Part 50 : Kehancuran bersama.

2K 126 27
                                    

HALLO SEMUANYA. WELCOME BACK TO MY STORY💖 GIMANA KABAR HARI INI?

JANGAN LUPA VOTE PART SEBELUMNYA❗

AWASI DAN TANDAI TYPO AGAR MEMPERMUDAH SAAT MEREVISI❗

WARNING⚠ BANYAK BAHASA KASAR YANG TAK PATUT DITIRU❗

PUTAR LAGU DIMULMED AGAR DAPAT FEELNYA!!

HAPPY READING💖

••••

“Kematian gak tau datang kapan, siapa dan di mana.”—Dimas Pamungkas—

“Seperti baru kemarin mengenalnya dan bersamanya. Tapi sekarang kebersamaan itu hanya tinggal angan.”—Gavin Alaksa—

“Tangan yang ditatto itu adalah tangan yang selalu merengkuh dan nyemangatin gue.”—Gama Aditama—

“Meski gue udah hina dan maki dia. Tapi dia masih mau ngulurin tangan saat gue merasa lelah dan menyerah.”—Bara Aditya—

“Orang yang pertama ngajarin arti pentingnya saudara dan selalu menjadi air saat kita semua menjadi api, kini telah tiada.”—Adnan Aergi—

50. KEHANCURAN BERSAMA.

Biru merapikan pakaiannya. Ia menatap dirinya di depan cermin full body yang terletak di pojok kamarnya. Ia akan pergi ke luar—akan bertemu dengan Dino. Ada suatu hal yang harus ia bahas dengan Dino juga Baron. Setelah merasa dirinya siap Biru keluar dari kamarnya dan menuruni undakan tangga.

"Jingga, gue mau cabut dulu."

Biru mendekati Jingga yang tengah bersantai di pinggir kolam renang sembari memakan buah apel merah. Ia menggeleng padahal jam menurutnya masih pagi.

"Cabut ke mana?" tanya Jingga menatap polos pakaian adiknya yang sudah rapi dengan hoodie putih.

Biru berdecak. "Kok kepo?"

"Ih, gak papa dong kalo kepo!"

Tak ingin membuat mood Ibu hamil di depannya rusak. Biru dengan segera menjawab. "Mau ada yang dibahas sama Dino."

Biru pergi setelah mendapat anggukan dari Jingga. Kaki yang berbalut celana jeans itu mulai melangkah ke luar. Ia akan pergi berdua dengan Baron dan Dino yang menunggu disalah satu restoran miliknya.

"Ke tempat yang sudah Dino kirimkan."

Baron mengangguk dengan tegas. "Siap, Nona."

Mobil BMW i8 berwarna hitam itu perlahan meninggalkan kawasan rumah mewah Biru. Selagi Baron menjalankan mobilnya. Biru mulai memperhatikan pemandangan luar sana dibalik jendela mobilnya.

Karena jarak antara rumah dengan restoran sangat dekat. Hanya dalam waktu 15 menit mobilnya sudah berhenti di restoran bergaya family. Biru menapakan kaki jenjangnya di parkiran resto. Ia menghembuskan nafasnya sebelum masuk ke resto diikuti Baron.

"I'm done."

Para pegawai resto langsung membungkuk saat melihat keberadaan si Bos besar dan langsung menunjukan ke ruangan VIP yang sudah Dino pesankan.

Xabiru Alatas [END]✔Where stories live. Discover now