Bab XXVIII. He's Gone

391 66 90
                                    

"Sudah kau cari ke sana, Tony?"

"Tidak ketemu. Kau sendiri bagaimana? Hei, Arie!"

"Maaf, tidak dengar. Seo Byul?!"

"Tidak juga!"

Arie, Tony dan Seo Byul sedang menyusuri hutan saat ini. Padahal matahari sudah terbenam. Mereka tentu saja mengkhawatirkan Kai yang sekarang menghilang.

Amanda, Vinnie, dan Caroline mencari di sekolah. Mereka belum menemukan Kai, bahkan di tempat-tempat rahasia. Eno dan Nam Byul ikut turun tangan mencari Kai di Desa Whitelock.

Latihan hari ini ditiadakan karena hilangnya Kai. Teman-teman sekelas mereka juga sempat panik mendengar Kai yang menghilang. Namun mereka berusaha agar kelas lain tidak tahu. Mereka takut berita hilangnya Kai akan membuat anak-anak lain ketakutan.

"Ke mana, sih, itu anak?!" tanya Arie sambil memegangi lututnya.

"Bagaimana bisa dia menghilang begitu saja? Padahal sebelumnya tidak ada masalah!" Tony menceletuk.

"Jelas ada dua kemungkinan. Kai mungkin bertemu seseorang yang memancingnya untuk melakukan hal yang dilarang, atau mungkin Kai diculik," jawab Seo Byul.

Tony mengernyitkan dahi. "Kai diculik?"

Seo Byul mengendikkan bahu. "Aku hanya berspekulasi. Untuk tipikal Kai, aku lebih mengarah ke poin pertama."

"Sama! Aku juga!" Arie menyahut. Ia meregangkan tubuhnya lalu mengerang. "AARRGHH! Ke mana dia pergi?"

Tony menghela napas lalu melihat sekitarnya. Ia melihat sesuatu terjatuh dan itu bukan hal yang sering ditemukan di Loctus. Itu adalah pena milik Kai dan terdakat ukiran namanya di badan pena.

"Hei, Arie, Seo Byul! Aku menemukan penanya Kai!" teriak Tony.

Arie dan Seo Byul mendekat. Arie melihat pena itu dan menyahut. "Wah, benar itu penanya!"

Seo Byul meminta pena itu untuk melihatnya. Ia mengeluarkan tongkat dan memberi sesuatu pada pena itu dengan sihirnya. "Masih bagus. Sepertinya Kai memang tidak jauh dari sini."

"Kita lanjutkan pencarian?" tanya Tony.

"Jangan. Ini sudah terlalu larut. Kita kembali ke asrama dan aku harus meminta kalian untuk saling mengawasi. Kai menghilang, ini bahaya untuk kalian. Untuk pencarian Kai, aku akan meminta tolong Vaniel mengurusnya," jelas Seo Byul sambil mengembalikan pena itu. "Dan pastikan kalian selalu membawa pena itu."

Tony menerimanya lantas memandang Seo Byul yang berjalan menuju sekolah. Arie menatap Tony lalu mengodekannya untuk segera menuruti permintaan Seo Byul.

Mereka pun kembali ke sekolah. Amanda dan Vinnie sudah menunggu di asrama. Seo Byul sendiri juga akan menghubungi penyihir lain di ruang ramuan, membuatnya berpisah dengan Arie dan Tony di tangga.

"Kami kembali!" kata Arie.

Amanda duduk di depan perapian dan Vinnie duduk di sofa sambil memegangi kepalanya. Mereka tersenyum tipis menatap kedua sahabat mereka itu.

"Sudah menemukan sesuatu?" tanya Vinnie pelan.

Tony mengeluarkan pena Kai lalu memberikannya pada Vinnie. "Cuma ini yang kami temukan."

Vinnie melihat pena itu dengan saksama. "Penanya Kai?"

Arie duduk di sebelah Amanda lalu menyandarkan kepalanya di bahu Amanda. "Yeah... begitulah. Tapi tidak banyak yang bisa kita temukan."

Amanda mengangguk. "Kau benar. Kami juga tidak bisa menemukan apa-apa. Kai seolah menghilang."

Tony pun duduk di sebelah Vinnie dan sedikit berjarak. Ia takut jika terlalu dekat akan membuat Vinnie risi. "Sudah kabari Leona?"

Loctus : The Owner Of The Fire - [4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang