XM:26

1K 87 8
                                    

Tubuh yang di baluti blouse berwarna dusty pink menjadi pilihan sebelum rambut di biarkan lepas,terurai cantik tanpa sebarang ikatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tubuh yang di baluti blouse berwarna dusty pink menjadi pilihan sebelum rambut di biarkan lepas,terurai cantik tanpa sebarang ikatan. Langkah kaki di hayun perlahan ke arah cermin besar untuk melihat penampilan dirinya. Sebuah senyuman kecil menghiasi wajah sebelum nafas di hela perlahan. 'you can do it Vy! Just calm down'

Sedang dirinya ralit memerhatikan biasan diri yang berada di hadapan, bunyi notification membuatkan dirinya segera mencapai telephone yang berada di atas meja kecil. Setelah melihat nama si pengirim ,dengan tidak semena sekali lagi biasan tubuh pada cermin di perhatikan. Nafas di hela perlahan sebelum pintu di buka dan menapak perlahan keluar dari bilik beradunya.

Pandangan mata di hiasi dengan pintu hitam yang berada di hadapan, dirinya segera mengalihkan pandangan daripada terus merenung pintu tersebut sebelum derapan tapak kaki yang semakin menghampiri membuatkan dirinya mengalihkan tubuh melihat gerangan yang semakin hampir ke arahnya. Meskipun hati berdetak laju untuk melihat gerangan tersebut namun sedaya upaya dirinya cuba untuk menenangkan diri.

"honey, are you ok? Everyone is already in the ballroom" usai mendengar bicara yang menyapa, membuatkan dirinya menghembuskan nafas lega meskipun gerangan yang di tunggu bukanlah seperti yang di sangkakan,namun hatinya tetap berasa lega. 'belum tiba masanya untuk berjumpa dia,Vy'

"honey? Hey, are you okay? Sweetie" suara Jovian yang sekali lagi mengajukan soalan kepadanya membuatkan dirinya tersenyum manis sebagai jawapan. "i'm fine, just quiet of shock because i never thought that you will be in here, i think you already in the ballroom" sedaya upaya dirinya bereaksi selamba,meskipun terdapat sedikit cemas untuk bertemu ahli keluarga Zochovic yang lain.

" i will never let you to be alone, honey" usai mendengar bicara si jejaka, terasa tangan kanannya di genggam erat bersama senyuman yang mampu mencairkan mana-mana gadis yang melihat si jejaka, namun bukan dirinya. 'i hope one day, i can open my heart for you, Jovian. Kalau ini yang terbaik, aku akan cuba buka hati ni untuk kau'

"by the way, you look so stunning tonight. You make me fall in love over and over again. Just for you, my dear" tangan yang berada di dalam genggaman semakin dieratkan. Hanya senyuman yang menjadi balasan buat ucapan si jejaka. "come, semua dah tunggu kita kat ballroom. I think they will be shock"

Kening berkerut perlahan apabila mendengar bicara si jejaka, "i mean, they will be shock if they see a real of angle" tangan kiri segera di bawa menampar lembut lengan si jejaka. Hanya kedengaran ketawa kecil dari mereka berdua menghiasi ruangan kosong tersebut. "so are you ready? My dear"

Kepala diangguk perlahan sebelum kaki di atur perlahan mengikuti langkah Jovian menuju ke arah ballroom yang riuh dengan kehadiran keluarga yang lain.

Saat dirinya semakin menghampiri ruangan yang menempatkan mereka yang lain, denyutan jantung semakin berdetak laju seakan memahami perasaan dirinya yang cemas untuk berhadapan yang lain. "just calm down" usapan pada tangan yang di berikan Jovian tidak mampu menenangkan dirinya.

Xander's Mine: Queen For HimWhere stories live. Discover now