Eurasia-Gustang

125 21 6
                                    

Ketika Bam menjadi keras kepala dan merasa perlu berlatih, ia akan lari menemui Bibi Blossomnya. Sebelum saudarinya, Enne memutuskan memanjat mereka terkadang melakukan latihan bersama. Dengan terkadang menghitung jumlah kekalahan dan kemenangan mereka.

Setelah menjadi ranker, kebiasaan mereka kembali. Seperti saat ini ketika Bam tengah berlatih mengendalikan shinshunya. Paman Gustang dan Bibi Blossom menemani mereka karena menurut Paman Gustang, Bibi Blossom bukanlah seseorang yang dapat mengajari menggunakan shinshu.

Enne dan Bam tengah memperhatikan bagaimana pasangan tersebut saling melembang bola shinshu mereka meski menjaga agar tidak ada kerusakan yang terjadi di halaman luas tersebut bahkan melukai Bam, Enne, dan diri mereka sendiri.

Bam secara alami merupakan seseorang yang dapat dikatakan jenius. Ia mampu meniru jurusan dengan melihat beberapa kali dan menggunakannya, sehingga Gustang yang memberikan ide bagaimana melatih keponakan kecil mereka.

"Bam rasa Bam sedikit mengerti," ujar Bam sembari mempraktikkan apa yang baru saja ia lihat. Enne di sisi lain menganggap itu memukau dengan bagaimana sepupunya (atau adiknya? Karena bagaimana juga Enne telah diberkati oleh Zahard menjadi salah satu putrinya) dapat memahami hal dengan mudah. Bagaimana pun mereka jelas spesial dengan memiliki dua darah dari kepala keluarga agung dan disuntik dengan darah raja menara.

Enne bertepuk tangan ke arah Bam dengan senyum indah. "Bam luar biasa."

Gustang dan Blossom mendekati mereka yang langsung diberikan minum oleh putri mereka serta keponakkan mereka. "Terima kasih, Bam, Enne."

Enne menggeleng dan duduk menyandarkan diri pada bahu sang ayah. "Ayah, kudengar Ayah dan Ibu bertengkar. Apakah masalah ini masih berhubungan dengan aku menjadi putri Zahard?"

Blossom menghela napas sembari mengelus surai Bam yang menidurkan kepalanya di pangkuannya. "Ibu masih marah atas keputusanmu itu, tapi bagaimana pun kamu sangat mendapatkan kekerasan kepala Ayahmu."

"Sejauh aku mengingat, kau yang keras kepala Blossom," balas Gustang malas sembari mengelus surai putri mereka dan bahu Blossom. "Bagaimana pun kau harus percaya betapa kuat dan berbakatnya putri kita."

Bam bangkit untuk melihat Gustang. "Itu benar, Paman. Dada kadang memuji betapa hebatnya Kakak Enne."

Blossom menengadah menatap langit-langit mengenang bagaimana gambaran luar menara dahulu. "Bam jangan ikut seperti saudari Enne dan Paman Gustangmu untuk membujuk Bibi."

Bam terkikik kecil, "Bibi seharusnya percaya kepada Kakak Enne karena Kakak Enne sendiri percaya pada dirinya."

Blossom menatap Bam sayang. "Baiklah, Ibu tidak akan menentangmu lagi. Ibu harap kamu jangan termakan rumor dan menjaga dirimu sebaik mungkin. Bagaimana pun rumor dan perkelahian akan terjadi."

Bam memandang Blossom bingung, "Perkelahian? Saudari berkelahi?"

Gustang hanya menepuk kepala Bam dan Enne. Yang membuat Bam semakin menyamankan diri di dekat Bibi Blossomnya yang ikut menyandarkan kepalanya di bahu suaminya menikmati sore di taman belakang kediaman Eurasia.

"Menurut Bibi dan Paman, apa mungkin Bam akan menjadi ranker yang kuat seperti kalian? Karena Bam berlatih dari yang terbaik jadi Bam cukup percaya diri." Bam memecahkan kesunyian.

Gustang bersenandung menyetujui ucapan keponakan. "Mungkin Bam bahkan bisa mengalahkan Zahard."

"Bayangkan bagaimana Zahard akan mengamuk karena putra kecilnya menjadi kuat dan malah ia yang dilindungi." Blossom tertawa kecil di akhir diiringi tawa Enne menyetujui. Bagaimana pun sepertinya perilaku raja telah menjadi rahasia umum di antara keluarga utama dari keluarga agung.

Bam mengangguk setuju, "Bam akan melindungi Bibi, Paman, Dada, Papa, dan Mama kemudian membiarkan Mama melihat bintang di puncak menara karena Bam kuat."

Yah mungkin saja ia bisa, pikir Gustang. "Jika Zahard memberimu izin, bukan? Bagaimana juga penjaga lantai sedikit tidak ramah."

Karena di canon Enne disegel karena mengamuk mengetahui rahasia Zahard dan Eurasia - Po Bidau ribut menurut saya jika Enne sedari awal telah tau kalau rumornya ga benar berhasil bikin dia ga ngamuk dan disegel kemudian meski Gustang hate-love dengan Blossom seenggaknya jika pun mereka akhirnya benaran cerai, menurut saya mereka ga bikin aturan ekstrem seperti melarang anggota keluarga menikah.

Ah, saya juga bingung apa ini akan diterus dengan cerita-cerita ringan aja karena ini jelas fluff menurut saya bingung gimana nyelesaiin bukunya. Apa ketika akhirnya Bam masuk ke menara atau bagaimana?

Baby BamWhere stories live. Discover now