Bab XXXVI. Last One

328 58 66
                                    

Para griffin sudah berkumpul lebih cepat dari perkiraan. Para Lachlers juga makhluk non manusia bersiap di aula. Henri kembali ke kamarnya untuk berjaga juga dan Aiko pun turut ikut dalam pertempuran ini karena perannya lebih dibutuhkan.

"Kalau rencana kita yang satunya?" tanya Kai.

Aiko menjawab, "Jenner akan mengurusnya." Ia mendesah. "Sementara itu, teman-temanmu tampaknya sudah tahu soal itu."

Kai melirik Amanda, Arie, Tony, dan Vinnie yang sedang sedikit bergurau sambil memakan camilan dari ruang ramuan. Mereka sudah bisa tersenyum dan itu hal bagus. Jadi mereka tidak akan kesulitan nanti karena tertekan.

Walau rasanya sudah hampir jam setengah empat dini hari, rasanya sangat sepi dan masih gelap. Entah kenapa para griffin berkumpul lebih cepat, Kai tidak tahu. Ia pun menghampiri teman-temannya yang masih istirahat.

"Bagaimana keadaan kalian? Sudah membaik?" tanya Kai.

"Sudah!" Amanda tersenyum.

"Ya, roti kering ini memberiku tenaga!" sahut Arie.

Tony memberikan dua roti keringnya pada Kai. "Kau juga harus isi tenagamu."

Kai menerimanya dan tersenyum kecil. "Terima kasih."

Vinnie terkejut. "Wah, seorang Kai bisa tersenyum juga di depan kita. Kukira kau tersenyum hanya di depan Leona."

Semua pun tertawa mendengarnya sementara Kai tersenyum masam. Di tengah semua itu, Seo Byul menghampiri mereka bersama Eno dan Caroline. Tampaknya ada pembahasan yang menarik dan juga sedikit serius. Sebab, Seo Byul mengisyaratkan juga pada Aiko dan Nam Byul untuk mendekat.

"Selamat pagi teman-temanku semua. Jadi, pada hari ini, tentu saja kalian tahu kita akan menghadapi apa. Ya, tentu saja siapa lagi kalau bukan salah satu teman kita, Leona? Akan sangat berat pasti menghadapi Leona--salah satu orang terkuat di sini--tapi itulah alasan kenapa kita berkumpul di sini. Kita berasal dari bangsa dan negara yang berbeda, memiliki tujuan yang sama. Kita datang bersama, kita juga pergi bersama. Kalau salah satu dari kita tertangkap, kita pun harus mengupayakan untuk bersama," kata Seo Byul memulai pembicaraannya.

Mereka semua terdiam menyimak Seo Byul yang sedang berpidato. "Kami berencana untuk mempercepat. Maka tadi saat aku di luar sana, aku menyempatkan diri ke istana untuk mempercepat rencana kita pada Putri Freya. Jangan tanya dari mana kami tahu rencana kalian, karena kami masih mengawasi kalian, khususnya aku yang sering diam-diam ke sekolah ini. Aiko Nishimura juga akan ikut untuk membantu.

"Jangan pandang bahwa dia jahat dan mengikuti Jenner. Kami juga sudah tahu bahwa Jenner ternyata bukanlah orang jahat sesungguhnya karena kami--aku, Caroline, Nam Byul, dan Eno--juga sudah mengawasi Aiko dan Kai. Kami tahu alasan Jenner berbuat seperti itu dan kami serahkan sisanya pada Jenner untuk di Dark Area sementara kita fokus pada Thelzo. Perjalanan ke sana berat, dingin, dan cukup jauh. Pulihkan tenaga kalian sebanyak mungkin."

Semua mengangguk menurut mendengarkan penjelasan Seo Byul. Ternyata terlepas dari sifat dinginnya dan penampilannya yang cuek, dia justru bisa menjadi pembicara yang baik di antara teman-temannya.

"Bagaimana strategi kita melawan Greta? Tidak semudah membalikkan telapak tangan tentu saja!" ujar Vinnie.

"Tentu saja Leona harus lepas dari mantra Greta. Itu agak sedikit sulit karena Leona hanya bisa lepas dengan bantuan Kai," jawab Seo Byul.

"Bagaimana dengan pasukan yang ada di sana? Greta juga mempengaruhi hewan-hewan di sana dan katanya akan menyerang desa di dekat Thelzo," sahut Amanda.

"Pusat desa terdekat jaraknya sekitar dua kilometer dari gua Thelzo. Bagian pinggirnya hanya berjarak lima ratus meter," celetuk Caroline.

Aiko mendesah. "Aku tahu penawarnya. Aku juga sudah meramunya." Ia mengeluarkan botol berisi cairan hijau pekat.

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Where stories live. Discover now