat dulu," saran Gisell yang menatap kebelakang tempat Dita duduk dan terus melanjutkan nyetir mobil.

"Gausah bentar lagi juga sadar," jawab Yuni.

"Yaudah berarti kita ke gramed dulu ya," saran Gisell.

"Iyaa."

Jujurly Gisell masih penasaran kenapa Dita bisa pingsan saat membaca nama calon suami sepupunya itu, bukankah mereka tidak saling mengenal? Lantas kenapa bisa terkejut sampai pingsan gini? Aneh.

"Emangnya ada hubungan apa antara Dita sama Adrian Kamal?" Tanya Gisell salah menyebut nama Adrian.

"Kamil ih bukan Kamal," ralat Yuni gemes dengan perkataan Gisell tadi.

"Oh iya Kamil maksudnya haha,"

"Jadi sebenernya literally tu Dita ga mau ceritain ke siapapun termasuk gue waktu itu," ucap Yuni.

"Ceritain apa?" Tanya Gisell yang makin penasaran.

"Jadi, waktu lebaran kemaren, gue dateng ke rumah Dita kan, ke rumah keluarganya Dita lah pokoknya karena keluarga gue pada pulang kampung, terus nginep lah ceritanya disana, terus-" jelas Yuni terpotong.

"Ih panjang banget ceritanya, capek dengernya langsung ke intinya aja bisa ga?" Ucap Gisell yang kesel sendiri karena rasa penasaran nya belum terjawab.

"Emang panjang ceritanya, gimana dong?"

"Singkatkan."

"Okey, jadi singkat kata pas hari itu aku liat cowo yang gantengnya Masya Allah tabarakallah di rumah orang tuanya Dita, aku syok dong setau aku Dita ga punya Abang ataupun adik laki-laki, tapi ini kok bisa ada cowo yang ganteng ini masuk ke rumah orang tuanya Dita udah kayak anggota keluarga nya, kayak habis buka pintu dia langsung ke kamar mandi terus langsung masuk kamar, kayak udah jadi rumah sendiri gitu loh,"

"Terus terus?" Tanya
Gisell penasaran.

"Terus karena aku kepo aku tanya sama mama Ratna, katanya cowo itu adalah-"

"Suami gue." Potong Dita yang sudah sadar dari pingsannya.

"Hah??!"

"Udah sembuh, Dit?" Tanya Gisell.

"Kan gue bilang juga apa, ga perlu repot-repot dibawa ke RS, hitungan detik juga sadar nih cewe, ya ga, Dit?" Ucap Yuni.

"Iyalah, sebagai cewe yang mandiri kita ga boleh lemah, kalo sakit ya bangun sendiri, bilang sama badan suruh cepet sembuh, biaya rumah sakit mahal," ucap Dita yang seolah tak ingat apa yang terjadi tadi. Atau ia ingin melupakan perihal undangan tadi? Entahlah.

Gendut No Problem(On Going)Where stories live. Discover now