Penderitaan V dan Rengekan Zahard

1.1K 162 57
                                    

V tidak pernah berharap dalam kehidupan yang dengan tidak ia pikir panjang dalam keabadian melihat pria bersurai pirang dengan mata beriris emas senada dengan rambut lembut tersebut, memiliki tinggi hampir 3 meter dengan garis rahang tegas melingkup wajah tampan bertulang pipi tinggi yang menghapus lemak bayi peninggalan masa ketika mereka mendaki bersama. Sejujurnya, V iri dengan wajah tegas yang terlihat dewasa dan meninggalkan semua bukti bahwa raja menara tersebut pernah menjadi remaja manis, berbanding dengan V yang entah bagaimana terhenti dan tidak mengalami penumbuhan meski ia telah memiliki bayi mungil.

Kembali pada raja menara yang kini memajukan bibir tipis tersebut beberapa senti menghilangkan wibawa raja yang timbul setelah pria Zahard tersebut menjadi raja. V menghela napas lelah. Seharusnya ia membawa Edahn dalam penderitaan ini, sayang sekali Edahn sedang bermanja dengan Bam kecilnya.

Dan lelaki biru itulah penyebab raja dengan wajah yang amat dewasa kembali memerlihatkan sisi kekanakannya. "Zahard, berhentilah bertingkah seperti seorang anak-anak dengan wajah itu."

"Putraku V, dia tidak aman bersama biru listrik itu. Tidak ada gagasan putraku aman bersama playboy itu," desis Zahard. Sekali lagi Zahard menghela napas lelah. "V jemput Bam, dan kita akan berbagi hari ini memanjakan putra kita."

"Tolong jangan menggunakan bahasa ambigu, aku hanya mencintai Arlene dan bukannya kau." V meneguk tehnya setelah melontarkan balasan tersebut. Dalam hati V merengek untuk lepas dari ruang pribadi Zahard dan kembali dalam peluk Arlene, tetapi raja itu jelas tidak akan membiarkan V bebas dan Zahard menderita sendirian.

Zahard menggenggam tangan V yang telah melepaskan cangkir teh, memberi mata anak anjing yang tidak sesuai dengan garis mata tajamnya, itu terlihat menjijikan sebenarnya dan Edahn pasti akan menjadikan hal ini lelucon selamanya. "V, kamu tidak bisa meninggalkanku dengan rasa rindu pada Bam. Bila aku menderita, akan aku bawa kamu dalam kemenderitaan yang lebih."

"Jujur saja," V berkata pelan sembari mencoba melepaskan kedua tangan yang masih digenggam Zahard. "Aku tidak mengerti gagasan mana yang membuatku melihatmu sebagai raja ketika tingkahmu amat seperti Bam. Sebaiknya kamu menjauhi Bam agar dia tidak mengkontaminasimu terlalu jauh, wibawamu telah musnah bersama shinsu."

"Itu kasar, V." Zahard kembali memajukan bibirnya. "Kita berbagi istri, jangan malu menganggap dirimu suamiku juga."

V tersedak ludahnya, Zahard sepertinya telah dalam keadaan darurat identitas. "Zahard, aku tidak pernah setuju membagi istri dan jelas kamu bukan suamiku. Sekarang lepaskan."

Raja menara tersebut terlihat diam dan wibawa disekitarnya kembali pada posisinya. "Bagaimana bila kamu menikah denganku sehingga kamu dan Arlene bisa menjadi pasangan resmiku? Aku bisa menjadikanmu permaisuri dan Arlene menjadi selir yang amat kucintai?"

"Kepalamu rusak, lepaskan tanganku!" V jelas mulai ketakutan sekarang. Zahard sedang dalam mode sakit dan tidak pernah menjadi sesuatu yang indah menyandingkan Zahard dan mode sakitnya. "Aku akan menjemput, Bam, aku janji sekarang lepaskan aku."

"Aku sedang melamarmu, jadi bagaimana?" Zahard memandang V dengan pandangan paling serius yang ia bisa. Mata tajam tersebut memicing sehingga mengembalikan bentuk sang raja pada tempatnya. "Bagaimana, V? Tawaran yang cukup menarik, bukan? Selain itu kita bisa menguatkan posisi Bam kecil kita. Kamu jelas dapat menjadi penengah kekosongan kesenjangan penduduk asli dan kerajaan."

"Zahard, demi apapun, kamu sakit! Poket mode terlihat, hubungi Arlene." V tidak memiliki kekuatan apapun di sini. Ini daerah kekuasaan Zahard dan ia tidak bisa asal melempar bang shinsu pada Zahard bila tidak ingin kepala indahnya terpisah dari badannya, ia masih memiliki tanggung jawab membesarkan bayi kecilnya. Kekuatan fisik jelas tidak dapat digunakan pada Zahard. Hampir tiga meter disandingkan dengan pria hampir dua meter jelas bukan kekuatan menjanjikan untuk lepas.

Mode panggilan terhubung, V jelas mulai merengek. "Arlene, bantu lepaskan aku. Zahard dalam mode sakit. Arleneeeeee."

"V tolong tenangkan Zahard, ya, aku sedang membuat pai susu dengan Hana. Semangat, ya, sayang. Aku mencintaimu." Panggilan terputus bahkan sebelum V sempat menjawab.

V memandang Zahard memelas, "Zahard, lebih baik kita memecahkan masalah ini nanti. Tanganku sakit dan butuh ke kamar kecil saat ini."

Zahard menggiring V dan benar-benar tidak bisa membuat V lepas dari cengkraman Zahard. "Zahard, begini saja," V kembali berkata pelan. "Kita menyusul Bam saja, ya, kita tanya usulan Bam."

"Ide bagus, ah aku benar-benar merindukan Bam kecil kita. Ah, aku akan menciumnya dan menjauhinya dari Edahn itu." Zahard akhirnya kembali dalam mode Bamseksual-nya. V entah bagaimana merasa berdosa menggunakan Bam kecilnya untuk bebas dari Dada-nya.

V tidak tau saja, ide Zahard belum teralihkan bahkan dalam beberapa ratus abad. Bagaimana pun, Zahard masih mencintai Arlene dan V juga dapat membantu politik menara. 2 burung dalam sekali lempar, Zahard memang luar biasa.

Baby BamWhere stories live. Discover now