Seven : 7

1.7K 314 4
                                    

Perlahan kamu membuka mata kamu dan melihat sekeliling yang tampak tak asing, kamu masih di dalam apartemen kamu. Berusaha untuk memposisi kan diri untuk duduk, namun seseorang membuka pintu kamar kamu membuat kamu terdiam.

" Sudah bangun? " tatapan kamu terpaku kepada nya yang berada di sana, sedangkan lelaki itu hanya tersenyum teduh dengan nampan yang di sana terdapat bubur dan juga air putih untuk kamu.

°       °       °

Di sisi lain, mata merah nya menyala menatap ke segala arah. Ia langsung bangun, dan melihat seseorang sudah berapa di samping nya. Berdiri menatap nya dengan tatapan datar sekaligus dingin , seolah ia tidak memiliki ekspresi apa pun untuk di tunjukkan.

" Apakah omong gue yang kemarin masih kurang jelas? " Jungwon, dia hanya diam ketika seseorang itu mulai membuka pembicaraan dengan nya.

" Gak bisa jawab? Sekarang lo tau kenapa gue kasih saran lo agar selama beberapa saat lo harus jauhin dia, sejauh mungkin sampai lo gak tau keberadaan nya " sambung nya kembali, Jungwon langsung melirik dengan tatapan tajam menusuk melalui mata nya.

" Apa lo gila? Dia bisa aja di buru Vampir lain!! "

" Ya! Dan Vampir itu salah satu nya adalah lo! Lo sendiri.. Masih gak sadar apa yang udah lo lakuin semalam? Lo hampir bunuh dia, dengan rasa haus lo "

Jungwon tetap mengerang kesal, entah bagaimana ia bisa kehilangan kesadaran hanya sebuah aroma nikmat yang menusuk hidung nya.

Ia bahkan sampai mengeluarkan darah yang jauh lebih gelap dari manusia normal lain nya melewati lubang hidung nya karna terlalu lama menahan rasa haus nya sendiri, Jungwon. Sejujur nya ia tidak kuat, ia ingin mengatakan yang sejujur nya. Namun apa yang berada di hati nya berkata lain. Takut, jika seseorang yang diri nya lindungi malah takut dengan nya, sahabat nya sendiri takut dengan nya.

Tidak bisa berpikir dengan jernih ketika satu tetes saja darah itu melewati keluar dari luka yang di buat dalam beberapa waktu lalu, ia melihat nya saja tidak kuat apa lagi harus menahan diri. Maka dari itu setiap malam ia selalu keluar untuk memuaskan dahaga nya, rasa lapar nya dan hawa nafsu nya.

Entah bagaimana bisa dan entah kenapa, ketika melihat sahabat nya dalam waktu singkat ia rasanya ingin menerkam langsung. Menikmati kenikmatan yang rasa nya ia ingin menikmati nya dalam waktu lama, kalian pasti paham apa itu. Darah dan juga, tubuh nya.

Tetapi kenapa tidak melakukan nya, dengan kekuatan nya Jungwon bisa saja mendapatkan nya tanpa meminta. Tetapi ia bukan lah Vampir yang egois atau se ekor harimau bertemu dengan mangsa maka tidak akan bisa di lepas, tapi ini berbeda. Ini sahabat nya, sahabat masa kecil nya yang selalu menemani nya dan ia sudah mengenal jauh bahkan sampai hati nya jatuh kepada nya sampai sekarang.

" Gue paham, ini sulit. Gue tau... Tapi mau gak mau lo harus merubah dia jadi Vampir.. Sebelum klan lain tau kalau ratu terdahulu hidup kembali. Lo tau apa resiko nya " Jake mencoba menjelaskan, menjelaskan apa yang akan terjadi kedepan nya jika Jungwon tidak bertindak.

Kalau jika darah manis itu adalah orang lain, maka Jake akan melakukan nya secepat mungkin. Tetapi sayang nya, pemilik darah suci itu adalah mantan Mate pangeran Vampir pada beberapa ratus tahun yang lalu. Dan kalian bisa tau siapa pangeran nya, Jungwon.

Dia hidup kembali setelah kematian nya, dan menjadi manusia di awal namun ketika umur nya sudah menginjak 18 tahun dengan sendiri nya Jungwon akan berubah menjadi sosok yang lain. Menjadi diri nya yang dulu.

" Gue gak tau harus gimana lagi... Gue kehilangan akal kalau sudah dekat sama dia " Jake tetap menatap ke arah Jungwon. Ia memang paham dengan masalah Jungwon, namun tidak bisa di hindari jika garis takdir ratu adalah menjadi seorang Vampir.

Itu yang di katakan buku suci milik kerajaan. Tidak bisa di ubah karena itu akan terjadi sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan, semua akan terjadi termasuk kematian dan juga pewarna kekuatan terkuat akan lahir.

" Lo bisa pikirin besok, sekarang lo bisa istirahat dulu.. Masalah strategi gue bisa pikirin itu sendiri " Ucap nya kemudian pergi seperti angin yang berhembus, tersisa Jungwon di sana. Sendirian.

°         °         °

" Kakak.. Gimana bisa? "

" Maafin kakak, kakak ninggalin kamu karena kakak ingin mencari jalan keluar " Ucap nya menunduk, ia tidak bisa menatap gadis mungil yang berada di depan nya.

Tidak sanggup melihat tatapan nanar tersebut, ia tidak tahan. Rasa bersalah yang amat besar masih ia rasakan, lelaki itu tau kalau diri nya salah selama ini meninggalkan adik nya sendirian bersama dua orang kejam dan mendapatkan siksaan yang tak pantas. Namun apa boleh buat, satu satu nya harapan adalah membuat masalah menghilang. Membebaskan adik kecil nya dari siksaan adalah keinginan nya.

" Kakak gak pernah jelasin sama (y/n) sebelum nya... Kakak menghilang, aku gak tau di mana kakak. Aku cari kakak tapi selaku gagal " Ia mulai meraih tangan pucat dan lembut tersebut, ia menggenggam tangan mungil yang sangat kecil itu dari pada tangan nya.

" Maafin kakak... Maafin kakak. Kakak gak tau harus bagaimana saat itu. Maafin kakak " Masih terdiam tidak menjawab, lelaki itu mulai mendongak. Ia meraih wajah gadis tersebut kemudian menyapu air mata itu dengan tangan nya.

Menakup wajah mungil tersebut yang basah karena air mata dan alasan nya adalah karena diri nya. Lelaki itu tersenyum, mencoba menyembunyikan semua nya.

" Kakak berjanji akan menjaga kamu mulai sekarang. Entah apa yang akan kakak hadapi, kakak akan lawan apa pun itu "

" Kakak sayang sama kamu, kamu adek kakak " Ucap nya kemudian memeluk gadis itu, membuat nya nyaman dan tenang. Melupakan masa lalu yang sangat menyakitkan. Sampai ia melihat bekas cengkraman di bahu gadis tersebut, ia bisa tau apa itu. Mata tajam nya berubah menjadi coklat.

" Gue tau ini apa, jangan berharap kalau lo bisa sembunyi dari gue "

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang