Bab XXX. Between Us

375 53 91
                                    

Halo semua~

Aku bakal buka forum QnA mulai detik ini.

Bagi yang mau tanya-tanya seputar cerita ini bisa tanyakan

Di sini.

Jawabannya bakal aku jawab minggu depan^_^

I'm waiting for it. Thank you^^
.
.
.
.
.

***

"Kita jumpa lagi dan tidak boleh ada yang terlambat. Saat kita kembali dan Kai masih belum ditemukan, sebagai seorang teman, kita harus mencarinya."

Ucapan Vinnie terngiang di kepala Leona. Mereka semua memutuskan untuk pulang, kecuali Leona sendiri. Ia merasa bahwa pulang bukan pilihan yang tepat, mengingat jika ucapan Kwon saat itu ada benarnya.

Kalau aku kembali, keluargaku bisa dalam bahaya, batin Leona pelan.

Saat ini, Leona diam memandang langit di dekat portal. Keempat temannya sudah pulang sejak tadi dan Leona sendirian di sana, bimbang harus bagaimana. Ia tidak mungkin pulang dan membahayakan keluarganya. Namun ia juga tidak memiliki tempat lain.

"Kenapa kau masih di sini?" tanya seseorang tepat di belakangnya.

Leona memutar badannya dan menatap orang itu lurus. "Senpai..."

Ken memakai setelan baju casual dengan jaket hitam panjang dan juga syal putih yang melilit di lehernya. Ia tampak sangat berbeda dari biasanya yang selalu memakai jas rumah sakit.

"Teman-temanmu sudah pulang?" tanya Ken lagi sambil mendekat.

"Ya, begitulah." Leona mengangguk. "Senpai sendiri mau ke mana?"

Ken menarik napas panjang. "Aku mau membeli persediaan makan. Kau sendiri, tidak pulang?"

Leona terdiam, lagi-lagi larut dalam kebimbangannya. Melihat Leona yang hanya diam tanpa membalas, Ken pun tersenyum sekilas. "Baiklah kalau kau tidak mau menjawab. Bagaimana kalau ikut denganku?"

"Membeli persediaan makan?" tanya Leona lagi. "Untuk di sekolah? Bukankah sekolah menerima pemasokan persediaan bahan pangan?"

Ken tertawa. "Tentu saja tidak. Aku beli untuk di rumahku di sini."

Leona tersentak. "Tunggu, kau punya rumah di sini?"

"Yah... tidak bisa dibilang rumah pribadi. Jadi itu tempat tinggal dokter dan para perawat Hadlewood," ujar Ken dibalas dengan anggukan kepala Leona. "Kau mau mampir?"

"Hmm... kurasa sebentar saja. Aku juga harus mencari penginapan," jawab Leona sambil menenteng tasnya.

Ken mengernyit. "Penginapan? Kenapa kau tidak pulang?"

Leona tersenyum simpul. "Aku tidak lagi mau membahayakan keluargaku. Jadi, aku putuskan tidak pulang."

"Kalau begitu, kau menginap saja di rumahku. Di rumahku ini, tidak hanya aku yang tinggal, tetapi juga para perawat dan dr. Cade. Bagaimana? Masih ada kamar kosong." Ken menawarkan.

"Ng... apa tidak... merepotkan?" tanya Leona.

Ken menggeleng lalu mengambil tas Leona dari tangannya. "Tidak. Justru aku senang karena rumahku tambah ramai. Ayo, ikut aku!"

Leona menarik napas dan bejalan mengekor Ken. Ia tidak tahu kalau Ken memiliki rumah di sini. Ia kira Ken anak kutu buku yang selalu rindu rumahnya di Jepang. Namun ia salah.

Mereka berjalan menuju pinggir desa--cukup jauh dari keramaian. Terlihat rumah besar dengan dua tingkat yang terbuat dari kayu ek, halaman yang luas dan berpagar kayu sederhana, dan beberapa pohon di sekitar rumah. Terdapat teras yang cukup lebar dan pintu ek yang diukir dengan sangat cantik.

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Where stories live. Discover now