jauh

520 64 10
                                    
















"Wahhh" Kagum Wonyoung

"Sampe 766, tinggi bgt" Kagum Minju juga


Yujin menggoyang-goyangkan tangannya, setelah menonjok bantalan game itu. Dia sendiri kaget dengan hasilnya. Chaewon menganga melihat skor Yujin.

"Gua juga bisa tau" Chaewon tak mau kalah, saat melihat Minju terkagum apda Yujin

"Nih liat ya" Ucap Chaewon sambil memasukan koin ke game itu dan bersiap-siap menonjok.

"Hahahah coba kita liat"


Chaewon pun menonjok, tapi posisi tangannya salah. Akibatnya pergelangan tangannya sakit, tapi dia berlagak tak terjadi apa-apa. Skor pun keluar, dia mendapat 700.

"Yah"

"Hahahahahaha katanya bisa"

"Tau nih Chaewon gajelas"

"Katanya tangannya kuat" Ucap Minju sambil memegang tangan Chaewon

"Akh, sakit"

"Ehh kenapa Chae" Panik Minju sambil menarik pelan tangan Chaewon

"Keseleo biasa paling, gapapa kok" Ucap Chaewon sambil menarik tangannya dari tangan Minju

"Apanya yang gapapa, ini kalo dibiarin bakalan memar pasti" Ucap Minju

"Iya nanti pas pulang di kompres kok"

"Bener ya? "

"Iyaa, Minjuuuu" Ucap Chaewon sambil mengusap rambut Minju

"Apa lu berdua" Tanya Chaewon ke Yujin dan Wonyoung yang sedang menatap mereka

"Aaaaaa lucu bgt sih kalian" Ucap Yujin Wonyoung berbarengan

"Apasih gajelas"

"Makan yok, laper" Ucap Minju tiba-tiba

"Ayo, udh laper juga nih gua" Jawab Wonyoung




































Chaewon mengangkat mangkuk berisi air hangat dan handuk kecil ingin mengembalikan mangkuk itu ke tempatnya. Saat dia kembali dia melewati ruang kerja ayahnya. Karena dia tak pernah masuk sekalipun kesitu, rasa penasaran pun muncul.

Dia mencoba-coba password pintu ayahnya, tapi tak berhasil. Mulai dari ulangtahun ayahnya, ibunya, adiknya semua salah. Dia mencoba lagi dengan hari anniv orang tuanya dan hari jadi perusahaan ayahnya, tapi tetap tak bisa.

Chaewon kehilangan idenya, dia ingin memasukkan tanggal lahirnya tapi hal itu sangatlah tak mungkin. Dengan putus asa, dia memasukkan tanggal ulang tahunnya.

BAAM!

Terbuka, Chaewon melebarkan matanya, dia terkejut. Padahal hubungan mereka sangat tak baik.

Dengan tanpa suara, Chaewon masuk ke ruangan itu. Dia mendekati meja ayahnya, dan dia terkejut karena terdapat mantel ayahnya yang masih tergantung rapi di dekat meja. Ditambah terkena cahaya membuat mantel itu terlihat seperti siluet orang.

"Huh, kenapa masi ada disini coba" Gumam Chaewon sambil memegang dadanya.

Chaewon duduk di kursi ayahnya mengotak-atik segala yang ada di sana. Dia berpura-pura menjadi orang kerja, menjadi bos, dan apapun itu. Dia membuka laci meja dan melihat ada berkas yang tertulis 'Pelaku'

Aneh • 2kim | AnnyeongzWhere stories live. Discover now