Epilog

397 67 46
                                    

Keesokkannya...

Hari ini adalah hari kelulusan setelah kemarin murid-murid kelas empat mengadakan pertunjukan budaya. Untuk para murid kelas satu, dua, dan tiga, kenaikan kelas akan berdasarkan nilai rapot mereka selama dua semester ini.

Pada hari ini, akan diadakan penobatan khusus untuk para Lachlers dan tentunya diikuti pengumuman kelulusan. Semua merasa senang sekaligus sedih. Tidak terasa, waktu berlalu sangat cepat bagi mereka. Kini, mereka akan meninggalkan Loctus dan hanya akan kembali jika dipanggil.

Suasana saat sarapan pun bercampur aduk. Banyak yang mengobrol dengan ceria dan ada juga yang tampak murung. Keenam Lachlers sarapan bersama dan perasaan mereka campur aduk. Mereka tidak tahu harus senang atau sedih, atau bahkan keduanya.

"Pengumuman kita nanti seperti apa, ya?" celetuk Arie sambil menyesap tehnya.

Semua menggeleng. "Tidak tahu..."

Vinnie menghela napas sambil menatap satu per satu temannya. "Apa yang mau aku katakan setelah nanti pengumuman... adalah terima kasih. Terima kasih sudah menjadi teman, sahabat, bahkan keluargaku di sini. Tanpa kalian, aku tidak akan seperti ini."

Leona tersenyum. "Benar. Kita semua saling melengkapi. Terima kasih banyak."

Arie, Tony, Amanda--bahkan Kai--tersenyum. Mereka tahu suatu saat mereka akan berpisah dan mereka akan bertemu lagi. Pertemanan mereka tidak akan usai saja di sini. Mereka membuat janji di mana saat mereka menikah, mereka akan saling mengundang.

Setelah sarapan, seluruh murid kelas empat diperintahkan menuju aula, sementara murid-murid kelas satu, dua, dan tiga memiliki perbaikan nilai rapot. Mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki nilai mereka yang kurang.

Entah berapa lama Leona tidak melihat Profesor Al berdiri di podium itu seperti biasa. Namun yang berbeda, tidak ada Mr. Pevill di sisinya. Ia tahu apa yang terjadi pada Mr. Pevill yang sesungguhnya dan ia sangat menyesali itu. Namun, seberapa besar penyesalannya, ia tidak bisa mengubah apapun.

"Selamat pagi, Anak-anakku." Profesor Al menyapa.

"Selamat pagi, Profesor!" balas murid-murid kelas empat.

"Senang rasanya bisa bertemu dengan kalian lagi, walau rasanya kita bertemu hanya di penghujung tahun menjelang kelulusan kalian. Namun aku berharap, kalian tidak melupakan pertemuan kita sebelum ini, dan aku bangga memiliki kalian sebagai murid-muridku," ujar Profesor Al, membuka pembicaraan. "Hari ini adalah pengumuman kelulusan, di mana nanti kalian akan dinyatakan lulus atau tidak dari sekolah ini."

Semua anak terdengar sangat antusias mendengarnya. Mereka sudah tidak sabar mendengar pengumuman itu. Setelah pembacaan pengumuman, mereka akan memperoleh Surat Kelulusan dari sekolah.

Profesor Jenny maju, membawa segulung kertas dan memberikannya pada Profesor Al. Diterimanya gulungan itu dengan baik lalu Profesor Jenny kembali mundur. Profesor Al membenahi kacamatanya sebelum membuka gulungan kertas tersebut.

"Pada hari ini, kami--segenap guru dan Kepala Sekolah Achler Hadlewood--menyatakan bahwa angkatan ke-498 ini, lulus seratus persen dan sudah layak menjadi seorang Achler. Mereka siap memenuhi panggilan sebagai seorang Achler, baik tugas untuk Loctus, maupun di dunia kalian." Profesor Al menutup gulungan tersebut, diikuti gemuruh tepuk tangan yang meriah.

Seluruh murid bersorak mendengar surat itu. Keenam Lachlers dan juga para makhluk non manusia ikut senang mendengarnya. Namun, pengumuman belum berakhir karena Profesor Al berdeham, memohon agar keadaan tenang.

"Dan tahun ini, tahun yang sangat spesial. Keenam Lachlers yang ditakdirkan menghentikan kegelapan akan dinobatkan sebagaimana yang sudah ditakdirkan oleh The Great Magic. Harap agar keenam Lachlers untuk maju," lanjut Profesor Al.

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang