Four : 4

2.1K 364 5
                                    

Siang berganti dengan malam dan matahari turun dengan cepat seperti yang di rasakan. Berganti kan dengan cahaya bulan yang indah bersamaan dengan udara dingin yang menusuk ke tulang tulang. Kamu hanya diam di atas sofa sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong, memikirkan banyak hal entah bagaimana bisa.

Tampak lebih tepat nya memikirkan Jungwon, lelaki itu betsikap aneh setelah kamu memasak makan malam tadi. Tidak sengaja kamu kembali ceroboh dalam hal memasak meskipun memang sudah biasa memasak seperti hari hari sebelum nya. Jari kamu terluka lagi, dan tepat berada di mata Jungwon. Sahabat mu itu langsung aneh. Ia bahkan tidak menatap kamu lagi dan kemudian pergi entah kemana.

Aneh bukan? Kamu tidak paham lagi dengan nya sekarang, seolah Jungwon yang dulu sekarang berbeda. Semua nya berubah berjalan dengan waktu, namun bagi kamu itu tidak akan mungkin. Percaya saja kalau manusia bisa berubah jika memang ada alasan atau sebab mengapa mereka bisa berubah.

Namun di situ lah masalah nya, tidak tau apa alasan mengapa Jungwon bisa seperti itu. Sudah hampir 2 jam yang lalu dia belum juga kembali, bahkan makanan yang sudah kamu masak susah payah masih rapi di atas meja makan tanpa ada yang menyentuh nya.

Kamu menata di atas meja dengan tujuan kalau Jungwon datang kalian bisa langsung makan bersama. Namun sampai sekarang, lelaki itu tidak meninggalkan kabar sama sekali bahkan setidaknya meninggalkan chat untuk kamu, mungkin?

" Kemana sih? Kok gak dateng dateng... " Kamu hanya bisa berdiam memikirkan nya.

" Gue harap lo baik baik saja sekarang " gumang mu, seraya menatap ke arah jam dinding yang menunjukan angka lebih dari jam 12 malam.

° ° °

Di tengah keramaian di sana, ia berjalan menelusuri kota dengan tujuan tertentu. Kaki jenjang nya yang melangkah membelah manusia yang sangat sibuk dan buru buru untuk pulang ke rumah. Mata tajam berwarna merah nya tertutup dengan jaket yang bahkan nyaris membuat wajah nya tidak terlihat.

Butiran salju yang menumpuk, memberikan jejak kaki nya sendiri. Ia menunduk kemudian mendongak menatap ke atas langit yang ternyata turun salju.

" Gue masih butuh "

Ia pun segera berlari ke arah, di mana di sana tidak ada cahaya sama sekali. Di sana lah dia mulai berhenti melangkah, tatapan tajam nya kini tertuju kepada seseorang yang tengah jalan sendirian di tengah kegelapan. Bibir nya mulai membentuk sebuah senyum penuh arti, tanpa basa basi lagi ia berjalan dengan cepat dan langsung memukul kepala orang itu sampai tidak lagi sadar.

Ia tersenyum menunjuk gigi tajam nya di dua sisi, tanpa kata kata yang dia keluarkan. Lelaki itu langsung menggendong korban nya ke arah di mana sebuah rumah kosong di tengah hutan. Hanya perlu beberapa detik saja ia sudah berada di sana dan menginjakan kaki nya di sana, panti berdebu dan usang nya dinding menandakan kalau rumah itu sudah sangat lama di tinggal kan oleh pemilik nya.

Ia masih membawa orang yang ia pukul tadi, masih tidak sadar kan diri. Dan lagi lagi sasaran nya adalah, wanita. Entah kenapa bisa begitu, ia hanya bisa menghisap darah wanita saja karena bagi nya wanita itu bisa memuaskan dua hasrat nya. Pertama, haus darah nya dan kedua adalah, nafsu nya yang hanya sementara.

Hal itu bisa terjadi secara bersamaan, sebenarnya masalah nafsu ia masih bisa mengendalikan diri nya namun kalau sudah ada korban, kenapa tidak?

" Sekarang... Kita akan kemana? " gumang kecil nya memikirkan sesuatu, mata merah tajam nya menatap ke segala ruangan yang cocok.

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang