Part 5 : Xabiru dan IFNITY🔥🔥

3.9K 320 7
                                    

Kita memang tak tau aturan,
Tapi kita punya kesopanan.
Kita emang hidup bebas,
Tapi kita tau batas.
Salam satu jiwa 🤝🏻

• IFNITY •

••••

5. XABIRU DAN IFNITY🔥

Bandung, 2020

Terlihat wanita remaja dengan rambut diikat kuda,berlapis topi converse putih, bertubuh tinggi semampai, dengan tatto kalajengking ditangan kirinya. Pakaiannya terlihat berkelas. Meski, hanya memakai kaos oblong hitam, dan celana rapped berwarna senada, ditangan kirinya terdapat jam richard mille sebagai penutup tattonya yang bisa dipastikan harganya mencapai jutaan, tak lupa pula kakinya berlapis sepatu vans hitam.

"Blue, oh blue." panggil lelaki berambut cepak dan bertubuh tinggi dengan kaos deus, celana levis krem, dan sepatu converse.

Remaja itu menoleh ketika mendengar ada yang memanggil namanya. Remaja itu adalah Xabiru Alatas.

Remaja yang dulunya dihina karena miskin. Kini, remaja itu sudah menjadi pengusaha termuda. Sudah dua tahun ia menggeluti dunia business. Dimulai ketika ia akan menginjak sekolah menengah atas. Yang bermula, dari ia yang hanya join. Sampai kini, ia bisa membangun usaha ia sendiri.

Meski usahanya belum sebesar usaha-usaha lain, tapi penghasilannya dalam sebulan bisa mencapai milliaran.

"Ada apa, Gam?" tanya Biru ketika Gama sudah sampai dihadapannya.

Lelaki berambut cepat dan bertubuh tinggi ialah Gama "Hehe, ini nyonya bos,"

Biru menanggapi dengan alis terangkat, heran apa yang dimaksud Gama. Belum Gama menjawab terdengar sautan dibelakang menyela ucapan Gama.

"Nyonya bos-nyonya bos, lo kira ini acara Nia Ramadhani, Hah?!" sewot seseorang dengan rambut jambulnya dengan kaos polos warna navy dengan bawahan celana joger krem atau orang-orang memanggilnya Adnan.

Gama memutar malas matanya, dalam hati ia menyumpah serapahi orang yang sudah menyela ia bicara "Dih, lo siapa? Sewot banget situ, tuh." sarkas Gama terhadap Adnan.

"Gue?" tanya Adnan terhadap Gama yang dijawab anggukan.

"Gue ini, hamba Alloh yang sholeh, dan rajin menabung." sontak ucapan lanjutan Adnan membuat Gama membuat mimik seperti akan muntah.

"Huwek, sholeh darimananya? Sholat aja masih bolong-bolong, kerjaannya ngintip orang mandi. Mana ada orang sholeh kek gitu." sembur Gama.

Adnan melotot tak terima akan ucapan sahabat sengkleknya itu "Eh-eh-eh, hei, wahai ferguso emang kalo sholat gue harus pamer, gitu? enggakkan, tapi kalo yang terakhir sih, kan itu rezeki daripada, mubazir?" sangkal Adnan diakhir cengiran bodohnya.

"Mubazir, darimananya udin? dari hongkong, hah? itumah dosa goblok." sarkas Bara yang berada dibelakang Adnan, dengan tubuh tegap dan rambut acak-acakannya dengan kaos berlapis jacket levis dan celanan rapped hitam. Tak lupa, mata tajamnya melirik Adnan dan Gama Malas.

"Noh, dengerin udin." ujar Gama melihat ke arah Adnan.

Gama menoleh ke samping kiri Adnan dan Melihat Bara menatap tajam dirinya, Gama menatap aneh "Napa lo, ngeliatin gue, gitu amat?"

Xabiru Alatas [END]✔Where stories live. Discover now