Ten : 10

1.4K 256 13
                                    

Entah berada di mana Jungwon sekarang. Lelaki itu bimbang karena ia tidak tau di mana jalan untuk pulang, ia tidak tau kenapa bisa ia berada di tempat yang sangat ia hindari selama ini. Jungwon menoleh ke segala arah mencari sesuatu, mencari jalan keluar untuk dirinya yang terjebak di sebuah tempat.

Lelaki itu terus berlari menggunakan kekuatan nya yang sudah ia kuasai selama ini. Namun tidak ada hasil apa apa, hanya tenaga nya yang habis karena terlalu banyak mengeluarkan tenaga nya hanya untuk keluar dari tempat tersebut. Tidak bisa di hindari kalau Jungwon sangat gelisah sekarang, entah apa yang dia lakukan setelah ini.

Tenaga nya habis karena ulah nya sendiri, ia tidak tau harus melakukan apa lagi selain terduduk di atas rumput yang sangat lembab tersebut dengan di kelilingi oleh pohon pohon besar yang sangat rindang. Angin yang bersembunyi seolah menyerap semua tenaga nya.

Sampai sebuah suara membuat nya jauh lebih terdiam sekarang, tidak tau harus bagaimana ia tidak percaya dengan apa yang dirinya dengar sendiri.

" Jungwon... Jungwon " Seseorang memanggil nama nya berkali-kali, Jungwon mencoba mencari siapa yang memanggil nya tetapi tidak ada siapa pun di sekitar nya.

" Jungwon... Jungwon, jungwon " terus memanggil nya tanpa ada niat berhenti membuat Jungwon merasa lebih gelisah dari yang sebelum nya.

Lelaki itu berdiri susah payah dan mencari siapa yang memanggil nya. Ia berlari sampai hampir saja kaki nya tersandung di akar pohon besar, Jungwon tetap berdiri dan kembali berlari sampai ia melihat seseorang di ujung sana. Lebih tepat nya ujung hutan, gadis itu tersenyum ke arah nya.

Tatapan Jungwon terpana ke arah nya dan berjalan ke arah gadis tersebut. Gadis yang ia kenal dan bahkan sudah mengisi hati nya selama ini, Jungwon tersenyum senang bahkan tanpa sadar air mata nya menetes.

" (y/n)... Lo di sini " gadis itu mengangguk dan tersenyum, melebarkan kedua tangan nya untuk memberikan pelukan hangat yang selama ini Jungwon rindukan.

Tetapi baru hampir beberapa langkah lagi Jungwon sampai. Gadis itu menurunkan kedua tangan nya membuat Jungwon berhenti menahan heran. Kenapa? Jungwon bertanya tanya, sampai senyuman terakhir yang membuat Jungwon kembali terdiam.

" Kenapa? Lo gak kangen sama gue, (y/n)? " Gadis itu menggelengkan kepala nya seraya tersenyum ke arah Jungwon.

" Lo kenapa, (y/n)? Mata lo... " Ya, gadis itu memiliki kata biru yang cerah sekali bahkan berbeda dengan bola mata yang sebelum nya Jungwon lihat. Mata itu membuat Jungwon berlari namun gadis itu malah menjauh dari Jungwon.

" Jangan dekat dekat " Jungwon berdiri tepat di depan gadis itu dengan jarak lumayan jauh, di bawah sinar matahari yang sangat terik perlahan kulit pucat gadis itu mengeluarkan cahaya.

" (y/n).. Gue mohon ke sini, nanti lo "

" Ini sudah takdir.. Di takdir kan untuk mati " Jungwon menggelengkan kepala nya dan berusaha melangkah mendekat namun gadis itu kembali melangkah kan kaki nya mundur untuk menghindar.

"  Jangan.... Lo pergi aja, hidup lah dengan tenang tanpa gue. Jungwon " Jungwon menggelengkan kepala nya keras, menentang apa yang dikatakan gadis itu. Jungwon berlari dengan cepat tanpa memperdulikan teriakan gadis itu yang melarang nya.

Jungwon memeluk erat tubuh mungil gadis itu, membiarkan gadis itu tenggelam di dalam pelukan nya menghindari sinar matahari yang terik. Gadis itu mencoba melepaskan diri namun sayang nya tidak bisa, Jungwon tidak akan membiarkan gadis itu pergi dari nya. Tidak akan.

" Jangan pergi... Gue mohon (y/n), gue cuma punya lo. Lo punya gue dan tetap kayak gitu selama nya.. Jangan pergi " Ucap Jungwon, dengan tetesan air mata nya yang membuat gadis itu terdiam dan melepaskan tangan Jungwon dengan lembut.

Gadis itu, tubuh nya mengeluarkan cahaya beberapa bagian tubuh nya menjadi abu. Rambut panjang nya, bau harum nya Jungwon masih jelas merasakan nya. Namun se-detik senyuman itu membuat Jungwon tidak bisa menahan tangisan nya. Gadis itu menggenggam tangan Jungwon.

" Hidup lah tanpa gue.... Gue sayang sama lo, jadi lupakan semua nya yang sudah pernah kita lewati bersama... Gue cinta sama lo, Jungwon. Makasih " Sampai semua nya hilang dan tersisa Jungwon sendiri di sana bersama sisa sisa abu yang berterbangan.

Dalam sekejap bola kata Jungwon berubah menjadi lebih merah dan gelap, gigi taring nya semakin panjang terlihat. Angin semakin bertiup kencang dan, lelaki itu mendongak menatap ke depan dengan tatapan gelap nya.

" Aaaaaaaaaaa!!!! "

° ° °

S

e-detik itu, Jungwon langsung terbangun dan melihat sekeliling nya. Nafas nya yang tidak beraturan membuat nya tidak bisa tenang, keringat yang membasahi pelipis nya tentu saja menggambarkan betapa khawatir sekaligus ketakutan Jungwon.

" Bagus lah, hanya mimpi "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bagus lah, hanya mimpi "

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang