Fourteen : 14

1.2K 209 16
                                    

" Boleh kah aku pergi keluar kak? " Jay yang sibuk menatap ke depan melihat pemandangan pegunungan di tengah hutan, mendengar pertanyaan kamu ia langsung menoleh dan menatap kamu dengan tatapan yang terkejut.

" Keluar? Kemana? "

Kamu hanya diam ketika Jay bertanya kembali, pria itu sebenarnya tidak mau kamu keluar. Bukan karena apa atau ke egoisan nya melainkan ia tidak mau kalau kamu terluka di luar sana, di luar tidak aman apa lagi di tambah akan semakin banyak musuh yang mengintai.

" Di dekat sini saja... Tidak jauh kok, cuma di danau saja " Jay berdiri tegak menatap kamu dengan tatapan tajam, melihat kakak kamu itu berdiri kamu mendongak membalas tatapan nya.

" Tidak! Jangan pernah kamu keluar dari sini.. Kakak sudah bilang berapa kali, jangan keluar arti nya jawaban kakak adalah , tidak! Paham. Sekarang kamu bisa kembali ke kamar mu " Kamu kembali menunduk dan berlari keluar dari sana, menjauh dari Jay.

Kamu menangis keluar dari sana, Jay tau kamu menangis. Ia tidak tega, tetapi kau bagaimana lagi hanya itu cara agar kamu bisa patuh dengan nya tanpa harus membantah perkataan nya. Demi kebaikan kamu juga bukan. Sedangkan seseorang mendengar percakapan kalian berdua, ia keluar dari balik pintu dan melihat Jay yang kembali duduk dengan keadaan lemas.

Lelaki itu menghampiri Jay dan menepuk bahu nya pelan, tentu saja itu membuat Jay mendongak menatap seseorang itu.

" Jisung?.. Apa yang lo lakuin di sini? " Jisung, lelaki itu duduk di hadapan Jay dan ikut menatap ke arah di mana Jay melihat.

" Gue gak lakuin apa pun. Tapi tindakan lo itu salah, Jay... " Jay menoleh menatap dengan raut wajah penuh dengan pertanyaan. Jisung paham dengan raut wajah Jay pun kembali melanjutkan perkataan nya tadi.

" Gak seharusnya lo bentak dia, bicarakan semua dengan kepala dingin. Dia adik lo, lo juga baru ketemu sama dia dan udah main kasar sama dia, apa yang bakal ada di pikiran nya nanti. Jay... Gue anggep (y/n) juga kayak adik kandung gue sendiri. Jadi bisa lo jelasin sama (y/n) apa alasan lo larang dia keluar " Jay menatap Jisung dengan tatapan tajam, sedangkan sasaran nya dengan santai menatap nya dengan warna mata coklat cerah nya itu.

" Bukan saat nya (y/n) tau apa yang sebenarnya terjadi... Apa gue harus bilang kalau dia itu adalah rengkarnasi dari putri kerajaan hampir 751 tahun lalu? Hanya orang bodoh yang bisa percaya dengan hal itu "

" Tapi (y/n) gak bodoh.. Dia pasti paham dan bakal nurut sama lo... Bilang kalau sebenarnya sahabat nya itu adalah Vampire, musuh Bangsa Serigala sejak abad abad lalu berusaha melindungi apa yang menjadi hak. Konyol sekali " Jisung terkekeh pelan namun menyeramkan, dengan gigi taring nya terlihat ketika ia tertawa. Mata coklat tajam nya itu menatap ke arah tepat ke Jay, entah apa yang akan di lakukan Jisung nanti.

" Jika (y/n) balik sama salah satu Vampire itu, dia dalam bahaya. Bukan hanya (y/n) tapi juga Bangsa Serigala, lo juga mempertaruhkan kami. Paham. Gue harap otak lo nyampek " Jisung langsung meninggal kan Jay berdiri di sana dengan otak yang terus berjalan msncerna perkataan Jisung tadi.

