Datangnya Bayi

2.8K 327 47
                                    

Bayi mungil tersebut mengeliat dalam dekapan ibunya, orang yang lebih dewasa mengelilingi bayi mungil tersebut dan memandang takjub pada bayi manis tersebut.

"Lihat, dia memiliki bentuk V dan Arlene, benar-benar manis." Kepala keluarga Ha, Yurin Ha memandang gemas keponakan pertama mereka. Putra dari dua Great Warriors yang menjadi satu keluarga tersebut mencuri perhatian semua orang. "Aaakh, bolehkan dia ku peluk, Arlene?"

"Tentu saja, Yurin," balas Arlene disertai senyum lembut. Yurin memeluk bayi kecil dalam dekapannya erat, ia mencium pipi bayi tersebut gemas.

Zahard yang berada tidak jauh dari Yurin mengintip melihat sosok bayi milik Arlene. Ketika ia mendekat, mata bayi tersebut terbuka dan memperlihatkan mata yang sama indahnya seperti milik perempuan yang begitu ia cintai. Zahard jatuh cinta kembali, tetapi pada mata polos yang membuat diri menjerit melindungi sosok tersebut dari kerasnya dunia.

Zahard mengelus pipi yang penuh akan lemak bayi tersebut lembut. "Aku akan menjadikannya anakku juga, sebagai bentuk cintaku padamu, Arlene." Suasana turun ke titik beku setelah pengakuan Zahard. "Aku ingin, setidaknya bayi kecil ini memiliki darahku dan menjadi milikku meski dia anakmu dan V."

"Terima kasih, Zahard, aku merasa terhormat anakku dapat menjadi anakmu juga. Dia adalah anak kita semua, dia bayi kecil kita," balas Arlene lembut. Ia mengelus lengan V yang sedari tadi mengelus bahunya. "V, tidak masalah bukan kalau anak kita juga menjadi anak Zahard?"

"Mengapa tidak? Dia akan bangga memiliki orang tua serta paman dan bibi yang luar biasa?" V mengelus alis Arlene lembut. Senyum lembut diberi pada Arlene dan mereka berbagi senyum.

Zahard maju dan mencium bayi mungil tersebut. Bayi tersebut mengelus rambut Zahard gembira. "Putra kecilku," gumam raja menara tersebut.

Perempuan dengan tinggi 155 cm mendekat, ia Eurasia Blossom. "Lalu apakah bayi kecil kita akan selalu kita panggil bayi?"

"Kami memutuskan nama resminya adalah Jyu Viole Grace," Arlene membalas. "Akan tetapi, kami berpikir untuk memanggil dia Bam 25th, dia terlihat gelap seperti malam."

"Ku pikir dia lebih terlihat lezat," balas Khun Edhan sembari tertawa kecil. "Tidak perlu memelototiku begitu, Zahard. Matamu bisa lepas asal kau tau."

V menatap putranya lembut dalam dekapan Yurin dan direbut oleh paman serta bibinya yang lain. "Bahagia menyertaimu, Bam."

Baby BamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang