bad day

543 67 3
                                    



























Minju bangun dari tidurnya, dia melihat jam di kamarnya. Sadar dia terlambat bangun, dia pun loncat dari kasurnya dan langsung bersiap untuk membersihkan diri.

Minju hanya mencuci wajah dan menggosok giginya, karena dia sudah benar-benar terlambat. Setelah itu, dia mengganti bajunya. Minju mengambil roti isi yang sudah Chaewon buatkan untuknya. Lalu Minju memasukkan roti isi itu ke mulutnya dan berlari ke arah pintu. Tak lupa dia memakai sepatunya sebelum keluar.

Tadi pagi, Chaewon sudah membangunkannya dan berpesan jika Chaewon akan mengurus kepentingan di perusahaan ayahnya. Tapi dia malah melanjutkan tidurnya dan mengabaikan Chaewon.

Minju berhasil menghentikan bus dan langsung masuk. Sialnya, bus tersebut sudah penuh mau tak mau dia harus berdiri. Minju bersabar dalam hati dan mencoba untuk tenang.

'Huft, gua gapapa' Minju mengulang kata itu terus menerus dalam hatinya.










Minju masuk ke kelasnya, tanpa melihat sudah ada dosennya di dalam. Dosen Minju pun menasehati Minju dengan candaannya, Membuat seluruh teman kelasnya tertawa. Minju hanya bisa berpura-pura senyum padahal dia malu.

Minju pun duduk di bangkunya dan menghela nafasnya.

"Jadi sekarang jadwal siapa presentasi? " Tanya dosen

Mata Minju membesar setelah mendengar pertanyaan dosennya itu. Dia lupa membawa laptopnya, padahal semalam dia sudah mengerjakan presentasi tersebut sampai larut.

Dengan tak enak hati, Minju menyampaikan pada teman kelompoknya bahwa dia lupa membawa laptopnya. Ketua kelompok Minju pun langsung menyampaikan pada dosen jika kelompoknya ada kendala.

"Yaudah, bapak kasi waktu kalian mikir di luar ruangan ini. Cepet" Ucap dosen dan langsung menunjuk kelompok lain

Kelompok Minju pun langsung keluar dan berkumpul di luar. Semua orang menyalahkan Minju kenapa bisa sampai lupa membawa laptop. Minju hanya bisa menunduk dan mendengarkan semua ocehan temannya.












Minju membuka pintu rumahnya, menahan rasa sedihnya. Seharian ini dia mengalami kejadian yang buruk. Mulai dari bangun kesiangan, berdiri di bus, ditertawakan satu kelas, dimarahi dosen dan temannya, melewatkan quiz, lupa membawa dompetnya, sampai kehujanan saat perjalanan pulang.

Minju menahan tangisannya dan mencoba menenangkan hatinya bahwa dia baik-baik saja. Ia masih diam di depan pintu rumah dan mengatur napasnya.

Chaewon yang kebetulan sedang membersihkan rumah melepaskan earphone-nya dan menatap bingung Minju.

"Minju? Kamu gapapa? " Tanya Chaewon

Tanpa menjawab, Minju langsung mendekatkan tubuhnya pada tubuh Chaewon. Chaewon pun langsung memeluknya mencoba untuk menenangkan. Setelah berpelukan lama, Minju memundurkan tubuhnya.

"I had a bad day" Kata Minju

Chaewon langsung memeluknya kembali dan menepuk lembut punggungnya. Minju sudah tak bisa membendung air matanya, dia menangis.

"Hey, it's okay. Hari belum berakhir, kita bisa ubah itu" Ucap Chaewon lalu mengambil semua bawaan Minju.

"Sekarang kamu duduk dulu. Aku siapin air hangat buat kamu mandi" Lanjut Chaewon




Chaewon pun segera ke kamar Minju dan menyiapkan air hangat. Selagi menunggu Minju mandi, Chaewon menyiapkan makan malam untuk Minju. Ia berusaha untuk membuat makanan yang enak untuk Minju.

Chaewon selesai dengan masakannya, dia pun menata rapi meja makan. Ia pun menyelesaikan semuanya hanya dengan waktu yang cukup singkat.

Sudah 30 menit berlalu tapi Minju tak kunjung keluar kamar mandi. Chaewon pun mengetuk pintu kamar mandi.




"Minju? Kamu gak papa kan?"

"Emm, Chae boleh minta tolong ga? "

"Iya kenapa?"

"Tolong beliin pembalut dong"

"Oalah, yaudah bentar ya tungguin"


Minju di dalam kamar mandi sudah menahan malu setengah mati. Sedari tadi sebetulnya dia sudah selesai, tapi dia baru ingat bahwa dia belum membeli pembalut karena lupa membawa dompet.


Tak lama, Chaewon memberi tau Minju bahwa pembalut nya ia letakkan di rak kamarnya. Minju pun keluar untuk mengambil pembalut tersebut. Minju tersenyum saat melihat belanjaan Chaewon. Chaewon membelikan Minju pembalut serta minuman pereda rasa nyeri untuknya tak lupa Chaewon menempel sticky note di plastik belanjaannya yang bertuliskan 'maaf terlalu lama, semoga ga terlalu sakit'.































Minju mencoret wajah Chaewon dengan spidol. Seluruh wajah Chaewon kini sudah dipenuhi dengan coretan spidol yang abstrak. Mereka bermain permainan uno dan yang kalah akan dicoret dengan spidol. Dan Chaewon tak pandai bermain permainan semacam itu makanya dia kalah.

"Hahahahaha liat nih muka kamu" Ucap Minju lalu mengarahkan cermin ke Chaewon

"Ihhhh Minju ini banyak bgt"

"Lagian kamu payah, jadi kalah"

"Udhan ah, muka ganteng ku jadi hilang nih"

"Heheheh iya iya, aku bersihin sini"

Minju pun mengambil tissue basah lalu mengelap wajah Chaewon. Tapi anehnya tak bisa hilang.

"Chae"

"Ini permanen" Lanjut Minju

"Demi apa Minju"

"Serius aku Chae"

Buru-buru Chaewon melihat spidol tadi dan benar saja itu spidol permanen. Chaewon mulai panik, sudah dia lap berkali-kali berkali-kali tetap tak kunjung hilang.

"Huwaaaaa Minju, kenapa spidol nya permanen"

"Aku gatau" Jawab Minju lalu memanyunkan bibirnya.

"Maaf" Minju menundukkan kepalanya

"Gapapaaa cuman bingung aja ngapus nya gimana"

"Sebentar aku ambil minyak kayu putih"


Untung saja dengan menggunakan minyak kayu putih bisa hilang. Mereka pun memutuskan untuk menonton film saja daripada bermain uno seperti tadi.












Film yang mereka tonton akhirnya selesai. Chaewon tersenyum saat melihat Minju yang sudah tertidur di pundaknya. Chaewon pun segera menggendong Minju ke kamarnya. Ia menurunkan Minju di kasur dengan hati-hati. Ia mencium dahi Minju dan mengelus rambutnya, lalu menyelimuti tubuh Minju dengan bed covernya.


"Good night, minguri"





















=======================








CU.





Aneh • 2kim | AnnyeongzWhere stories live. Discover now