Thirteen : 13

1.2K 222 6
                                    

4 Bulan berlalu...

Memang butuh waktu yang lama untuk bisa beradab diatasi dengan lingkungan baru apa lagi dengan keadaan kamu yang sekarang memang banyak waktu yang harus di habiskan. Mengingat banyak hal dan mengenal kembali namun ada yang aneh dengan semua ini.

Kamu merasa masih ada yang kurang, padahal jelas semua nya biasa saja seperti biasa. Kamu merasa begitu, entah kenapa. Meskipun banyak orang yang terlihat perhatian dan begitu menjaga kamu, tetap saja kamu merasa masih butuh seseorang lagi untuk melengkapi semua itu. Kurang paham dengan diri kamu sendiri, kamu tidak tau apa yang di maksud oleh diri mu.

Sebuah keanehan dalam beberapa hal, setiap kamu tertidur. Secara kamu masih bisa merasakan masih ada seseorang di dekat kamu, seperti ada yang memperhatikan dari jarak dekat, menyentuh tangan atau kepala dengan lembut. Beberapa keanehan lain yang bahkan membuat kamu seperti sekarang, berjaga malam.

Padahal kakak kamu sudah melarang kamu, jangan tidur terlalu malam dengan alasan kesehatan. Memang nya kenapa, ada banyak orang yang melakukan kegiatan buruk itu tetapi tetap baik baik saja. Tidak ada masalah asalkan tidak di buat sulit saja.

Kamu duduk di pinggir kasur kamu, dengan menghadap ke jendela yang memperlihatkan pemasangan hutan yang sangat rimbun. Hanya ada pohon pohon di depan saja, hampir beberapa bulan tidak di peroleh kan keluar dan hanya berkeliling di rumah besar tersebut. Katakan saja kalau kamu sangat bosan di dalam rumah tersebut meskipun semua fasilitas ada di dalam sana.

Terasa aneh ketika bulan sudah berada tepat di atas langit, bulan purnama. Bulan yang paling kamu suka akhir akhir ini, entah kenapa tetapi sungguh bulan tanpa indah ketika di pandang pada tengah malam seperti ini. Tanpa sadar kamu tertidur, dengan keadaan badan yang tidak bagus. Mungkin kalau terus seperti itu, besok nya badan kamu akan sakit karena salah posisi.

Tetapi entah sejak kapan, seseorang sudah berada  di hadapan kamu sekarang. Berdiri di saja sejak tadi, sejak kamu sudah tertidur di sana dengan posisi yang tidak bagus.

Lelaki itu, yang memiliki mata merah cerah itu menatap kamu dari sana seolah ia merasakan sesuatu, merasakan sebuah kerinduan. Secara otomatis, pintu kamar kamu terkunci sendiri jadi tidak akan ada orang yang tiba tiba masuk ke dalam dan melihat dirinya berada di sana. Akan menjadi bencana jika itu terjadi.

Langkah kaki pasti menghampiri kamu, lelaki itu membenarkan posisi tidur kamu dengan lebih nyaman. Ketika ia menarik selimut tebal melindungi tubuh kamu dari udara dingin malam yang tidak bagus untuk kesehatan kamu, secara tiba tiba tangan kamu menahan lengan kekar nya. Membuat lelaki itu berhenti bergerak, ia menatap kamu yang masih menutup mata.

" Jangan tinggalin gue" Tangan kamu mencengkram lengan nya kuat hanya saja itu memang tidak menyakiti nya. Itu sudah menjadi hal yang biasa.

Lelaki itu tersenyum, dan mengusap rambut panjang kamu perlahan agar kamu bisa tidur dengan tenang tanpa mengalami mimpi buruk apa pun. Ia meraih wajah kamu, dengan usapan lembut nya membuat kamu kembali tertidur. Dengan perlahan tangan kamu melepaskan lengan nya, lelaki itu hanya menatap kamu dari jarak dekat.

" Gue gak akan ninggalin lo, (y/n).. Apa pun yang terjadi " Ucap nya pelan dan mencium kening kamu lembut, entah kenapa rasanya tidak ingin meninggalkan kamu.

Namun bagaimana lagi, tempat yang tempati sekarang bukan tempat asli nya.

Tanah yang ia injak seharusnya tidak ia pijak, tetapi demi kamu ia melakukan semua larangan Bangsa nya. Masa bodoh dengan sesuatu yang buruk akan terjadi asalkan dirinya bisa menemui kamu, sebut saja kalau lelaki itu memang egois. Memang, sekali kali kita bisa saja melakukan sebuah ke egois an hanya untuk sesuatu yang kita ingin kan katakan mustahil di dapatkan kembali.

Lelaki itu hanya diam, menatap kamu dengan jarak wajah kalian yang sangat dekat. Ia bahkan mampu merasakan hembusan nafas kamu yang tampak tenang sekali. Ia tersenyum, tanpa sadar air mata kamu kembali menetes. Membuat kedua mata indah berwarna merah nya berkaca kaca. Hidung nya menyentuh ujung hidung kamu, ya air mata nya mengalir di wajah kamu juga.

" Maafkan gue, (y/n) "

Sebuah suara kencang terdengar sampai dalam kamar kamu. Membuat lelaki itu menoleh ke arah pintu yang seperti nya ada seseorang yang ingin memaksa masuk ke dalam. Lelaki itu melepaskan genggaman nya dan pergi menghilang bagaikan angin. Di susul dengan pintu yang di buka dengan kasar oleh beberapa orang, yang tidak lain adalah penghuni rumah. Di sana. Jisung, Jaemin, Jay, Xiaojun, Lucas dan Hendry.

Mereka merasakan ada seseorang di dalam selain kamu. Tetapi ketika mereka masuk benar benar tidak ada orang lain di saja selain kamu yang tertidur dengan tenang di atas kasur. Mereka hanya membuang nafas lega.

" Itu memang cuma perasaan kita aja atau memang benar tadi ada penyusup? " Tanya Xiaojun yang mengira ngira.

Tetapi sungguh tadi Jisung merasakan kalau ada bau yang sangat tidak asing. Bola mata coklat nya bercahaya menandakan tidak percaya, tetapi Jaemin menahan pemuda itu untuk melakukan hal nekat.

" Lebih baik kita keluar, jika kita di sini akan mengganggu tidur nya. Nyenyak sekali " Mereka serentak.

" Biarin gue yang jaga (y/n) " Ucap Jay, yang lain hanya mengangguk paham kemudian meninggalkan Jay di sana menjaga adik kecil nya yang masih dalam pengawasan nya.

" Entah kenapa gue selalu khawatir sama (y/n) setiap saat, padahal dia baik baik aja "

MOON NIGHT | Yang Jungwon × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang