Special Part (Gavin Alaksa.)

1.6K 87 10
                                    

HALLO SEMUANYA. AKU DATANG MEMBACA PART SPECIAL DARI GAVIN UNTUK BIRU😘 AKU HARAP KALIAN SUKA YAAA.

JANGAN LUPA VOTE PART SEBELUMNYA!!!

Just call me 'Bubu' yaa not 'Thor.'

Maaf yaa kalo Bubu sekarang jarang update. Banyak kendala juga sibuk di dunia real nih😭❤

HAPPY READING💖

••••

SPECIAL PART (GAVIN ALAKSA.)

1 minggu setelah kematian Biru, Gavin ingin berkunjung ke tempat favorit dia dan Biru. Tempat di mana ia pertama kali bertemu dengan sosok gadis cantik nan tangguh.

Kakinya mulai melangkah ke arah rerumputan hijau yang asri. Langit nampak cerah dengan udara segar. Gavin menarik senyumnya dengan lebar. Senyum penuh kepedihan. Matanya menatap lurus danau hijau di depannya. Lalu Gavin mendudukan dirinya di atas rerumputan. Tangan Gavin mengambil batu kerikil kecil, dilempar ke arah danau.

Pluk.

Pluk.

Gavin mendongak menatap langit Biru. "Udah satu minggu, Bir. Satu minggu lo ninggalin gue." Gavin meneguk salivanya susah payah saat rasa sesak menghimpit dadanya. "Lo ninggalin gue sama kayak Bunda."

Tak terasa air mata menetes di sudut matanya. Lama kelamaan menjadi isak tangis pilu, membuat yang mendengarnya pasti ikut merasakan sesak yang dalam.

"Lo inget gak pertama kali kita ketemu?? Waktu lo ngeledekin gue cengeng." Gavin terkekeh dengan air mata yang masih mengalir.

Gavin kecil yang masih berusia 10 tahun duduk di pinggir jalan dengan mata menangis. Isak tangis masih Gavin keluarkan. Ingatan Gavin melayang ke kejadian tadi. Kejadian di mana ia melihat Ibunya menangis sebab Ayahnya yang berselingkuh.

Gavin bagai anak terlantar dengan wajah kacau dan seragam yang kusut. Seragam merah putihnya kotor dan kusut. Orang-orang semakin memperhatikan Gavin dan berspekulasi bahwa Gavin adalah anak yang dibuang.

"Heh anak cengeng!"

Gavin mendongak dan menatap gadis kecil sebayanya tengah menatap dirinya dengan mata melotot. Seragam yang gadis kecil itu pakai nampak kotor dengan lumpur dengan tangan kanan membawa bola dan tangan kiri berkacak pinggang.

"Lo ngejek gue??" tanya Gavin bangkit dari duduknya dan menatap kesal gadis itu.

"Iya kenapa? Gak terima? Lo 'kan emang anak cengeng!" gadis itu mengangkat dagunya dengan pongah dan angkuh.

"Gue gak cengeng!"

"Hilih gak cengeng katanya! Terus tadi lo nangis kek anak hilang tau! Mana baju kotor lagi, muka lo jelek kayak monyet!" gadis berambut ikat kuda menatap intens penampilan Gavin yang menurutnya seperti pengemis jalanan.

Gavin melotot. "Enak aja lo bilang gue geladangan! Lo kali yang gelandangan! Seragam lo kotor sama lumpur mana bau lagi!"

Menurut Gavin gadis di depannya ini sangat amat tidak tau diri. Bisa-bisanya dia mengomentari Gavin, padahal dia tak intropeksi diri. Gavin rasanya ingin memukul muka songong gadis di depannya.

Xabiru Alatas [END]✔Where stories live. Discover now