Part 25 : Sepi.

1.5K 147 15
                                    

Hallo semuanyaa^^ apa kabar?? Baik and sehat selalu yaa^^

Cepet Move on buat kamu yang masih stuck di masa lalu^^
Cepet menemukan seseorang yang lebih baik dari orang yang pernah meninggalkanmu ya^^

Asal Kota kalian mana?? Yuk tulis!

Instagram kalian apa?? Yuk tulis!

Harapan dan keinginan ditahun 2021 ini apa?? Semoga tercapai yaa

Sudah vote part sebelumnya?? Kalo belum yuk klik tanda bintang nyaa supaya aku semakin semangat^^

Happy Reading♥♥

••••

25. SEPI.

"Lo kenapa, Blue??"

Kini Warmang tempat biasanya anak-anak Ifnity kumpul tampak ramai. Hampir semua anak-anak Ifnity hadir. Bahkan saking banyaknya anak-anak Ifnity duduk di bawah beralaskan karpet.

Biru melirik Gama yang melontarkan pertanyaan kepadanya. Dirinya mendengus dalam hati sebelum menjawab pertanyaan manusia terkepo se-Ifnity.

"Gak papa."

Bibir Gama manyun naik sebelah. "Kek cewek lo jawabnya Gak papa."

Adnan yang sedang mengupil menatap Gama melongo. Dengan tangan yang masih ada upil Adnan menepuk bahu Gama. "Lo gila?? Si Biru 'kan cewek."

Gama tersadar lalu menatap Biru dengan senyuman watadosnya. Sementara Biru hanya bisa terdiam tak menghiraukan Gama maupun Adnan.

Bara menyeruput kopi good day miliknya dengan tenang. "Gam, bahu lo ada upil si Adnan."

Mendengar ucapan Bara sontak Gama melotot dan melihat ke arah seragam bagian bahunya. Gama melihat titik kuning sedikit kecoklatan, upil. Muka Gama sangat masam bahkan Gama sampai harus menutup mata menghalau kejijikannya.

"Anjing lo, Nan!! Nempelin upil sembarang tempat kenapa gak sama seragam si Bara aja??" cerocosnya.

Bara yang tengah meminum kopinya terhenti dan melirik sinis Gama. "Gue lagi, gue lagi." gumamnya

Adnan mengibaskan tangannya. "Halah... Gitu aja jijik lo!! Biasanya juga oke oke aja."

Gama menepuk-nepuk bahunya. "Ini mah seragam gue harus dicuci sama kembang tujuh rupa."

"Idih gitu banget lo sama gue."

Gama diam tak menghiraukan ucapan Adnan.

Anak-anak Ifnity yang lain hanya bisa menggelengkan pelan kepalanya. Gama, Adnan dan Bara memang tidak bisa dipisahkan.

Biru memutar-mutar ponsel miliknya. Biru menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Pikirannya tengah melambung ke kejadian pagi hari tadi. Biru heran kenapa anak-anak Talaska ingin selalu melihat dirinya emosi. Biru berdecak pusing memikirkan itu.

Dimas menepuk bahu Biru. "Lo mikirin apa?"

"Ck, tadi pagi gue dicegat sama anak-anak Talaska."

BRAK!!

"APAA?? LO DICEGAT SAMA ANAK-ANAK TITISAN SETAN??!" teriak Gama menggebrak meja mengalihkan fokus semua orang.

Biru menarik nafasnya kasar dan mengangguk menjawab pertanyaan Gama.

Xabiru Alatas [END]✔Where stories live. Discover now