Part 40 : Lengsernya Biru dan titik terendahnya.

1.4K 122 15
                                    

Hallo semuanya. Kumaha damang?

Jangan lupa follow dan vote part sebelumnya!! Awas dan tandai typo ya:*

WARNING!! TERDAPAT BAHASA KASAR YANG TAK PATUT DITIRU!

Happy Reading:*

••••

Orang jahat memang menakutkan. Tapi orang yang berpura-pura baik jauh lebih menakutkan.”—Gerald—

40. LENGSERNYA BIRU DAN TITIK TERENDAHNYA.

Kediaman Biru, 17.50 wib.

PLAK!

Suara tamparan menggema ke penjuru ruang televisi. Para pekerja membuat lingkaran, mengelilingi sang majikan dan pembantu baru. Wajah majikan mereka yang biasanya hanya menampilkan raut dingin sekarang memerah bercampur amarah. Sementara pembantu baru—Lina, meringis saat mendapat tamparan keras.

"MAKSUD LO APA BANGSAT NGEJATUHIN MINYAK DI TANGGA?? MAU JADI PEMBUNUH YANG KEDUA KALINYA????"

Para pekerja Biru terkesiap mendapat fakta baru ini. Semua melayangkan tatapan tajamnya. Lina mengepal kedua tangannya dengan kepala menunduk. Lalu tak lama ia mendongak dan bangkit dari duduknya, menatap berang Biru.

"IYA SAYA LAKUIN ITU BUAT BUNUH ANAKNYA JINGGA. KENAPA GAK SUKA???!"

PLAK!

Lagi, lagi Biru melayangkan tamparannya lebih keras daripada yang tadi. Ia mendorong tubuh berisi Lina ke arah sofa sampai terantuk. Ia menahan diri untuk tak membunuh Lina setelah kejadian kemarin jatuhnya Jingga dari lantai.

"Dasar manusia biadab!" desis Biru mencekik leher Lina sampai mukanya memerah.

Lina memberontak untuk melepaskan diri dari cekikan Biru. Ia kehabisan nafas. Lina menatap adik ipar, anak dan suaminya yang hanya menatapnya tanpa membantu.

Biru menghempaskan cekikan dari leher Lina dengan keras. Lalu bangkit dan membersihkan tangannya seakan-akan sangat kotor karena telah menyentuh leher Lina. Sementara Lina langsung menghirup nafasnya banyak-banyak.

PLAK!

Baru saja Lina merasa bebas ia kembali mendapatkan tamparan dari Aksa—suami Jingga. Aksa sedari tadi memang sudah pulang dan tak langsung masuk. Ia ingin melihat apa yang akan dilakukan Biru. Ia masuk saat mendengar teriakan pengakuan dari pembantu baru rumah Biru.

"Sialan! Di kasih hati malah minta jantung!" ancam Aksa sembari mencengkram erat kedua pipi Lina. lalu naik ke kamarnya dengan Jingga.

Biru menatap datar sebelum dirinya berlalu membawa kunci motornya. Ia akan berkumpul dengan anak-anak Ifnity di Warmang. Meninggalkan keterdiaman para pekerja dan kemarahan dari keluarga Wijaya.

"Hidup lo dalam bahaya."

••••

"Assalamu'alaikum."

Biru memasuki Warmang dengan mengucapkan salam. Orang-orang yang ada di Warmang menjawab dengan bersama. Biru saling bersalaman atau bertos ria. Kaki jenjangnya mengarah ke meja tengah yang berisi sahabat-sahabatnya.

Xabiru Alatas [END]✔Where stories live. Discover now