Chapter 2

8.9K 891 112
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Matahari tampak sangat cerah, memancarkan sinar yang cukup menyengat dikulit padahal jam masih menunjukan pukul setengah delapan pagi. Namun hal tersebut tidak membuat orang-orang yang ada di pekarangan sekolah itu berteduh, malah mereka tengah asik berlalu-lalang entah di lapangan atau di pekarangan sekolah.

Wajah mereka terlihat senang dan berseri. Bagaimana tidak karna hari ini adalah hari kelulusan siswa/siswi di SMP Garuda tempat dimana Kanya bersekolah.

Lain halnya dengan Kanya, gadis itu tengah gelisah seperti sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolah itu. Tidak sedikit dari mereka menatap dirinya dengan aneh karna tidak datang bersama orang tuanya.

“Nya” sebuah sapaan membuat Kanya tersentak

“Ishh,, apaan si lo ngagetin gue aja”

“Lo yang ngelamun ko gue yang salah!” Bantah Sherly tidak terima

“Lo ngapain masih disini, ayo masuk Kanya acaranya mau mulai” Ajak Sherly karna mereka teman satu kelas

“Nanti, si Engkol belum datang gue gak ada walinya, Bu Maya gak bisa datang karna toko kuenya lagi rame” jelas Kanya

“Oh gitu” Jawab sherly datar

Kemudian datanglah sebuah motor gede berwarna hitam yang ditumpangi oleh Nichol, dengan menggunakan pakaian yang sedikit berantakan, bagaimana tidak. Kancing kemeja yang tidak dikancing bagian atas dan rambut hitam yang acak-acakan tidak disisir, tapi sama sekali tidak mangurangi kadar ketampanannya malah membuat Nichol semakin seksi.

“Maaf Anya gue telat” Ucapnya setelah turun dari motornya dengan wajah bersalah, mungkin

“Ckk,, kebiasaan banget sih lo, pasti tidur subuh lagi kan?” Tebak Anya yang tepat sasaran

“Hehe iya” Cengirnya “udah ngapa jangan marah-marah mulu lo. Nih” Ucap Nichol sambil memberikan buket yang ada ditangannya kepada Kanya

“Happy graduation Kanya Arsyafani” Lanjut Nichol sambil memberikan buket tadi

“Makasih Bang Nichol” Cengir Kanya

“Ckk,, kalau dikasih hadiah aja baru manggil nama gue bener lo,  sambil di tambah embel-embel abang” Sindir Nichol gemas sambil mengusak puncuk rambut Kanya

“Jangan diacak-acak Engkol!, nanti rambut gue berantakan kaya gembel!” Cibir Kanya sambil melihat sinis Nichol

Melihat mata Kanya yang tidak lepas dari dirinya membuat kegeeran Nichol meningkat “Biasa aja kali Nya liatin gue nya, iya tau gue itu ganteng” Ucap Nichol dengan pede

“Ganteng palalu gundul kaya gembel gitu” Cibir Kanya, yang kemudian merapihkan rambut Nichol dan mengancingkan kemeja bagian atasnya.

“Nah kalau rapih ginikan jadi lumayan. Jangan malu-maluin gue ngapa kalau mau jadi wali, nanti dikira orang gue bawa gembel lagi!” Sinis Kanya sambil memandang Nichol dari atas sampai bawah 

“Sembarangan lo. Mana ada gembel seganteng dan sekeren gue Hahh?!” Protes Nathan

“H-eh,,”  Ucapan Kanya yang terpotong oleh suara teriakan dari Sherly. Sontak membuat Kanya dan Nichol langsung menoleh ke sumber suara

“HELLOO!! Dari tadi gue disini loh. Berasa obat nyamuk gue!” Cibir Sherly yang sudah jengah dengan kelakuan dua makhluk dihadapannya ini

“Lo berdua kalau mau ribut mending dirumah aja deh sana!! Gue mau masuk duluan kuping gue sakit denger kalian ribut mulu!” Tekan Sherly sambil berjalan ke dalam sekolah dengan menghentakan kedua kakinya.

Sementara Kanya dan Nichol masih mematung ditempatnya.

“Tuh kan gue ditinggal. Lo sih kebanyakan bacot!” Omel Kanya

“Ngaca woy! Mulut lo yang dari tadi ngoceh mulu udah kaya radio bodol!” Ucap Nichol sambil memandang wajah Kanya sinis

Melihat mata Nichol yang memandangnnya sinis. Kanya langsung mati kutu karna dia masih butuh orang untuk menjadi walinya.

“Jadi masuk gak? Kalau gak jadi gue mau pulang! Gue gak bisa lama-lama adik gue Aurel juga hari ini pelulusan Cuma waktunya siang.” Ancam Nichol dengan wajah sinis

Walaupun satu angkatan Kanya dan Aurel berbeda sekolah, karna Aurel masuk kedalam sekolah yang bisa dibilang cukup elit, sedangkan Kanya bersekolah di tempat yang biasa. Sudah berkali-kali Aurel membujuk Kanya untuk satu sekolah dengannya tapi Kanya selalu menolak, dengan alasan sudah nyaman dengan sekolahannya. 

“Jadi dong Engkol. Yaelahh,, baperan amat lo kayak anak perawan aja” Cibir Kanya yang merasa geli dengan sikap Nichol

“Iyahin biar cepet. Yaudah gue parkir motor dulu ya, nanti abis itu gue nyusul lo” Ucap Nichol yang langsung membawa motornya ke area parkir tanpa menunggu jawaban dari Kanya terlebih dahulu.

Kanya masih mematung ditampatnya dengan tangan yang mengelus-elus dadanya. “Tahan, gue masih butuh makhluk sialan itu buat jadi wali gue” Ucap Kanya kepada dirinya sendiri. Dan langsung memasuki area tempat pelulusannya tersebut.

****

Setelah acara pelulusan Kanya selesai dan mendapatkan nilai yang cukup memuaskan, Nichol langsung mengantar Kanya ke panti untuk menghadiri acara pelulusan adiknya.

Motor gede Nichol terparkir di pekarangan panti asuhan, Kanya pun langsung turun untuk membersihkan dirinya.

“Makasih Engkol, udah mau jadi wali gue” Ucap Kanya dengan tersenyum manis

“iya. Santai aja” Jawabnya  “Gue duluan yah mau langsung ke acara adik gue” Pamitnya

“Yaudah iya, hati-hati jangan ngebut”

Nichol hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya.

“Nanti besok gue ke sini sama keluarga gue, mau ada yang gue omongin sama Bu Maya dan lo” Ucap Nichol sebelum menjalankan motornya

Kanya hanya menganggukan kepala dan tersenyum tipis. Setelah motor Nichol tidak terlihat lagi Kanya langsung memasuki panti asuhan untuk mandi, karna badannya sudah sangat lengket.









TBC
Vote & Comment






KANYA (SELESAI)Where stories live. Discover now