Sungguh, berurusan dengan makhluk portal memang sangat lah sulit namun mau tidak mau Jay memang harus ikut serta juga, karena nya adik nya juga menjadi taruhan jika sesuatu terjadi kepada nya. Entah lah, Jay tidak tau apa yang akan terjadi setelah nya.

° ° °

Di sisi lain, kamu hanya menatap lurus ke depan. Padahal kepala kamu penuh de han strategi untuk keluar dari tempat tersebut, sungguh kamu sudah tidak tahan lagi. Kamu bahkan lupa dengan jati diri kamu sendiri, apa yang kamu lakukan dulu kamu sudah melupakan nya. Lebih tepat nya memang sudah lupa, entah kapan semua ingatan kamu akan kembali.

Terasa perasaan yang aneh, terasa ada yang kurang tetapi tidak tau apa kurang di dalam diri mu. Kamu menoleh ke arah jendela di mana di sana terlihat jelas pemandangan hutan yang sangat rindang di sana, kamu bisa membayangkan banyak hal sekarang.

Kamu dengar dari beberapa orang kalau di dekat sana ada sebuah danau yang sangat indah sekaligus sungai di tambah air terjun yang sebuah kesukaan kamu ketika berlibur di tempat bebas seperti sekarang. Namun ada banyak halangan sekarang, Jay tidak memberikan izin kepada kamu untuk menikmati semua itu. Katakan saja kalau kamu kecewa dengan Jay yang di ketahui adalah kakak kandung kamu.

Tanpa kamu sadari seseorang tengah menatap kamu dengan mata coklat terang nya, ia melangkah memasuki kamar kamu dan ia berada di amban pintu. Kamu masih tidak tau kehadiran nya di sana, dengan pelan lelaki itu sedikit mengetuk pintu beberapa kali membuat suara itu mengusik pikiran kamu sekarang. Kamu menoleh ke arah nya dengan tatapan terkejut.

" Melamun apa lo sampai gak tau gue ada di sini? Hah! " Ucap nya menghampiri kamu dan ia juga ikut duduk di atas kasur kamu, tepat berada di samping kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Melamun apa lo sampai gak tau gue ada di sini? Hah! " Ucap nya menghampiri kamu dan ia juga ikut duduk di atas kasur kamu, tepat berada di samping kamu.

" Gue kira siapa? Kak Jisung ngagetin aja " Jisung sekilas tersenyum, gigi tajam nya memang agak terlihat dan ia kembali menatap kamu. Jangan kira dia tidak tau apa yang kamu pikirkan sekarang.

" Mau keluar? " Ucapan Jisung sukses membuat kamu menatap nya, Jisung sangat suka tatapan polos sekaligus dari kata bulat kamu itu. Ia sangat suka entah kenapa.

" Beneran?... Tapi gimana kalau kak Jay tau kalau gue keluar? " Kamu bimbang, antara ingin ikut atau tidak. Tidak terbiasa membantah, kamu sangat sulit dengan hal itu.

Jisung tersenyum dan kemudian kembali menatap kamu dengan mata tajam nya namun terlihat sangat teduh sekali ketika lebih di lihat lebih lekat. Jisung seolah melakukan hitnotis kepada kamu, namun kenyataan nya Jisung hanya membaca apa yang kamu pikirkan sekarang. Terlihat dari raut wajah kamu yang tampak yang berpikir bimbang.

" tenang aja... Kita keluar diam diam, gak ada orang tau kok. Nanti malam.. Mau gak? " Tawaran yang sangat menggiurkan untuk kamu, tanpa memikirkan hal lain kamu mengangguk dengan senyuman yang menunjukan kamu sangat senang sekarang. Jisung ikut senang, ia masih menatap wajah kamu meskipun lawan nya tidak ikut menatap nya.

" Gue akan buat lo lupa sama dia.. Sekaligus merubah perasaan yang lo buat dia "

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang