Twelve : 12

1.2K 229 9
                                    

Di sisi lain di tempat, Jungwon berada sekarang. Ia berniat untuk melihat keadaan gadis itu hanya saja semuanya tidak berjalan lancar begitu saja, ada saja halangan nya.

" Gimana cara masuk ke sana?... Cepat atau lambat gue pasti ketahuan " Jungwon berpikir keras untuk hal itu, ia berpikir kembali.

Sampai ia tau, Jungwon tersenyum kemudian menghilang bagaikan angin di atas pohon. Di sebuah tempat Jungwon berhenti, ia bisa berpindah tempat dengan waktu singkat tentu saja dengan sebagian tenaga sekaligus kemampuan nya yang sudah ia kuasai selama ini. Ia bisa melakukan apa saja dengan mudah tanpa harus membuang waktu lagi banyak seperti sebelum nya.

Ia sedikit mengintip dari balik tembok memastikan keadaan di sana, apakah ada musuh atau tidak? Jungwon tidak tau di mana tempat seseorang menyembunyikan sahabat nya namun ia yakin tidak jauh dari tempat nya berada sekarang. Jungwon berpindah tempat kembali, membuka sebuah pintu kayu berwarna putih cerah.

Ia melihat seseorang di sana. Tidak percaya? Tentu saja, tabung oksigen yang membantunya untuk bernafas, beberapa infus menusuk menembus kulit punggung tangan nya cukup membuat Jungwon terdiam beberapa saat.

Menutup pintu nya pelan dengan kekuatan nya, Jungwon melangkah mendekat dengan tatapan lurus ke depan dan tidak mengalihkan pandangan ke arah lain sama sekali.

" (y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" (y/n)... Kenapa bisa gini? " Jungwon tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat sekarang. Jungwon menggenggam tangan kamu erat namun tidak menyakitkan.

Tidak tau kenapa, tenaga Jungwon mengalir lewat genggaman yang sekarang Jungwon lakukan sama kamu. Kamu tidak tau dan masih belum sadar sampai detik itu, mara merah milik Jungwon perlahan memutar karena tenaga nya hampir habis. Entah dengan modal nekat nya, Jungwon benar benar membagi setengah bagian kekuatan nya dengan kamu. Memulihkan kamu.

Sampai tidak bisa melakukan apa apa, Jungwon masih diam di sana. Tidak ada niat untuk pergi dari sana, tidak sengaja mata tajam milik nya menatap ke satu titik di mana ia melihat sebuah tanda di bagian leher kamu. Bukan tanda biasa. Jungwon tau itu dan Jungwon sadar saat ini, pikiran nya berjalan mencari tau bagaimana cara menghilangkan nya.

" Cara menghilangkan tanda itu... Cukup hisap tanda itu sampai tanda itu hilang, dan kemudian lo harus memberikan setengah kekuatan kamu untuk nya. Dengan itu semua akan kembali, tetapi satu resiko buat lo.... (y/n) akan lupa sama lo "

" Gue siap menerima resiko asalkan (y/n) selamat " Ucap nya tegas dan ia yakin apa yang dirinya lakukan sudah benar.

Jungwon membuang nafas panjang dan mendekat ke arah tanda yang berada di leher kamu. Mata nya tertutup rapat menghilangkan warna merah di mata nya, dengan yakin Jungwon mulai membuka bibir nya memperlihatkan gigi taring nya uang tajam itu menusuk ke kulit leher kamu.

" Sampai jumpa di lain hari... (y/n), bisa kah lo ingat kalau gue cinta sama lo. Gue sayang sama lo.. Gue bakal tunggu lo sampai kapan pun "

° ° °

Sampai tak terasa mata kamu terbuka karena mendengar sebuah suara, kamu menatap ke segala arah dan menangkap seseorang yang menatap kamu khawatir.

" (y/n)? Kamu sudah bangun? Apa ada yang sakit, dek? " Tanya kakak kamu yang tidak lain apakah Jay. Dan di belakang nya ada beberapa orang di sana.

Mendengar pertanyaan Jay, kamu hanya menggelengkan kepala kamu pelan dan menunduk.

" Gue gak asing sama suara tadi... Siapa ya? "

Sedangkan seorang pria memperhatikan kamu dari belakang Jay, tatapan nya datar namun ia seperti memastikan atau mencari sesuatu. Sampai mata nya tertuju kepada leher kamu yang tidak ada apa apa lagi, tanda itu hilang bagaikan angin lewat. Itu membuat banyak pertanyaan dalam otak nya sekarang.

" Tanda nya hilang? Bagaimana bisa? Siapa yang melakukan hal itu? ".

Banyak lagi pertanyaan yang ingin di cari tau oleh nya, sampai pria dengan kata kuning cerah itu melirik ke arah jendela di mana di saja banyak sekali pohon yang menjadi sebuah perbatasan. Ia seperti menemukan jawaban tetapi bimbang dengan jawaban dari semua pertanyaan yang berada di kepala nya.

Di sisi lain, seseorang menatap kamu dari jarak jauh. Ia mendengar apa yang kamu katakan dalam hati, ia hanya tersenyum tanpa ada niat menghampiri. Sungguh, sebenarnya ia ingin menghampiri diri mu hanya saja ia merasa kalau dirinya bukan siapa siapa lagi bagi kamu.

Lelaki itu memberikan senyum penuh arti dan kemudian pergi begitu saja. Meninggalkan tempat itu dengan rasa sakit di dalam dada nya yang bahkan baru ia rasakan sekarang.

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang